19

934 169 49
                                    

Sudah sekitar seminggu Sungchan dan juga Winter menjaga jarak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah sekitar seminggu Sungchan dan juga Winter menjaga jarak. Winter selalu menjauh jika berada di dekat Sungchan, bahkan sudah seminggu ini, dia mengganti tempat duduknya agar lebih jauh dari lelaki itu.

Sudah seminggu juga bagi Sungchan menahan semua kenyataan pahit ini, ia masih tak percaya semuanya akan terjadi begitu cepat.

Hari-hari Sungchan semakin pahit tanpa adanya Winter, terasa semakin gelap tak ada cahaya yang menghiasi seperti biasanya. Ternyata seorang Winter sangat berpengaruh di hidup Sungchan.

Jangan kalian fikir kalau Sungchan itu terlalu putus asa dengan semua ini, karena sebenarnya Sungchan juga selalu berusaha mencari kebenaran yang terjadi, ia yakin bahwa ucapan Winter minggu lalu hanyalah kebohongan.

"Sungchan, makan malam dulu di suruh mama," ujar Echan saat melihat adiknya terdiam merenung memperhatikan jalanan melalui jendela kaca.

"Ga laper."

"Cih, maag lu kambuh baru tau rasa lo,"

"Pergi, gw pengen sendirian,"

"Galau lu kaya anak perawan banget sih,"  ujar Echan membuat Sungchan sedikit kesal.

"Bang, gw gamau ribut." Echan menggeleng mendekati adiknya, ia tahu kondisi Sungchan saat ini sedang dalam masalah yang cukup sulit.

Apalagi jika teringat beberapa hari lalu Sungchan menangis deras saat berbagi cerita kepada Echan tentang semuanya. Echan kali ini tidak tertawa melihat Sungchan menangis, justru kini ia bangga. Karena air matanya ia keluarkan untuk gadis yang benar-benar Sungchan cintai.

"Chan, lo yakin kan kalau yang ngomong semua itu bukan Winter yang sesungguhnya?," tanya Echan menepuk pundak Sungchan.

"Yakin bang,"

"Terus kenapa lo sampai sekarang masih mikirin omongan itu?, kenapa lo masih diem aja disini. Terlalu larut dalam rasa sedih juga gabaik Chan, sekarang bukan saatnya untuk sedih-sedihan. Justru ini saatnya lo perjuangin semuanya."

"Maksud abang?,"

"Lo percaya sama Winter, lo juga percaya kalau dia pasti lagi dalam tekanan seseorang kan?, lo harus cari tau siapa dibalik ini semua Chan. Jangan diem terus kaya orang goblok."

"Lo pernah bilang kan?, kalau pas lo nemuin Winter, dia lagi dalam keadaan yang ga baik, dia juga banyak luka-luka. Menurut lo yang ngelakuin semua itu orang jahat atau orang baik?,"

"Jahatlah!."

"Nah itu dia. Lo harus bantu Winter, pegangan lo saat ini cuma keyakinan perasaan lo ke Winter. Sekarang saatnya lo jadi power rangers yang bisa selamatin Winter dari semua kesulitan ini,"

"Jangan cuma jadi penonton Chan, semuanya akan tetap sama kalau lo cuma diem ga bergerak. Perjuangin semuanya, kalau lo emanh bener-bener cinta sama dia," ucap Echan terakhir sebelum kembali ke meja makan.

MUSIM DINGIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang