END

894 127 28
                                    

Maaf jika banyak typo 🍎






*BODOH*





Taehyung dan anak-anak yang lain saling berpencar mencari dimana Park Jimin itu berada.

Tetapi sampai sekarang mereka tak dapat menemukan dimana Jimin berada. Selain itu, mereka juga semakin mengkhawatirkan Yerin.

"Dimana tuh orang?" Taehyung mulai lelah.

"Gimana kalo dia bawa Yerin?" Pemuda Kim itu terlihat begitu cemas.

Suga menepuk pundaknya. Membuat Taehyung pun menatapnya.

"Tenang," hanya itu kata yang pemuda Min itu katakan.

"Gue khawatir sama Yerin.... Gimana kalo Jimin bawa dia lagi? Gimana kalo Yerin kenapa-napa? Gimana kalo Jimin rebut Yerin dari gue?" Taehyung tampak meluap-luap.

Semuanya terdiam. Mereka menjadi saksi atas kekhawatiran Taehyung sekarang.

"Ini karma buat Lo," SinB akhirnya bersuara.

Semua mata kini pun tertuju pada gadis Hwang tersebut.

"Dulu Lo nyia-nyiain Yerin. Dan sekarang, Lo harus berjuang buat balas sakit hatinya Yerin," ujar gadis Hwang itu dengan tenang.

Taehyung menunduk, pikirannya kacau. Kesalahan-kesalahannya dulu kembali teringat. Benarkah yang ia alami ini sama seperti perkataan SinB?

Pemuda itu melemah, ia bersandar pada tembok disampingnya.

"Gue nyesel,..." Lirihnya.

Hoseok, Jin dan Jungkook menepuk pundak Taehyung, kemudian berlalu pergi dari sana. Begitupun dengan anak-anak perempuan yang langsung pergi begitu saja.

"Penyesalan emang di akhir, tapi Lo masih punya kesempatan terakhir," ujar Namjoon.

"Cari Yerin, tapi setelah itu pastiin dia nggak bakal lo sakitin," ujar Suga kemudian berlalu.

"Tunggu!" Ujar Taehyung menghentikan langkah Suga. "Lo benar-benar udah relain Yerin buat gue?"

Suga berbalik, "Yerin yang milih lo" ujarnya kemudian melanjutkan langkahnya kembali.

"Udah sore, Lo harus pulang" Namjoon menepuk pundak Taehyung.

Tetapi pemuda Kim itu tak bergeming. Ia tampak galau, cemas dan sedikit kacau.

"Kenapa sih?" Tanya Namjoon.

"Hari ini gue pengen ngungkapin perasaan gue ke Yerin. Tapi kenapa rencana gue gagal?" Taehyung mengusap kasar wajahnya.

Namjoon tersenyum. "Lo nggak gagal kok," ujarnya membuat Taehyung menatapnya.

"Maksud Lo?" Taehyung.

"Lo harus tenang dulu, cuci muka lo, perbaiki penampilan lo." Namjoon tersenyum.

"Lo harus lebih baik dari Jimin," ujar Namjoon lagi dan membuat Taehyung langsung tersadar.

Pemuda Kim itu bergegas ke toilet untuk mencuci mukanya, dan memperbaiki rambut juga Hoodie yang ia kenakan untuk menutupi seragam atasnya itu. Namjoon hanya tersenyum, ia berhasil menenangkan Taehyung.

"Gue duluan ya, Lo harus langsung pulang," ujar Namjoon sedikit berteriak. "Tante Kim udah nyuruh Lo pulang, ada hal penting dirumah Lo," lanjutnya.

Taehyung hanya menghela nafas. Setelah selesai, ia pun langsung pulang. Ini sudah benar-benar sepi, karena keadaannya juga sore dan hampir gelap.




BODOH-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang