CHAPTER 24

8.6K 985 615
                                    

CHAPTER 24


Hai hai !
Maaf abang telat update, karena kebetulan kondisi fisik tidak mendukung untuk bekerja dan suasana hatipun tidak baik. Lagi capek jiwa. Perlu menata diri sendiri dulu wkwkw

Tapi akhirnya malam ini diusahain nulis panjang banget. Jadi keterlambatan update terbalaskan dengan muatan chapter yang padat Dan, chapter ini bakalan bikin kalian capek.

Apa ya,
Karna kondisi psikis dan hatiku saat menulis chapter ini sedang struggling. Itupun terpancar dalam cerita ini.

Ini 20 halaman.
Yang didera pertikaian yang melelahkan. Ketika kalian selesai baca, kalian akan merasakan lelah hatinya.

Kadang suasana hati penulis terasa oleh pembaca secara langsung dari ceritanya.

So Jangan lupa komen ya. Ramein komen. Mari mengeluh bersama di kolom komentar.

Ah, vote!
Vote gampang tinggal pencet jangan malas

***

Tumit sepatu berderap cepat. Kim Jennie langsung pergi meninggalkan apartemen Adelaide itu dengan darah yang menggebubu. Sepertinya ia tak perlu lagi menyampaikan hal hal yang tidak penting kepada manusia sampah yang ia temui disana hari ini. Ia benar benar menyesal, pernah memilki niat baik untuk memperbaiki keadaan dan rumah tangga yang sedang sulit ini. Bahkan ia mengkesampingkan egonya sendiri dengan menemui suaminya itu. Jennie masih berharap bahwa cita cita dan harapan dari mertuanya masih bisa tersampaikan. Namun kali ini semua sudah tak ada lagi. Pupus, sirna sudah tak ada lagi jalan untuk mundur lalu menoleh kebelakang.

Ketika Jennie hendak memasuki mobil, Jeon Jungkook berlari mengejarnya dari belakang. Sesampainya dilapangan parkir laki laki yang masih berstatus suami sah Jennie itu langsung merenggut istirnya lalu membanting pintu dengan kasar.

"Tenang lah dulu !!! Ayo bicarakan ini baik baik Kim Jennie !!!!" Teriak Jungkook. Dilapangan parkir depan apartemen itu mereka bertengkar hebat.

Jennie langsung mendorong Jungkook jauh jauh. Perutnya merasa mual melihat Jungkook seolah pria itu tak lebih dari seeonggok kotoran. "Apa ? Bicarakan baik baik katamu ? Apalagi yang harus dibicarakan hah ? Tentang kau yang bercinta dengan wanita jalang itu ??"

"Dasar Brengsek !! Jangan sentuh aku !!" Jennie berusaha melepaskan tangannya yang sedang dicekal oleh suaminya

"Kenapa kau bersikap seperti ini Jen !!! Pelankan suaramu karena kau akan membuat kita malu !!!" Teriak Jungkook tak kelah keras.

PLAAAAAAAK

Sebuah tamparan panas dari tangan mungil Jennie medarat di pipi Jungkook. "Biarkan !!! Biarkan semua orang tau bagaimana brengseknya dirimu !! Kau laki laki kurang ajar yang tidak tahu malu. Sekalian saja semua orang tahu kalau rumah tanggaku ini berantakan"

"Kau tak ada ubahnya dengan seekor anjing yang terbiasa memakan kotoran!"
" walaupun dirumah kau telah diberikan makanan sampai kenyang, jika kau bertemu seeonggok kotoran diluar rumah maka kau juga akan memakannya tanpa berpikir dua kali ! Begitulah kau sekarang Jeon Jungkook ! Menjijikan"

Mendengar hinaan Jennie, Jungkook tau ia tak akan bisa mengontrol emosinya lebih lama lagi. Ia juga tak akan membiarkan Jennie menyalahkan dirinya secara sepihak begitu. "OKE !!!! Kau mau bahas tentang keburukan masing masing !! Boleh !! tentu saja aku akan meladenimu"

"Apa bedanya denganmu dasar wanita Jalang ! kau sudah punya suami yang sempurna tapi kau juga meniduri orang lain dibelakangku kan ? Sesama wanita pula ! Lesbian !"

TEACH ME IN YOUR PAIN. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang