"maaf ya?"
.
.
.
.
.
.
Akhir – akhir ini pikiranmu sedang kacau, mungkin lebih tepatnya bingung bagaimana caranya menghadapi kenyataan.
Dengan lunglai kamu menggerakkan kakimu ke lemari untuk mengambil baju, bersiap menjalani hari sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sedang dikejar oleh deadline.
Sebenarnya bukan itu sih penyebab utama pikiranmu kacau -ya deadline skripsi juga salah satu pemicu sih.
Tapi, sebuah tanda yang terukir manis di pergelangan tanganmu selama dua minggu ini.
Tanda yang menghubungkan dengan seseorang yang akan menjadi teman hidupmu, tanda yang menurutmu adalah sebuah kutukan, tidak tau harus merasa senang atau sedih.
"Seandainya ada pemilihan sistem soulmate diberlakukan atau tidak, gue pasti bakal milih tidak diberlakukan alias dihapus"
"Tapi sama aja gue nentang takdir Tuhan yak, makin numpuk aja ini dosa"
Kamu bermonolog sendiri, sampai tidak sadar ada temanmu yang mendengar perkataanmu
"Mau sampai kapan sih nggak nerima kenyataan? Apa perlu gue yang bilang ke di-"
"NGGAK USAH ANEH ANEH"
Setelah mengucap dengan tidak santai, dengan segera kamu bergegas lari menuju kamar mandi, tanpa mempedulikan perkataan temanmu yang sempat terpotong.
Kamu sempat melupakan keberadaan temanmu yang sedang menginap di kamarmu.
Jelas- itu membuat temanmu hanya bisa menghela nafas saat mendengar celetukanmu tentang sistem soulmate.
"Miris banget dah kisah percintaan lu (y/n)"
.
.
.
"Sip udah nggak keliatan, gue harus cepet cepet ketemu buat ngembalikan ini buku terus kelar!"
Saat ini kamu di kampus, habis bimbingan sama dosen pembimbing kamu, sedangkan temanmu masih menemui dosennya, sembari menghabiskan waktu kamu memilih untuk menemui seseorang yang sudah sekitar dua minggu ini kamu hindari.
Dengan langkah besar kamu segera menuju kantin pusat, tempat kamu dan seseorang tersebut janjian, mencari sosoknya diantara kerumunan manusia di kantin-
"Oh (y/n)! Sini!"
Kamu menolehkan kepalamu ke sumber suara, dengan langkah cepat kamu berjalan ke arahnya
"Hai jeongin!"
Mengabaikan debaran yang tidak beraturan di dalam diri kamu.
"Makasih ya buku diktatnya, maaf kebawa terus hehe" kamu tersenyum kaku, berusaha menyembunyikan salah satu tangan kamu di belakang badanmu.
"Santai aja, eh sini deh duduk dulu, asli ya susah banget perasaan lu dihubungin akhir akhir ini, chat balesnya juga slowresp banget, kadang lupa, ada masalah? Coba sini cerita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray Kids Imagine x You
Fiksi Penggemarstray kids random imagine. ㅡ let's take a break and enjoy! シ ㅡ about this absurd work • non-baku • Code 01. ; School Life • Code 02. ; College Life • Code 03. ; Horror / Mystery / Fantasy • Code 04. ; ??