Nungguin ya?
Maaf yah jarang up🙏
Maaf jika banyak typo🍎*BODOH*
"Yer!" Sebuah suara menghentikan langkah Yerin.
Gadis itu menengok dan mendapati anak bangtan mendekatinya. Ia menghela nafasnya. Sudah menebak-nebak apa yang akan mereka bicarakan.
"Si Tae gimana?" Tanya Namjoon.
"Iya, gue denger dari anak PMR cidera" imbuh Jin.
"Udah tau kenapa nanya," bukan Yerin, melainkan Sowon yang baru datang bersama teman-temannya.
"Eh ada para cecan," Jimin mengedipkan sebelah matanya.
"Neng Una mau ngga jadi pacarnya aa' Jimin?" Goda laki-laki Park itu pada Eunha.
"Ngga ah! Lo bantet," ujar Eunha dan langsung melangkah pergi.
"Mampus lo!" Ujar anak bangtan menertawakan Jimin.
Selagi mereka asik tertawa, Sowon menyeret Yerin untuk perhi dari situ. Diikuti empat anak perempuan lainnya.
"Emang parah ya?" Tanya Umji ketika mereka sampai di kelas.
Yerin mengangguk. "Tae ngga bisa jalan," ujarnya pelan. Ada rasa sedih ketika mengingat keadaan Taehyung. Yerin yakin, pasti pemuda itu akan kesulitan.
"Lo masih suka sama dia?" Tanya Yuju.
Bukannya menjawab, Yerin hanya menunduk menanggapinya. Mereka tahu, Yerin tak suka ketika ditanya hal itu. Bagaimanapun ia mencoba menghilangkan perasaannya, ia tetap tak bisa. Mencoba move on justru membuatnya terus kepikiran Taehyung. Tetapi bertahan pun hanya sakit yang bisa ia rasakan.
*BODOH*
. .Bel pulang sudah berbunyi. Inilah yang Yerin tunggu sedari tadi. Ia segera mengemasi buku-bukunya, dan membuat para temannya heran. Tak biasanya Yerin buru-buru seperti itu.
"Duluan yah," ujarnya menatap lima temannya secara bergantian. Setelah itu, Yerin keluar kelas dan menuju ke kelas Taehyung.
.
.
."Yer-"
"Suga!" Yerin mengatur nafasnya setelah memanggil nama laki-laki Min itu.
"Kenapa lo?" Suga menatap bingung Yerin.
"Hari ini kalian ada tugas apa?" Tanya Yerin.
"Lo mau nanyain tugas buat Taehyung?" Tebak Suga, dan Yerin mengangguk. Laki-laki Min itu terkekeh miring. Merasa miris dengan apa yang ia dengar. Berkali-kali ia mengingatkan Yerin, tetapi berkali-kali pula Yerin tak mendengarkannya.
"Gue nggak tau, gue tidur" ujar Suga.
Yerin menatap kesal Suga, kemudian masuk ke dalam kelas. Masih terdapat beberapa siswa yang piket. Yerin pun menanyakan tugas untuk Taehyung, setelah itu ia keluar.
"Bareng kita yuk Yer," ajak Namjoon.
"Kita tau lo mau ke rumah Taehyung kan? Kita juga mau kesana,"
Tanpa pikir panjang, Yerin pun menyetujui untuk ke rumah Taehyung bersama mereka. Sepanjang perjalanan, mereka sering bercakap-cakap dan membuat Yerin muak mendengarnya. Tentu saja mereka membahas tentang perempuan.
"Loh, kalian" ujar ibu Kim ketika melihat mereka telah sampai di kediamannya.
"Hai tante," ujar kompak mereka.
Yerin pun langsung menuju ke kamar yang ditempati Taehyung, setelah mendapat kode dari ibu Kim.
"Tae," panggilnya pada laki-laki yang sedang duduk di kursi roda dan menatap ke jendela.
Laki-laki itu sama sekali tak meresponnya. Yerin pun berjalan mendekat, kemudian menepuk pundak Taehyung hingga temannya itu menatapnya.
"Ada anak bangtan di depan," ujar Yerin memberitahu.
"Kenapa?" Tanya Yerin yang melihat Taehyung menundukkan kepalanya.
Seperti anak kecil, Taehyung menunduk sambil menggelengkan kepalanya.
Hal itu membuat Yerin kini memundurkan kursi roda Taehyung dan berlutut didepan laki-laki itu. Kedua tangannya menangkup wajah Taehyung, dan menatapnya.
"Gue tau lo sedih, tapi lo harus terima ini semua Taehyung....... mungkin ini udah takdir," ujar Yerin.
"Sekarang mending lo ketemu temen-temen lo. Siapa tau lo bisa agak terhibur kan sama mereka?" Yerin tersenyum menatap Taehyung. Kedua ibu jarinya ia gunakan untuk menarik sudut bibir Taehyung agar laki-laki itu terlihat tersenyum.
Yerin terus melebarkan senyumnya, sampai Taehyung mulai tersenyum. Setelah itu, gadis Jung tersebut berdiri dan mendorong kursi roda Taehyung untuk keluar kamar.
"Thanks Yer," ujar Taehyung.
Di ruang tengah, anak-anak bangtan sedang memakan camilan dengan menonton tv. Memang serasa di rumah mereka sendiri. Taehyung hanya bisa mencebik kesal, karena tingkah mereka.
"Lama amat berduaan di kamar," sindir Suga.
"Habis ngapain lo berdua?" Jimin menaik turunkan alisnya.
"Gausah macem-macem deh!" Ujar Yerin.
"Macem-macem juga gapapa. Lo berdua nikah gue dukung," ujar Namjoon yang fokus pada layar ponselnya.
Yerin diam mematung. Sedangkan Taehyung malah terkekeh.
"Ada-ada aja lo!" Ujar Taehyung tersenyum miring.
Mendengar kata yang keluar dari mulut Taehyung, Yerin menghela nafasnya. Ia berusaha untuk tidak memikirkan hal itu, dan mengendalikan ekspresinya.
Tanpa ingin berlama-lama, Yerin lebih memilih menghampiri ibu Kim untuk membantunya. Dari pada dia disitu dan akan muak mendengar pembicaraan mereka.
"Gak peka!" Ujar Suga.
"Kenapa bang?" Taehyung menatap Suga.
"Ada lalat lagi naena ama semut tadi," ujar Suga asal.
T. B. C.
Maaf yah kalau ceritanya jelek. Hehe:v

KAMU SEDANG MEMBACA
BODOH-end
أدب الهواة*BODOH* ✔ "Bodoh banget lo masih mau bertahan sama cowok pakboi kek gue," KTH "Bukannya lebih bodoh lo yang nyia-nyiain gue?" JYR Jadi, siapa yang bodoh sebenarnya? ____________ Kuy mampir! JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA TEMAN-TEMAN🤗🍎 -uni🍎-