Maaf jika banyak typo🍎
*BODOH*
Suasana perpustakaan memang sepi. Yerin memandang kekanan kekiri mengamati ruangan yang didominasi dengan buku-buku ini.
"Sejak kapan?" Tanyanya membuat Taehyung bingung menatapnya.
"Apanya?" Tanya Taehyung yang tak mengerti.
"Sejak kapan lo suka ke perpus?" Tanya Yerin.
"Oh... itu," Taehyung tampak menghela nafas. "Lupa sih, tapi gue suka aja gitu ke perpus," ujarnya. "Sepi, tenang juga." Imbuhnya.
Yerin tersenyum tipis. "Tumben. Nggak biasanya," ujarnya dengan nada meledek.
"Bentar-bentar," Taehyung memicingkan matanya. "Lo nggak percaya sama gue?"
Yerin dengan ringan menggeleng. "Mana bisa gue percaya sama cowok pakboi cap playboy kayak lo," ujarnya.
Taehyung berdecak kesal. Bisa-bisanya Yerin berbicara begitu padanya. "Pakboi gini juga lo sayang. Iya kan?" Balas Taehyung membuat Yerin bungkam.
"Apa... sekarang lo udah suka sama yang lain?" Tanya Taehyung. "Jimin? Mungkin?" Pemuda Kim itu membuat nafas Yerin terhenti untuk beberapa detik.
Keduanya terdiam. Membuat Taehyung kini berdiri dari duduknya.
"Tae...." lirih Yerin.
"Gue tunggu lo di cafe biasa abis pulang sekolah." Ujar Taehyung dan berjalan meninggalkan Yerin.
Yerin menghela nafas. Pikirannya kembali berkecamuk. Jimin dan Taehyung yang memenuhinya. Yerin jadi tak tahu apa yang harus ia lakukan. Tetapi yang pasti, ia akan menemui Taehyung nanti.
Sedangkan Taehyung, ia sendiri tak tahu kenapa dirinya tiba-tiba membahas Jimin. Ia menghancurkan niatnya sendiri untuk berbicara santai dengan Yerin.
*BODOH*
Bel pulang sekolah telah berdering. Membuat para siswa berhamburan keluar kelas. Sama hal nya dengan Yerin. Ia pun keluar kelas bersama kelima temannya.
"Yer, lo mau langsung pulang apa nemenin kita latihan?" Tanya Sowon.
"Eum.. maaf ya, gue ada janji sama Taehyung," ujar Yerin.
Yuju dan Eunha tersenyum. Begitupula dengan Umji dan Sowon. SinB? Jangan ditanya, gadis Hwang itu memang selalu begitu responnya.
"Kalian baikkan?" Tanya Umji.
Yerin mengangguk.
"Bagus deh, jangan sampe ada pengganggu," ujar SinB melirik sinis pada Jimin yang duduk di dekat lapangan basket.
Pemuda Park itu juga menatap kearah enam gadis tersebut, dan kini tatapannya bertemu dengan tatapan Yerin.
Jujur saja, Yerin tak sadar jika ada Jimin disana. Gadis Jung itu ditarik oleh Yuju untuk menjauh dari sana. Diikuti keempat teman yang lain.
"Udah Yer, jangan dipikirin." Yuju tersenyum.
"Iya, mending lo buruan ketemu Taehyung sana," ujar Eunha.
Yerin mengangguk pada teman-temannya.
"Dah..." kelima gadis sebaya itu melambaikan tangan pada Yerin dan segera berlalu pergi ke tempat latihan dance.
.
.
.Diwaktu yang sama, ada Taehyung yang baru saja sampai di parkiran. Lelaki itu akan pergi ke kafe yang dulu biasa ia kunjungi bersama Yerin.
Disisi sana, ada keributan kecil yang diciptakan oleh Doyoung dan Suga. Keduanya itu tampak berdebat kecil dan membuat perhatian Taehyung teralihkan.
"Sakit Ga!" Protes Doyoung karena lengannya di tepuk oleh Suga.
"Makanya gak usah sok pahlawan lo!" Ujar Suga.
Taehyung tersenyum. Belakangan ini ia memang sering melihat Suga dengan Doyoung. Mereka juga tampak akrab. Apalagi Taehyung juga tahu kalau keduanya juga pernah menyukai Yerin.
"Eh lo!" Tegur Doyoung pada Taehyung.
"Gue?" Taehyung menunjuk dirinya sendiri.
Doyoung dan Suga mengangguk. "Ngapain lo senyum-senyum?" Tanya Doyoung.
Masih dengan tersenyum, Taehyung berjalan menghampiri kedua orang itu.
"Nggak boleh gue bahagia?" Ujar Taehyung.
"Bahagia diatas penderitaan kita. Ya kan?" Doyoung tersenyum.
"Makasih ya," Taehyung menatap Suga dan Doyoung.
"Kalian udah baik sama gue," ujarnya lagi.
.
.
.Yerin mulai berjalan keluar setelah teman-temannya pergi. Suasana sekolah semakin sepi, dan mungkin saja Taehyung pun sudah menuju kesana.
"Yer," suara Jimin menghentikan langkahnya.
"Gue perlu bicara sama lo," ujar Jimin.
Yerin terdiam. Menatap Jimin yang tampak berbeda dari biasanya. Tatapan itu bukan tatapan yang beberapa waktu ini Yerin lihat.
"Maaf Jim, gue ada janji sama Taehyung," ujar Yerin.
"Gue nggak peduli." Ujar Jimin dan langsung menggenggam tangan Yerin.
"Jim-"
"Diem!" Bentak Jimin.
"Jimin...." lirih Yerin.
"Lo udah kasih harapan buat gue. Jadi lo juga harus bisa menuhin harapan gue itu!"
Yerin memberontak ketika Jimin menarik tangannya dengan paksa.
"Diem!" Bentak Jimin lebih keras dari sebelumnya, dan membuat Yerin mengeluarkan air matanya.
"Jimin lepas!"
Yerin terus memberontak tetapi tak dihiraukan Jimin.
"Jimin...." "lepas Jim!"
"PARK JIMIN!!!"
ToBeContinue🍎....

KAMU SEDANG MEMBACA
BODOH-end
Fiksi Penggemar*BODOH* ✔ "Bodoh banget lo masih mau bertahan sama cowok pakboi kek gue," KTH "Bukannya lebih bodoh lo yang nyia-nyiain gue?" JYR Jadi, siapa yang bodoh sebenarnya? ____________ Kuy mampir! JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA TEMAN-TEMAN🤗🍎 -uni🍎-