Chapter 10

13.6K 1.3K 235
                                    

CHAPTER 9

Vote dan komen ya sayang ya..
Jangan Bikin abang bad mood dong

Malam Jum'at loh sayang.
Sunnah

Kalo kalian komen yang semangat, nanti kita bikin Jenlisa sunnah juga lewat double up

🌚🌚🌚🌚🌚

Oh iya ini 5000 kata tolong kalian cintai abang kalian ini sikit. Sakit pinggangku demi kalian ini





Malam mungkin membenam, Jennie keluar dari apartemennya dengan perasaan yakin. Tumit highheelsnya mengetuk hebat dilorong, dia tampil dengan super panas, perutnya yang datar terpamerkan. Croptop dan off shoulder menjadi pilihannya malam ini mempertontonkan kesenian tubuh moleknya dan paha mulus dengan rok mini yang begitu pendek.

Sesuai permintaan ia berdandan sedemikian rupa hanya untuk seorang gadis seksi yang telah menunggunya didepan apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai permintaan ia berdandan sedemikian rupa hanya untuk seorang gadis seksi yang telah menunggunya didepan apartemen.

Manoban menggigit bibir, ketika ia melihat wanita yang menghampirinya benar benar Indah. Ia tak mengira Jennie akan berdandan seperti yang dia inginkan . Sungguh cantik gadis itu, mengundang perasaannya untuk menggilai tubuh seksi nan mungil itu lagi diatas ranjang. Namun singkirkan dulu pikiran itu, ia ingin membawa gadis itu pergi bersamanya, sebagai "Pasangannya" malam ini.

"Hai, Kau sungguh terlihat hebat" puji Lisa pada Jennie, tentu dengan sekaligus ia menggunakan jurus merangkul pinggang dan melempar tatapan mautnya. Membawa tubuh mungil itu kedalam dekapannya. Lalu menyelipkan beberapa helai rambutnya kebelakang telinga.

"Kau sudah siap?" Tanya nya lagi,

"Sudah, kau akan membawa ku kemana Lisa?"

"Ikutlah denganku dulu, maka kau akan mengetahuinya nanti" gadis tinggi itu membawa Jennie menaiki mobil mewahnya, seperti biasa ia bersikap maskulin. Membuka kan pintu untuknya, serta tak henti henti menggoda dengan kerlingan nakal. Kim Jennie pun hanya mengedipkan sebelah matanya dengan anggun pada gadis yang membukakan pintunya. Ini semua lebih terasa seperti kencan buta, dibandingkan dengan pergi ke club bersama teman dekat.

Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai didepan sebuah bar klasik. "Allin Rainbaw" begitu lah papan namanya berkelap-kelip didepan pintu masuk. Sebuah bar yang kecil dan terlihat sepi, bahkan tak ada pengunjung yang terlihat keluar masuk

Lisa menoleh pada Jennie, lalu tersenyum pada gadis itu. Ia mengambil sebelah tangan Jennie dan menggenggamnya dengan lembut tapi begitu erat.

"Ayo masuk"

Dengan dibimbing Lisa gadis berpipi mandu itu hanya menurut dan mengikut saja kemana ia akan dibawa. Lorong sempit yang gelap dengan cahaya ungu yang mengemban. Mereka berjalan di sana sambil bergandeng tangan.

TEACH ME IN YOUR PAIN. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang