CHAPTER 23

8.3K 957 309
                                    

CHAPTER 23

Jangan Lupa Vote dan Komen. Itu penting ya. Kalian tau kan betapa sibuknya aku mencari nafkah namun masih berusaha update aekali seminggu,
Demi pacar pacarku yang ada disini,
Eh, maksudku demi adek adek dan temanku yg sudah setia membaca karya ini.

Jangan sepi,
Karena itu bikin aku ga semangat.
Kalian pasti juga udh menuggu moment chapter hari ini.
Aku updatenya panjang. Di word aja ada 20 halaman. Mantapp
Biar puas kalian membaca.

By the way, ditunggu Ulti Neng Koplo buat ngamuk do chapter selanjutnya ahahha
Yang udah  nonton the show pasti udah tau Neng Koplo sape ahahahah

***



Di sebuah galeri seni, Seniman ternama itu berdiri memperhatikan pamerannya yang sedang digala, didepan sebuah patung raja Prancis Louis ke XVI yang terbuat dari kertas. Patung itu adalah pahatan kertas yang dibuat oleh Manoban menjadi patung yang realistis. Namun kelebihannya patung itu bisa ditarik hingga memanjang dan elastis, lalu kembali seperti semula. Karyanya ini disebut dengan Acordion Sculptur. Dimana jika patungnya ditarik bentuknya seperti akordeon yang sedang merentang.

Orang-orang menyukai karya seniman ternama itu, seperti biasa, dia bekerja di belakang panggung. Penikmat karya seni hanya tahu kalau itu adalah buatan tangan sang maestro Lalisa Manoban. Namun orang orang sendiri tak tahu seperti apa rupa sang seniman berbakat yang super kaya raya itu. Ia begitu misterius, orang bahkan masih menebak-nebak apakah dia seorang wanita atau seorang pria.

Didalam lelang, patung mahal karya Manoban berhasil terjual dengan harga fantastis yaitu 10 juta dolar Amerika dimana jika dinominalkan tak ter bayangkan betapa banyak angka nol setelah digit pertama. Tak salah kenapa ia dijuluki Seniman paling kaya dan misterius di Korea Selatan. Padahal jika orang orang mengetahui siapa identitasnya, kemungkinan untuk ia menghasilkan uang berlipat lipat ganda dan menjadi figur ternama sangat lah besar.

Dan ia hanya selalu begitu, jika ada sebuah pameran yang diadakan, maka ia akan menyelipkan karya nya kedalam pameran untuk dilihat orang banyak. Karyanya yang bernilai seni jutaan dolar hanya diantarkan dengan kurir paket biasa. Itupun diantarkan dengan nama dan alamat pengirim palsu. Sebegitulah Seniman dengan nama besar Manoban itu menjaga kemisteriusannya.

Tapi tak ada yang tahu, ternyata Sang Maestro itu malah datang ke dalam Pameran sebagai orang biasa. Dengan pakaian kasual yang biasa biasa saja, lalu mengelilingi galei seni, sembari ia mengamati kerumunan orang orang yang mengerubungi karyanya.

Lalisa Manoban hanya tersenyum puas, saat ia melihat proses lelang dari karyanya jatuh pada harga yang paling fantastis dari yang pernah ditawarkan pada sebuah karya seni. Siapapun akan kaya mendadak kaya dalam semalam jika mampu mendapatkan uang sebanyak satu harga karya seninya.

Sambil menikmati sepotong coklat, Lisa mengamati dari jauh proses lelang. Ketok palu pun bahkan berakhir menutup lelang dengan penawaran hingga 20 juta dolar Amerika. Harga karyanya bahkan melonjak drastis hingga 200%.

Mendengar 2 juta dolar itu menjadi final dari penawaran karyanya. Lisa langsung mengambil setangkai gelas sampaigne yang dibawa oleh pelayan diatas nampan. Gadis itu pun dengan puas berkata. "Pekerjaan yang paling nikmat adalah hobi yang dibayar" ia pun langsung meneguk Sampaigne nya dengan anggun.

"Selamat atas kesuksesan mu Maestro Manoban"

Lalisa langsung menoleh. Gadis itu tersedak lalu lekas menaruh gelas tangkainya keatas meja. Manoban terkejut, siapa yang tiba tiba menegurnya begitu ? Karena tak ada satupun orang yang mengenalinya disini.

TEACH ME IN YOUR PAIN. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang