CHAPTER 13

10.4K 1.2K 291
                                    

Vote dan komen loh,
Kalian sepi komen males aku update,  aku baca satu satu komen kalian, 
Ketika aku menulis kalimat ini,  sudah 03.58 di jam dinding.
Itu artinya ada orang yang begadang tanpa pamrih demi kebahagiaan kalian, jadi jagalah orang yang sudah membuat kalian bahagia.

Pagi yang cerah, saat yang tepat untuk memulai hari. Rosie bangun dari tempat tidur, mencepol rambut pirangnya dengan ikat rambut, lalu berjalan dengan santai keluar kamar. Semingu kedepan ia akan berada dirumah, seperti biasa, ia akan mendapatkan libur cukup panjang diakhir bulan setelah menyelesaikan penerbangan. Hal pertama yang ia lakukan adalah berjalan ke kamar sang kakak tercinta. Ia sibak tirai jendela kamarnya, membiarkan kakaknya dimandikan cahaya matahari pagi yang masuk dari jendela. Lisa hanya meringis, dan menarik selimutnya makin tinggi.

"Lisa yaaaa.. Ireeeonaaa... Kau harus berjemur, jika tidak kau akan sakit karena membiarkan parasit hidup ditubuhmu" Sambil berseraya dengan lembut.

"Hei, bangun, kau harus berjemur ? kau itu lebih rentan terkena penyakit karena kau tak merasakan apa apa, pali !" Rosie tarik tangan kakaknya yang sudah begitu lengket dengan kasur.

"Lisa bangun ! Apa kau tiap hari seperti ini ketika aku tak dirumah?

Rosie mulai berkacak pinggang, jika dalam hitungan ketiga Lisa masih malas maka ia akan bersiap siap menyemprot kakaknya itu dengan spray tanaman. Untungnya Lisa membuka selimutnya, lalu mnencoba mengumpulkan kesadaran. Menatap sang adik yang bersiap untuk marah.

"Yaiihsss ! Kau pulang hanya untuk memarahiku? Maka pergilah kembali ! kenapa rumah ini jadi lebih berisik setelah kepulanganmu" kata Lisa protes.

"Bangun ! Atau aku akan memukul pantatmu !"

"A !!!!!!! Kau langsung memukulnya yaish Park Chae Young !" Manoban menggeletang saat pantatnya di tepuk cukup keras. Ia langsung duduk dan mnatap adiknya dengan sengit.

"Irreoona ! aku akan membuatkanmu sarapan. Cepat bersihkan wajah bengkakmu"

Rosie meninggalkan kamar kakaknya sambil tersenyum,  Sekarang ia hanya perlu kedapur, memasak untuk Lisa, dan memastikan kalau kakaknya memakan makanan yang baik. Sesampainya didepan kulkas, gadis itu langsung mengernyitkan dahi. Ia menoleh kebelakang dan meneriaki lagi kakaknya saat tau tak ada satupun makanan sehat dikulkas, hanya dipenuhi dengan minuman keras dan juga ramyeon cepat saji yang bertumpuk.

"YA !!! Kau tidak memasak makanan ? !! Kulkas hanya penuh dengan mie !!!"

ke tempat sampahpun  hanya menemukan mangkuk sterofom Ramyun bekas pakai. Ia juga membuka kotak kotak yang biasanya ia gunakan untuk menaruh sayuran yang telah dipotong. Benar ternyata. Semua sayur yang telah ia potong untuk Lisa ternyata tak berkurang sedikitpun. Rosie tak tahan lagi, marahnya naik sampai ke - kepala. Hal yang paling ia benci didunia ini adalah ketika Lisa tidak mendengarkan perkataanya untuk menjaga kesehatan.

"Ya !!! LALISA !!!" Suara Rosie menggema ke isi rumah. Ibu dari rumah ini telah marah. Tak ada lagi kata tidur bermalasan bagi Manoban yang pemalas.

Lisa merengek rengek sambil menendang ke udara, teriakan keras Rosie melengkign delapan oktaf memekakkan telinga.

"Ahhh. Aku akan dimarahi :( "

***

Paragraf selanjutnya Aku sedang belajar mengasah kemampuan retorika-ku dalam menulis, kalau kalian suka, aku akan meneruskannya untuk kedepannya. Komen ya dibawah

Sinar mentari pagi menembus masuk, Jeon Jung Kook terbangun ketika matanya diterpa cahaya. Ia perlahan membuka mata, lalu meraba raba kasur, istri yang bersama nya semalam tak lagi diatas ranjang. Menyisakan lapangan kosong disebelahnya. Pria itu bangkit, lalu mengambil duduk. Harum kopi terasa pekat dihidung hingga ia lupa sekarang hari apa. Perutnya sudah keruncungan, menggelar xilofon dan harpa demi atraksi rasa lapar. ia bangkit dengan tubuh yang lelah dan menggeliat, mengenakan sendal santai lalu pakaian tidur, berjalan keluar mencari sang istri yang bergulat didapur.

TEACH ME IN YOUR PAIN. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang