5

1.1K 226 8
                                    

It's okay if u won't give vote for this book.
Kalian udh baca buku ini aja aku udah seneng kok :).

So

Happy Reading

Angin malam terhembus di kulit gadis kecil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin malam terhembus di kulit gadis kecil itu. Dia menundukan dirinya dekat sebuah toko lusuh lama yang sudah tidak terpakai.

Jalanan terlihat sepi hanya di temani beberapa lampu jalan dan tangisan kecilnya.

Tanganya gemetar ketakutan, rambutnya sudah berantakan ditambah lagi baju sekolah nya yang sudah terlihat kusam.

"Bun-daa hiks adek takut," tangis gadis itu, semakin kencang ketika melihat darah yang mengalir dari kepalanya.

"Bundaa sakit  tolong adek bundaa..., bundaa ayah abang, kalian dimana?, "

"Adek t-takut sendirian disini,"

Tangisnya semakin menjadi ketika seorang lelaki berbaju hitam datang menghampirinya.

"J-jangan!. Jangan bawa aku lagi kak!, aku m-mau p-pulang."

"Jangan harap"

"Bundaaa tolong adekkk," gadis itu berlari dengan sisa tenaga nya yang ada.

Brug

Dengan satu pukulan kayu di kepalanya, gadis itu jatuh lemah, meneteskan air mata terakhirnya bersamaan darah dari kepalanya.

"Bun-daa...," lirih gadis itu sebelum menutup matanya.





"Bundaaaaa!!! Bundaaaa, bunda manaaa?!!"

Cklek

"Adek kenapa?," tanya bunda Taeyeon memasuki kamar anak gadisnya.

"Bundaaa hiksss, Winter t-takut," tangis gadis itu di pelukan sang bunda.

"Kenapa sayang?, bunda ada di sini jangan takut,"

"L-lekaki itu bunda, d-dia da-teng lagi," tangisnya tersendu keras.

Bunda Taeyeon ikut meneteskan air matanya sembari mengelus rambut sang anak.

"Adek itu cuma mimpi buruk, dia ga akan dateng lagi dek," ujar nya menenangkan sang anak.

"T-tapi bun..., t-tadi d-dia...,"

"Engga sayang, dia ga datang lagi. Dia gaakan bawa kamu lagi, ada bunda abang, sama ayah yang sekarang jagain kamu,"

"J-jangan tinggalin adek lagi,"

"Iyaa sayang,"

"Iyaa sayang,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MUSIM DINGIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang