CHAPTER 15

9.4K 969 72
                                    

Jangan lupa vote dan Komen,  satu vote dan komen adalah apresiasi untuk saya.

CHAPTER 15

Lisa terbangun, ia kembali mendapati adiknya sedang menatapnya diam diam saat ia sedang tidur, gadis bernama belakang Manoban itu hanya tersenyum pada sang adik. Seperti biasa adiknya telah siap dengan pakaian andalannya. Menandakan bahwa Rosie hari ini akan kembali terbang.

"Good Morning Sayang.." Sapa Rosie pada kakak satu satunya itu, ia membawa secangkir teh hangat dan memberikannya pada Lisa.

"No Cafein, Aku tidak akan membiarkan mu tak bisa tidur" Tukas Rosie, Lisa menyambut gelasnya dengan hangat.

"I Love You Rosie" Kata Lisa spontan.

"Hm, I love you too sist, kau adalah orang yang paling aku sayangi dimuka bumi ini"

Sementara Rosie mengelus ngelus rambut hitam kakaknya yang telah dipotong pendek seleher. Ia merapikan poni didahinya yang berantakan.

"Entah kenapa aku lebih suka kalau rambutmu pendek begini, Kau lebih terlihat seperti seorang gadis manis" Kata Rosie.

"Kenapa memangnya ? Jadi selama ini aku tidak seperti gadis manis diamatamu?"

"Hmm tidak Lisa, Hehe aku bercanda,"

"Hanya saja ketika rambutmu pendek, kau makin terlihat lebih muda dibandingkan usiamu"

"Hai Louis..." Rosie Langsung memangku salah satu kucing Lisa yang lompat keatas kasur. Dan mengelus ngelusnya dengan kasih sayang. Dari sekian banyak kucing Lisa, Louis satu satunya yang paling Rosie senangi.

Rosie mematut matut wajah kakaknya yang sedang meminum teh, ia berpikir apa keadaan Lisa sudah membaik sekarang ? Apakah Lisa akan baik baik saja kalau ia tinggal untuk bekerja kembali ?"

"Lisa ..." Panggil Rosie

"Eoh ?"

"Apa perasaanmu sudah membaik sekarang ?"

Lisa meletakkan cangkirnya keatas tadah, ia tahu dimata adiknya sekarang begitu penuh kekhawatiran. Lalu Lisa menggenggam sebelah tangan Rosie.

"Sudah, aku baik baik saja, tak perlu ada yang kau khawatirkan mengenai kondisiku Chaeng"

"Apa aku bisa terbang dengan tenang tanpa mengkhawatirkan kakakku kali ini ?" Tanya Rosie lagi.

"Tentu, kenapa tidak ? Aku akan menjaga diriku demi dirimu, karena jika aku kenapa kenapa maka Rosie Posie pikirannya akan bercabang jika terjadi sesuatu pada bayi besarnya" jawab Lisa bergurau .

"Aku serius Lisa, berhentilah menggodaku"

"Hey.. Aku juga serius Chaeng, aku akan menjaga diriku dengan baik disini selama kau terbang, Aku janji" Lisa Mengacungkan kelingkingnya pada adiknya.

"Kau juga punya janji lainnya denganku" Susul Rosie.

"Kau sudah berjanji padaku kalau kau tak akan menangis lagi, kau ingat ?"

"Mengenai ini aku ingin membicarakannya denganmu sekarang Lisa, Secara serius"

"Apa itu ?" Kelingking Lisa yang tadinya sudah diacungkan kembali turun. Perasaannya merasakan hal lain ketika Rosie bicara ia ingin mengatakan sesuatu yang serius.

"Hmmm.. Ini mengenai, Kau dan perasaanmu pada Jennie eonii tetangga kita, Apa kau benar benar mencintainya ?" Tanya Rosie, Lisa membisu. ia tak tau harus menjawab adiknya seperti apa. Terlebih ia terkejut bagaimana Rosie tahu mengenai hubungan ini ?

TEACH ME IN YOUR PAIN. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang