Saat bel istirahat berbunyi, Winter masih diam di tempat duduknya. Kaki nya masih sangat kaku untuk melangkah, ia ragu dengan segala pemikirannya.Ningning menghampiri bangku Winter, yang berada di urutan terbelakang. "Winter, ayo ke kantin,"
"Gw disini aja deh, gw bawa bekal kok,"
"Yaudah makan bekalnya di kantin." Giselle mengambil kotak makan yang baru Winter keluarkan dari tas nya.
"Tapi rame banget disana,"
"Ya bagus dong, biar lu membiasakan diri dengan lingkungan sekolah, emang lu mau terus-terusan kaya gini?," Winter menggeleng kepalanya saat Karina selesai bicara.
"Udah ayo, tenang nter ada kita-kita,"
"Yaudah,"
Winter berjalan ragu di belakang teman-temannya, suasana di sekolah ini masih masih asing bagi Winter.
Banyak tatapan yang mengiringi perjalanan keempat gadis itu, ah mungkin mereka masih penasaran dengan murid baru secantik Winter.
"Loh Winter?, lo sekolah lagi?. "
"Gw kira lo udah malu gamau sekolah," ujar Seorang gadis yang baru saja menghampiri.
Ningning menatap Shasha dengan tajam. "Mulut lo di jaga ya Sha kalau ngomong, "
"Jangan ngungkit-ngungkit kejadian di masa lalu Sha." Tegas Giselle.
"Loh kok ngungkit?, gw kan cuma tanya. Sebagai mantan teman Smp nya Winter," jawab Shasha mengibaskan rambutnya.
"Mending lo pergi dari hadapan kita Sha,"
"Cih, lu sama aja kaya dulu Rin, Sok Ja-go-an!." Ujar Shasha melipat kedua tanganya di dada.
"Udah plis jangan ribut, banyak yang liatin," ujar Winter pelan ke Karina.
"Udahlah orang kaya gini mah gausah di ladenin, nanti dia juga capek sendiri udah ngerusak kebahagian orang," Giselle natap Shasha yang mukanya memerah.
"Liat aja nanti kalian!. "
"Lo juga Winter, gw gasuka ya sama lo dari dulu!. Berita yang dulu tersebar gaakan hilang sampai sekarang!." Shasha pergi melangkahkan kakinya cepat, tak perduli dengan tatapan para siswa.
Kakinya sudah melemas, tangannya gemetar ketakutan. Winter berusaha menahan air mata nya sejak tadi, menahan juga ketakutannya dengan tatapan para siswa, yang mungkin sekarang makin penasaran dengan ucapan Shasha tadi.
"Nter, lo gapapa?," tanya Ningning.
"G-gapapa kok," ningning sangat tahu dengan keadaan Winter yang sedang pura-pura menguatkan dirinya.
"Gw mau ke kelas aja ya Ning, Rin, Selle,"
"Yaudah deh, mau gw anter?," tanya Giselle.
"Engga usah, gw bisa sendiri,"
Winter berjalan cepat ke kelasnya sembari menundukan kepala, ia masih takut dengan tatapan para siswa dan siswi di sekitar.
Dukkk
"M-maaf g-gw ga sengaja,"
"Musim dingin kan?!,"
"H-hah??,"
"Ini, aku yang waktu itu nabrak kamu di taman pas bawa Somay, inget ga?,"
"O-oh inget,"
"Ternyata bener kata mama, kalau emang takdirnya pasti ketemu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIM DINGIN [✓]
FanfictionRajasungga Chana Abrian, Lelaki yang akhirnya bisa mengembalikan dunia Sang ' Musim dingin ' . "Boleh ga? aku jadi bola salju di setiap musim dingin tiba?" (Belum direvisi)