CHAPTER 7

14.3K 1.4K 186
                                    

CHAPTER 7
PELAMPIASAN

🔞

Jangan baca siang hari, tunggu buka, saya udah ingetin ya. Bocah minggir ini bukan bacaan kalian. Ketauan ada bocah langsung saya blok

Yang mau beli novel Sjounan kalian bisa beli kapanpun. Penjualan novel tidak dibatasi waktu.

Jangan lupa komen dan vote! Komen aja kok susah


Lisa telah siap, pukul 08.00 malam ia telah menunggu didepan rumahnya dengan tampilan yang super cantik dan glamor, seperti biasa blaze bermerek adalah pilihannya. sambil mengetuk ngetukkan jemarinya diatas atap mobilnya gadis itu menengadah pada apartemen yang berada diseberang jalan. Ia tak jemu melihat sebuah balkon yang berada diatas sana. Apartemen dari gadis yang sedang dia nanti. Sudah satu jam ia menunggu, namun Jennie tak kunjung turun. Padahal gadis itu telah berjanji untuk pergi menemaninya ke acara malam ini. Tapi tak ada tanda tanda jika gadis itu akan turun.


"Kemana dia? Acaranya bahkan sudah dimulai setengah jam yang lalu"

Lalisa gelisah, ia kemudian mencoba untuk menghubungi Jennie namun Teleponnya tak aktif, berkali kali Lisa meneleponnya, hasilnya sama, tak ada satupun yang terhubung. Lisa pun makin mengkhawatirkan Jennie, ia jelas menyusul ke apartemen gadis itu, sesampai didepan apartemennya ia memencet bel berkali kali, tapi tak ada satupun yang menjawab di interkom atau membukakan pintu.
Dengan lemas gadis itu kembali turun, dengan kecewa ia membatalkan niatnya untuk pergi ke acara fashion karena moodnya terlanjur rusak. Diatas atap rumahnya Lisa berdiri dipinggir pagar sambil menatap kearah balkon apartemen Jennie. Sambil ia mencoba terus menerus untuk menghubungi gadis itu tanpa henti.


"Kenapa Kau seperti ini Jen, menghilang begitu saja tanpa kabar sedikitpun"

"Apakah karena yang aku lakukan padamu kemarin malam?".
...

Tiga hari tak terasa berlalu setelah Jennie membatalkan sepihak janjinya pada Lisa, membuat gadis itu uring uringan mencarinya. Bangun tidur ia maka ia akan keatap, siang dan malam ia juga menunggu Jennie di atap, tapi gadis itu tak pernah sedikitpun muncul dari balkonnya. Bahkan ia telah mencoba menelpon hingga 170 kali, dan ponsel gadis itu mati.


"Haaaahh ! Jika kau tidak menyukai perlakuanku maka kau hanya perlu mengatakannya saja , tak perlu bertingkah seperti ini"


"Bahkan aku juga sudah menelepon manejernya tapi ia tak mau memberitahuku"


"Apa yang harus aku lakukan?"

Tak lama kemudian Lisa terpikir akan sesuatu, kenapa ia rumit sendiri? Kadang ia lupa siapa dirinya karena terlalu sering dirumah dan tidak punya teman. Lupa bahwa diluar sana orang orang menganggapnya sesuatu sekali.


"Lisa memang tak tau harus bagaimana, tapi Manoban bisa" ..


Dengan tersenyum miring ia mengambil ponsel, serta menghubungi sebuah nomor yang tertera pada belakang cover majalah dimana Jennielah yang memenuhi sampulnya.
"Halo, selamat datang di Gentle Monster, ada yang bisa dibantu?"


"Nde, Hmm.. Saya ingin mengatur janji dengan ambassador gentle monster, bisakah anda mengaturnya?" tanya Lisa.

.
"Maaf, bolehkah saya mengetahui siapa anda? Masalahnya model ambassador kami memiliki ketentuan tersendiri jika ingin bertemu dengan klien" kata seorang customer service itu pada Lisa, tpi ia terdengar lebih meragukan orang yang sedang mencari Jennie.

TEACH ME IN YOUR PAIN. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang