CHAPTER 19

7.4K 846 100
                                    

CHAPTER 19

***

Pagi pagi sekali Rosie datang ke Bandara, namun kali ini ia kesana tidak seperti biasanya. Bukan dengan rambut pirang yang disanggul indah serta dibalik balutan seragam pramugarinya yang indah, namun hanya dengan setelan resmi celana panjang, kemeja putih dan Blezzer. Ditangannya telah tersiapkan sepucuk amplop yang akan ia berikan pada atasannya. Ia bahkan terlihat tak banyak bicara, langsung menuju markas penerbangan dan menemui Bossnya yang sedang memperhatikan keadaan fisik pesawat. Kapten itu hanya termenung, ia tak habis pikir dan terkejut saat menerima sepucuk surat pengunduran diri dari pramugadi andalan. Sungguh sangat mengecewakan baginya ketika orang dengan karir cemerlang sepert Rosseane Park harus mundur dari pekejaannya dengan sangat mendadak. Bossnya telah berusaha untuk menaha Rosie dengan berbagai cara. Bahkan menjajikannya posisi yang lebih tinggi jika ia tetap tinggal, namun sayang, Rosie tetap bersikeras untuk berhenti.

Usai menyerahkan surat pengunduran dirinya, Rosseane langsung meninggalkan tempat yang sudah menjadi rumah yang ia habiskan bertahun tahun disana dalam berkarir. Sejenak ia akan pergi, Tiba tiba seseorang memanggikny dari belakang.

"Rosie, Wait !" Gallyna yang baru saja turun dari pesawat memanggilnya. Rosie berbalik dan menoleh pada sahabat terdekatnya itu.

"What You Doing here ? Mana seragammu ?" Tanya Gallyna dengan wajah kawatir, Rosie belum memberitahu Gallyna kemarin ini tentang rencananya yang akan berhenti dari pramugari. Jadi sangat wajar jika Gallyna terkejut melihatnya datang ke maskapai tanpa seragam.

Lantas Rosie Pun tersenyum. " Hai Gall ? kau baru saja landing ?" Tanya Rosie mengalihkan pertanyaan Gallyna.

"Jangan berkilah dan mengalihkan aku, kenapa kau tak ikut terbang lagi ?"

"Apa sesuatu terjadi ? Kau baik baik saja ?"

"Aku baik kok, hanya saja mungkin ini adalah waktu yang kurang tepat bagiku untuk memberitahumu"

"I am Quite Gall, Aku telah berhenti dan menyerahkan surat pengunduran diriku"

"Apaa ? Tapi bagaimana bisa ? Kenapa mendadak sekali ?"

Tepat seperti yang Rosie perkirakan Gallyna akan terkejut, "No, we need to talk first. Come on" Gallyna langsung menarik tangan Rosie dan membawa gadis itu pada café yang berada disekitar bandara.

Sambil mereka duduk Gallyna sudah membawakan dua cup coffee untuk mereka. "Sekarang, ceritakan padaku. Kenapa kau tiba tiba ingin mengudurkan diri ?"

"Hm. Aku memilki alasan tersendiri Gall, Aku rasa pekerjaanku tidak akan mendukung posisi ku sekarang ?"

"Why ? You have good performance, Kau bahkan akan dipromosikan bulan depan. Jangan sia siakan kesempatan besarmu girl"

"Tenang saja, kau tak perlu cemas, aku sudah bilang pada Kapten tak ada yang lebih baik untuk menggantikan posisiku selain dirimu"

"Rosie please.. jujurlah, apa yang kau rencanakan hingga kau ingin pergi ?" Gallyna menggenggam tangan Rosie, menatap Rosie dengan wajah cemas. Perlakuan Gallyna memancing Rosie sebak membendung air mata. Gadis itu langsung menangis dan terisak isak didepan Gallyna.

"Gal.. I am Pregnant"

"Aku sedang mengandung anaknya"

Gallyna melotot, ia bahkan tak ingat untuk mengontrol suaranya. "Apa ? Jadi K-kau sekarang sedang ..."

Rosie mengangguk, membenarkan apa yang Gallyna katakan. "Oh demi Zeus ! Rosseane ... aku mengerti apa yang kau rasakan"

Gallyna berdiri dari kursinya lalu memeluk Rosie dengan erat. Mengelus ngelus punggung gadis yang berambut pirang itu. Rosie menangis memeluk Gallyna. Karena saat ini hanya dia yang bisa memahaminya. Bahkan kakak kandungnya sendiri tidak mengerti, mereka malah bertengkar hebat sampai Rosie keluar dari rumah.

TEACH ME IN YOUR PAIN. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang