Maaf jika banyak typo🍎
*BODOH*
"Yer?" Panggil Jimin.
Yang dipanggil tentu menoleh.
"Lo bilang, lo gaakan tutup hati lo buat siapapun yang deketin lo kan?" Tanyanya.
Yerin mengangguk. "Iya, kenapa Jim?"
Tiba-tiba Jimin meraih kedua tangan Yerin dan menggenggamnya. Jempol pemuda Park itu mengusap punggung tangan Yerin yang terasa halus.
"Berarti gak ada larangan dong, buat gue deketin lo?" Jimin menatap dalam mata Yerin.
Yerin tampak gugup. Rasanya aneh karena ia tak menyangka jika Jimin akan mengatakan ini. Bukannya Jimin dan Taehyung adalah teman dekat? Mereka selalu bersama dalam kondisi apapun. Dan bukannya Jimin sudah tahu jika Yerin menyukai Taehyung?
Cukup aneh menurut Yerin.
"Diem berarti boleh." Final Jimin.
"Nggak perlu takut Yer, gue tuh udah suka sama lo dari sebelum gue tahu lo suka sama Tae sampai sekarang." Ujar Jimin. Membuat Yerin memperhatikan pemuda Park itu dengan serius.
"Gue udah nggak kayak dulu lagi Yer. Setelah gue dapetin lo, gue janji bakal jadiin lo satu-satunya." Jimin menatap dalam manik mata Yerin.
Gadis Jung itu terdiam. Mencari kebohongan dari tatapan itu. Tapi sayang, Yerin tak menemukannya. Gadis Jung tersebut hanya merasakan tatapan dalam yang menyentuh untuknya.
"Setelah acara sekolah besok, temuin gue di lapangan basket indoor ya," Jimin tersenyum.
"Harus dateng! Soalnya gue bakal nungguin," ujar pemuda Park itu lagi.
*BODOH*
Taehyung mengamati pakaian-pakaian yang ada di lemarinya. Besok di acara ulang tahun sekolah, para murid bebas memakai pakaian apapun asal sopan.
Pemuda Kim itu mengeluarkan semua pakaiannya hingga berserakan kemana-mana.
Taehyung mengamati pakaian-pakaian itu. Tak ada yang menarik minatnya untuk ia pakai.
"Ribet banget sih guru-guru. Biasanya juga murid ke sekolah pake sragam!" Keluhnya dan duduk ditepi ranjang.
"Minta saran Yerin kali ya," gumamnya dan mengambil ponsel dari dalam sakunya.
Belum sempat ia menelfon gadis Jung itu, ia tiba-tiba mengurungkan niatnya. Jari yang tadinya siap menekan tombol 'panggil' kini justru berhenti dan menurunkan posisi ponselnya.
Menggeleng beberapa kali, Taehyung merasa itu bukan hal yang harus ia lakukan saat ini.
"Gue bakal ganggu dia," gumamnya. Mendadak Taehyung merasa tak enak harus mengganggu waktu Yerin. Hubungan santai yang dulu kini tak ada lagi.
Menghela nafas, Taehyung bangkit dan kembali membuka satu pintu lemari yang belum ia buka.
Pilihan Taehyung membuka lemari itu justru membuat hatinya tersentuh. Lemari itu berisi baju-baju hadiah. Dua diantaranya dari Yerin. Kaos putih polos itu dulu sering Taehyung kenakan. Dan kemeja kotak-kotak merah itu belum pernah ia pakai.
"Kemeja gue udah banyak Yer,"
"Tapi lo belum punya yang ini Tae,"
"Tapi gue kurang suka Yer,"
"Bodo ih! Pokoknya harus lo terima. Lagian siapa tahu juga. Gue belinya aja dadakan,"
Taehyung tersenyum kecil mengingat saat dimana bagian ia membuka kado dari Yerin. Setelah itu, Yerin menceritakan jika gadis itu membeli kado dengan waktu yang mepet. Sampai tak tahu harus memberi apa pada Taehyung, dan asal membeli kemeja lalu dibungkus.
"Kenapa sih, lo nggak bisa ninggalin pikiran gue bentar aja?" Taehyung menatap kemeja tersebut.
.
.
.Sementara disisi lain, Yerin sedang termenung sendiri dipinggir lapangan basket outdoor sekolah.
"Dulu lo duduk disini nungguin Taehyung. Sekarang nungguin apaan? Angin?" Ujar seseorang yang kini duduk disampingnya.
Pemuda itu memberikan botol berisi air minum berasa pada Yerin dan langsung diterima gadis itu.
"Lo ngapain disini?" Tanya Yerin.
"Lo sendiri ngapain? Bukannya lo harus latihan di ruang dance?"
"Lagi istirahat," jawab Yerin.
Orang yang merupakan Min Suga itu mengangguk paham. Mereka terdiam untuk beberapa saat. Yerin sesekali menunduk atau mengarahkan pandangan ke tempat dimana biasanya Taehyung duduk setelah bermain basket.
Biasanya Taehyung akan tersenyum dan melambaikan tangannya. Tetapi sepertinya kini tak bisa terjadi lagi.
"Lo kangen si Tae?" Tanya Suga dan membuat Yerin menoleh.
"Orang yang udah berubah, itu dapat dirasain dari tingkahnya. Bukan ucapannya," Suga menatap Yerin.
"Gue harap lo inget itu, biar hati lo nggak sakit nantinya," ujarnya lagi, kemudian berlalu.
Yerin menatap punggung Suga. Terasa aneh mendengar omongan Suga yang begitu lembut dan menyentuh hatinya. Sebenarnya, apa semua ini?
ToBeContinue🍎...

KAMU SEDANG MEMBACA
BODOH-end
Fanfiction*BODOH* ✔ "Bodoh banget lo masih mau bertahan sama cowok pakboi kek gue," KTH "Bukannya lebih bodoh lo yang nyia-nyiain gue?" JYR Jadi, siapa yang bodoh sebenarnya? ____________ Kuy mampir! JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA TEMAN-TEMAN🤗🍎 -uni🍎-