BODOH.10

796 144 11
                                    

Maaf jika banyak typo🍎



*BODOH*


Sorak-sorak dari para murid yang meonton pertandingan ini sangat ramai. Perrandingan pun semakin seru ketika skor yang kedua tim peroleh berjumlah sama. Dan... inilah penentunya.

Semua cukup antusias untuk menanti siapa yang akan menang.

Taehyung dengan fokusnya menggiring bola hingga sampai di area lawan. Beberapa temannya menyusul, saat Taehyung melakukan lay up, seseorang dengan sengaja menyenggolnya.

Bruk.

"Taehyung!" Pekik Yerin dan langsung menghampiri Taehyung. Diikuti anak-anak PMR yang ditugaskan disana.

"Akh!" Taehyung merasakan sakit pada lengan dan kakinya.

"Ini bukan sekedar cidera biasa. Panggil guru, kita harus bawa dia ke rumah sakit," ujar salah satu anak PMR.

"Yer, lo bisa ikut kan?"

Yerin mengangguk. Mereka pun mengangkat Taehyung dan membawanya ke rumah sakit.

Taehyung terus merintih hingga akhirnya ia ditangani oleh dokter. Sedangkan Yerin dan salah satu guru juga salah satu anak PMR menunggunya di luar IGD.

Yerin terus tak tenang, sampai akhirnya pintu IGD terbuka dan menampakkan dokter juga Taehyung yang berada di kursi roda.

"Dokter, bagaimana keadaannya?" Tanya guru.

"Beberapa sarafnya tak berfungsi. Menyebabkan pasien tidak bisa berjalan dan juga tangannya kirinya tak bisa digerakkan untuk sementara," ujar sang dokter.

Yerin menghampiri Taehyung. Menepuk pundak kanan laki-laki itu pelan.

"Kita antar kamu pulang ya," ujar guru.

"Nggak usah, saya sudah hubungi keluarga saya buat kesini," ujar Taehyung.

Guru itu mengangguk.

"Terima kasih ya bu," ujar Yerin.

"Sama-sama, hati-hati ya..." guru itu dan anak PMR itu meninggalkan rumah sakit.


*BODOH*


"Lo ngapain masih disini?" Tanya Taehyung ketika Yerin mendorong kursi rodanya menuju keluar rumah sakit.

Yerin tampak bingung dengan pertanyaan Taehyung yang dilontarkan dengan nada ketus.

"Lo nggak dengerin gue? Lo ngapain masih disini?" Tanya Taehyung sekali lagi.

"Gue mau nemenin lo. Salah ya?" Ujar Yerin dan membuat Taehyung menghela nafasnya.

"Taehyung!!!" Ujar ibu Kim ketika baru turun dari sebuah mobil.

"Kok bisa begini sih?" Ibu Kim menatap Taehyung dan Yerin secara bergantian.

Yerin hanya tersenyum canggung, sementara Taehyung menatap datar.

"Ayo pulang!" Ujarnya ketus dan meminta supir membantunya ke mobil.

"Kenapa?" Tanya ibu Kim pada Yerin.

"Taehyung tadi-"

"Bukan Taehyung. Tapi kamu," ujar ibu Kim memotong ucapan Yerin.

"Aku tante?" Yerin menunjuk dirinya sendiri dengan bingung.

"Iya, kamu kenapa?"

Masih tak mengerti, Yerin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Kenapa apanya ya tante?"

Ibu Kim menghela nafasnya pelan. "Kamu kenapa masih mau temenan sama Taehyung, kenapa nggak jadian aja sih?" Tanya ibu Kim yang sontak membuat Yerin tak menyangka.

"Jadian?" Ujar Yerin pelan.

"Iya! Selama ini tuh tante perhatiin kalian terus. Kalian tuh kayak orang pacaran tau nggak? Tiap hari Taehyung antar jemput kamu, kalian sering jalan bareng, kamu yang selalu nemenin Taehyung. Kenapa statusnya masih temenan?" Ujar ibu Kim panjang.

Didalam mobil, Taehyung menatap malas kedepan karena menunggu ibunya yang entah kenapa sangat lama diluar.

Tak sabar, Taehyung pun menurunkan kaca mobilnya.

"Mami! Buruan!" Ujarnya keras dan kembuat sang ibu tersenyum tak enak.

"Kamu ikut kita aja ya, tanpa penolakan!" Ujar ibu Kim menarik Yerin dan menyuruh gadis itu untuk duduk disamping Taehyung.

Mereka pun mulai menjauh dari area rumah sakit, dan menuju ke kediaman keluarga Kim.

"Gimana bisa gue naik tangga," gumam Taehyung.

Yerin merasa iba dengan hal itu. Ini pasti sulit untuk Taehyung, tapi mau bagaimana lagi? Ini sudah terjadi.

"Untuk sementara kamu tidurnya di kamar bawah aja ya, nanti mami pindahin barang-barang kamu kesana," ujar ibu Kim.

"Sekolah?" Taehyung memikirkan bagaimana jika ia ke sekolah. Ia juga harus menaiki tangga kan, untuk menuju kelasnya.

"Untuk sementara, kamu belajarnya di rumah aja. Nanti biar Yerin yang bantuin kamu, iya kan Yer?" Ibu Kim menatap Yerin.

Gadis Jung itu langsung mengangguk dan tersenyum. Taehyung menghela nafasnya. Ia menatap Yerin dengan tatapan yang sulit diartikan.






















T. B. C.
Vote komennya kuy🍎😉

BODOH-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang