BODOH.19

752 146 34
                                    

Maaf jika banyak typo🍎




*BODOH*


"Jimin sama Hoseok mana?" Tanya Sowon dan membuat seluruh kelas yang dihuni anak bangtan itu menatapnya.

Nama yang dipanggil pun langsung berdiri. Meskipun tadi sedikit terkejut, tetapi sekarang kedua orang itu menampilkan senyumnya.

Sowon yang datang bersama Yerin dan SinB itu menghampiri dua orang yang dipanggil tadi. Anehnya, Yerin tak menoleh sedikitpun meskipun sangat jelas ia rasakan jika Taehyung menatapnya.

"Eum... Jim, kita terima tawaran kalian kemarin buat acara sekolah," ujar Yerin.

Tatapan Taehyung tak pernah teralih. Sudah jelas kini Yerin berdiri di depannya. Hanya terhalang satu meja dari duduknya. Tetapi kenapa gadis itu tak menoleh padanya sama sekali? Melirik saja tidak.

Jimin dengan berani menepuk pundak Yerin sambil tersenyum hingga bola matanya tak terlihat.

"Makasih ya," ujarnya.

"Woe Yerin!" Panggil salah seorang murid laki-laki di bagian pojok ruangan. "Lo manis banget, resepnya apaan sih?" Tanyanya.

Buk.

Sebuah buku melayang mengenai murid laki-laki itu. Pelakunya tak lain adalah Taehyung. Yerin menatap tak percaya pada apa yang pemuda Kim itu lakukan.

"Jaga ya bicara lo!" Ujar Taehyung.

SinB menaikkan sebelah alisnya. Menepuk pundak Taehyung hingga membuat perhatian pemuda itu teralih.

"Yerin yang dimongin, kenapa lo yang marah?" Tanyanya dan seketika kelas menjadi hening. Mereka mulai tertarik dengan topik yang SinB bawa, dan ikut menunggu jawaban Taehyung.

Pemuda Kim itu menatap Yerin yang kini juga menatapnya. Pandangan keduanya beradu, hingga akhirnya Taehyung berdiri dan pergi dari kelasnya.

Semua orang bingung terhadap sikap Taehyung. SinB pun menarik tangan Yerin untuk pergi dari kelas itu dan diikuti Sowon dibelakangnya.

"Aneh ya, udah nggak peka, nggak ngasih jawaban, eh... tiba-tiba marah tanpa alesan. Itu cowok apa gorengan?" Cerocos SinB.



*BODOH*




Yerin tampak kesusahan membawa buku-buku yang akan ia kembalikan ke perpustakaan. Hingga seseorang mengambil alih semua itu, dan membuatnya cukup terkejut.

Gadis itu lebih terkejut saat tahu siapa yang membantunya. Kim Taehyung. Tak terduga kan, lelaki itu akan membantu Yerin ditengah keadaan hubungan mereka sekarang?

"Tae, balikin. Itu tanggung jawab gue," ujar Yerin. "Gue bisa sendiri kok," lanjutnya.

Tetapi seakan tuli, Taehyung tetap membawakan buku-buku itu hingga sampai di perpustakaan. Disana ada beberapa anak osis, tak terkecuali Doyoung.

"Loh? Yerin?" Doyoung tersenyum menghampiri Yerin.

"Eh, Doy. Gue cuma mau balikin buku," ujar Yerin.

Doyoung menatap Taehyung yang berada disamping Yerin. Setelah itu tatapannya kembali pada Yerin. Mereka berbincang, dan membuat Taehyung tak nyaman. Pemuda itu pun keluar dan membuat Yerin harus mengakhiri percakapannya dengan Doyoung.

"Duluan ya Doy," ujar Yerin lalu keluar dari perpustakaan.

Ia menoleh ke kanan dan kekiri. Mencari Taehyung tentunya, tetapi ia tak menemukan pemuda itu. Ia pun berjalan menuju ke luar, hingga ia melihat pemuda Kim itu sedang mencubit gemas pipi murid perempuan yang Yerin tidak tahu siapa.

Ia terus memperhatikan tingkah Taehyung, hingga akhirnya pemuda Kim itu meninggalkan murid perempuan tadi, dan menuju ke parkiran.

"Yerin?" Suara Jimin membuat gadis Jung itu menoleh.

"Belum pulang? Mau pulang bareng nggak? Gue anter deh..." tawar Jimin.

Yerin menggeleng. "Nggak usah Jim, gue udah ditungguin Yuju buat janjian beli buku," Yerin tersenyum.

Jimin mengangguk paham. "Oke kalo gitu, hati-hati ya," pemuda Park itu melambaikan tangan dan berjalan menuju parkiran. Dan Yerin pun hanya tersenyum, kemudian menuju halte. Yuju pasti sudah menunggunya.

Tiba-tiba... bugh!

Satu pukulan mendarat di wajah pemuda Park itu.

"Gue udah bilang, jangan deketin Yerin kalo ujungnya lo sakitin!" Ujar sang pemukul, yang tak lain adalah Taehyung. Untung saja parkiran sedang srpi.

Jimin berdiri dengan tersenyum meskipun sudut bibirnya berdarah. "Dan kayaknya lo juga lupa Tae," ujarnya.

"Gue kan pernah bilang, kalo lo nggak kasih kepastian ke Yerin, maka gue yang akan pastiin dia jadi hak gue," Jimin tersenyum simpul, sedangkan rahang Taehyung kini mengeras.
























To Be Continue🍎...

BODOH-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang