Sungchan berjalan lemas tanpa semangat ke dalam kelasnya, sedetik kemudian dia tersenyum lebar ketika melihat sang Musim dinginnya yang masih sibuk membaca buku di meja belakang.Dengan semangat lelaki itu menghampiri Winter, duduk di bangku sebelah gadis itu.
"Jauh jauh." Ujar Winter.
"Ck. Iya iyaa.." Jawabnya pasrah, menjaga jarak. Sungchan menidurkan kepalanya di meja, memperhatikan gadis disampingnya dengan penuh arti.
"Musim dingin, kamu ga capek lari dari tadi?,"
"Ha?,"
"Gak capek dari tadi lari-larian di pikiran aku?,"
"Pergi lo."
"Galak."
"Lo ngapain sih liatin gw kaya gitu," gusarnya merasa risih.
"Emang salah ya? liat indahnya masa depan Sungchan, yang ada di depan mata."
"Chan!."
"Maaf maaf kanjeng ratu,"
Sungchan menegakkan kepalanya. "Musim dingin,"
"Hm?,"
"Kamu ga nyaman ya?,"
"Maksudnya?,"
"Kalau aku selalu kejar-kejar kaya gini, kamu risih ga?,"
"Gatau."
"Ih jawab dong,"
"Harus banget di jawab?,"
"Wajib hukumnya di kamus Sungchan!."
"Gw ny--,"
"Winter!. Mana Winter!," ujar seorang gadis yang baru saja memasuki kelasnya.
"Apasih teriak-teriak kaya jagoan." Sarkah Guanlin kepada gadis di depannya Shasha.
"Gw ga panggil lo," jawab Shasha menatap Guanlin tajam.
"Santai bro,"
Shasha menghampiri meja Winter, "Winter. Lo budek apa gimana sih?, di panggilin ga respon dari tadi."
"Lo yang apaan?!. Tiba-tiba dateng teriak gitu, gak di ajarin institut apa sama orang tua?."
"Atitude Chan," koreksi Guanlin.
"Nah!. Tu pokoknya,"
"Oh jadi ini penjaga lo sekarang nter?, ups mungkin babu kali ya?," ujar Shasha menatap lamat Sungchan dari atas ke bawah.
"Apa lo bilang?!." Winter menahan tangan Sungchan, menyuruh nya untuk tetap sabar dan tak termakam emosi karena omongan Shasha.
"Lo ada urusan nya sama gw Sha, jadi gausah bawa-bawa Sungchan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIM DINGIN [✓]
FanfictionRajasungga Chana Abrian, Lelaki yang akhirnya bisa mengembalikan dunia Sang ' Musim dingin ' . "Boleh ga? aku jadi bola salju di setiap musim dingin tiba?" (Belum direvisi)