Part 8

1.3K 88 0
                                    

Setelah itu Acel masuk lagi kedalam kamarnya dan mandi sebentar lalu turun ke bawah menemui anaknya

"Eh sayang, udah lama ya nunggu mama hum?" Tanya Acel sambil mencium pipi gembul itu

"Ich mama dayi tadi acu tunggu gak dateng-dateng ah, cebel Afa cama mama" kata Rafa sambil melipat tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya

"Hehe maap cayang, tadi mama ketiduran" kata Acel sambil nyengir

Melihat anaknya yang masih cemberut, ia mencoba untuk bernegosiasi untuk mendapat maaf dari Rafa

"Sayang, jangan ngambek donk, janji deh nanti kita jalan-jalan gimana? Terus Rafa boleh deh beli mainan yang Rafa mau?" Ajak Acel

"Humm" Rafa pun menimbang ajakan Acel

"Ya deh gak papa yang penting Afa bica unya ainan ayu"

"Yeyy gitu donk"

Arvel yang melihat itu tersenyum simpul, ia suka keadaan di mana Acel yang bersama Rafa

"Ya udah mbak, kalau gitu saya pamit dulu, tadi saya di kabari dari pihak rumah sakit katanya saya harus datang lebih awal. Kalau begitu saya pamit mbak"

"Ah iya mas, hati-hati" dan di balas senyuman manis oleh Arvel. Acel yang melihat itu hanya terpana melihatnya

"Oke boy, kalau gitu papa pergi dulu ya? Kamu sama mama jangan nakal oke?"

"Ciap boss"

"Good boy" kata Arvel sambil mengacak rambut anaknya

"Mari mbak" belum sempat Acel menjawab, Arvel sudah hilang di balik pintu

"Anak mama ini udah mandi belum?"

"Udah donk maa, Afa angi tau"

"Hahah oke, kalau gitu mama siap-siap dulu ya? Kita kan mau pergi"

"Oke" kata Rafa dan lanjut lagi dengan mainan nya

Acel naik kekamarnya untuk bersiap-siap. 10 menit kemudia Acel turun dengan menggunakan blue dress dan tas selempang putihnya

 10 menit kemudia Acel turun dengan menggunakan blue dress dan tas selempang putihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Dress Acel)

(Dress Acel)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tas Acel)

Mereka berangkat menggunakan mobil. Acel yang menyetir dan Rafa di sebelahnya. Akhirnya mereka sampai, hanya pergi ke mall terdekat untuk bersenang senang

"Yuk sayang" ajak Acel sambil menggandeng tangan Rafa

"Rafa mau kemana dulu?"

"Umm mau beyi ainan ma"

"Okee yuk kita ke sana" kata Acel sambil nenunjuk toko mainan

"Selamat datang di toko kami. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya penjaga toko

"Oh iya mbak, nanti kalau saya butuh saya panggil mbak nya"

"Baik bu, saya permisi dulu"

"Sayang kamu mau beli mainan apa?"

"Eumm afa au beyi yobot ma" kata Rafa dengan semangat

"Oke kita cari ya"

Belum sampai melihat yang lain, Rafa sudah menginginkan salah satu robot yang menarik perhatiannya

"Ma, ma" kata Rafa sambil menarik baju Acel

"Ya sayang?"

"Icu" tunjuk Rafa

"Ahh kamu mau yang itu?" Kata Acel sambil menunjuk ke rak yang lumayan tinggi dari tingginya

"Iya ma" kata Rafa antusias

Acel mencoba mengambil namun gagal. Pada saat ia mencoba lagi, robot itu sudah ada tangan yang hendak mengambil

"Eh" kaget Acel dan mencoba untuk mengambil yang lain

"Permisi mbak, ini robotnya"

Seketika Acel balik badan

"Marcel?" Kata Acel kaget

"Oh kamu Cel, ini robotnya"

"Ha? Oh makasih"

"Emm ini anakmu Cel?" Tanya Marcel

"Eh, iya Cel"

"Ohh" ada sedikit nyeri dada yang di rasakan Marcel

'Berarti udah gak ada kesempatan lagi buat aku buat memperbaiki semua ya?' Batin Marcel

"Kamu ngapain ke sini Cel?" Tanya Acel tanpa memperdulikan Rafa

"Ah ini ponakan aku ulang tahun mangkanya aku lagi nyari mainan"

"Maa, ayo.. acu au akan eskim" rengek Rafa sekaligus merebut pandangan kedua mantan yang sedang bertemu itu

"Eh iya sayang ayuk. Ya udah kalau gitu gue pergi dulu ya Cel, bye" kata Acel sambil menggandeng tangan sang anak ke meja kasir

Setelah membayar mainan itu, Acel dan Rafa pergi ke kedai es krim seperti yang di minta anak itu

"Kamu mau rasa apa Fa?"

"Acu au rasa Vanilla ma" kata Rafa sambil menunjuk es krim Vanilla

"Oke. Mas, es krim vanilla satu, sama coklat satu" setelah mengatakan itu, mas itu mengambilkan pesanan yang di minta oleh Acel

"Ini mbak"

"Iya mas terima kasih" Acel mengajak Rafa untuk duduk di tempat yang sudah di sediakan setelah membayar

"Ma, besok lusa ayo kita pelgi ke pacal malam" ajak Rafa

"Emm mau nggak yaa?" Kata Acel menggoda Rafa. Melihat anaknya yang cemberut, Acel melanjutkan kalimatnya

"Hahahah iya sayang, tapi ngomong sama papa dulu ya?"

"Yeyy, kemalen papa suluh tanya mama, sekalang mama suluh tanya papa. Pucing kepala Afa, ma" kata Rafa sambil memegang kepalanya

"Hahah okeyy boyy kita pergi"

"Oce ma, pulang yuk Afa udah antuk" Acel menggandeng tangan mungil Rafa dan mengajaknya pulang karena sudah larut malam

The Perfect Neighbor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang