CHAPTER 12

12.3K 1.1K 196
                                    

Jangan lupa komen.. Dan Vote. Satu komenan itu semangat buat aku.

Dengan ngomen itu artinya kalian menginginkan aku untuk melanjutkan cerita ini.



***

CHAPTER 12

Jennie bangun dengan merentangkan tangan, ketika ia bangun tak sengaja ia menyikut seseorang dengan siku. Gadis yang tengah menatapnya dari pinggir ranjang dan menantinya dengan senyuman hangat. Dalam hati ia berkata, ah ! aku lupa kalau aku tidak sendirian.

"Good Morning" Sapa Lisa dengan senyuman terhangat yang ia punya.

"Morning, kau sudah bangun dari tadi ?" jawab Jennie. Lalu ia menepi kepinggir kasur dan mengecup sebelah pipi Lisa dengan hangat.

"Sudah dari tadi, aku bahkan memperhatikanmu sedang tidur sebelum matahari terbit"

"Kenapa kau memandangku seperti itu ?" .

"Heeii.. jangan sembunyi, aku masih ingin melihatmu Jen"

Jennie menarik selimut yang menutupi tubuh telanjangnya makin tinggi, ketika Manoban pandai menggunakan mata coklatnya untuk menatap. Membuat si mata kucing selalu malu walau ia telah ditatap ribuan kali, Namun Lisa tarik selimut putih yang Jennie pakai. Membuat tubuh polos itu kembali terbuka. bedanya kali ini penuh dengan bekas jejak cinta yang menantang,. Sisa bukti yang ia buat bahwa dirinya telah menikmati tubuh Jennie seutuhnya sepanjang malam.


Lisa membuka baju mandi yang ia kenakan lalu bergabung didalam selimut, mengangkat kepala Jennie dan memindahkan dilengannya. Mereka kembali bersatu dengan tubuh polos dibawah sehelai selimut. Kulit ke kulit dan berbagi kehangatan tubuh masing masing melalui pelukan.

"Hmm Jooaaaa.. rasanya aku hanya mau seperti ini seharian" Ujar Lisa memeramkan mata. Menyandarkan dagu dipuncak kepala Jennie sementara kedua tangannya membungkus tubuh mungil itu dengan erat.

Jennie menengadah, jemari lentiknya mencolek dagu yang sempurna itu dengan sangat feminim. "Hei, hari ini aku ada jadwal, aku ada pemotretan untuk brand kaca mata"

Jennie tersenyum, melihat bagaimana gadis yang sedang memeluknya itu dengan begitu mudah tertidur dengan damai tiap kali ia telah memeluk atau dipeluk oleh Jennie. Mungkin aroma tubuh Jennie bagi Manoban sudah seperti obat penenang.

"Hei, kau tertidur ? Secepat itu ? Lalisa Sssiii Irreona se yooo" panggil Jennie dengan manja sambil menggoyang goyang bahu Lisa.

"Sebentar lagi aku harus pergi bekerja, apa kau akan terus tidur begini seharian ?"

"Eoh. Aku tak ingin bangun Jen, Aku ingin seperi ini. Aku tak ingin berhenti dari bermimpi. Ini semua terasa seperti mimpi bagiku" Kata Lisa, Dan pasti ia meracau tanpa membuka mata.

"Kenapa harus sulit ? Kau Kim Jennie, batalkan saja semua jadwalmu hari ini, tak ada yang akan protes jika kau melakukannya"

"Aku hanya ingin memelukmu seharian, itu saja"

"Jinjja ? Apa aku harus membatalkan semua jadwalku untukmu Lisa ssi?" Kata Jennie. Ia terlihat begitu mempertimbangkan.

"Eoh batalkan semuanya dan peluk aku"

Jennie langsung menghadiahi bibir Lisa dengan sebuah kecupan sebelum ia bangkit mengambil ponsel dan menelpon manejer nya untuk memberitahu bahwa ia tidak akan bekerja hari ini.

TEACH ME IN YOUR PAIN. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang