Awan yang tadi pagi terlihat cerah entah mengapa kini malah menjadi abu kelabu. Gadis itu berjalan dengan santai menuju gerbang depan sekolahnya.
Dia mendudukan dirinya tenang, memasang earphone di kuping nya sembari menunggu sang kakak menjemput nya.
"Hai dek," sapa seorang lelaki yang baru saja datang.
"Halo, kenapa kak?," jawabnya melepas earphone yang terpasang.
"Kamu lagi nunggu jemputan ya?,"
"Iya kak,"
"Loh emang ga di jemput orang tua kamu?,"
"Biasanya di jemput ayah, tapi gatau kayanya hari ini yang jemput abangku."
"Kamu udah nunggu lama disini?,"
"Lumayan kak,"
"Mau mampir ke rumah kakak gak?, rumahnya dekat sini kok,"
"Ah makasih, gausah kak."
"Udah gapapa ikut kakak, nanti kakak ambil motor untuk anter kamu pulang,"
"Gausah kak, ini kayanya abang aku datang sebentar lagi."
"Ini udah mulai gerimis loh, nanti kalau baju sama buku kamu basah gimana?,"
Gadis itu terdiam sebentar mencari alasan,"tas aku anti air."
"Udah gapapa kamu ikut kakak aja ayo. Kasian kakak liat kamu sendirian disini," lelaki itu menarik tangan sang gadis.
"G-gak kak!. Aku mau nunggu bus aja!."
"Ck. Keras kepala banget sih jadi anak!. Udah ikut aja!, rumah kakak gak jauh dari sini kok!."
"Gausah kak!. " lelaki itu menjambak rambut panjang sang gadis "arghhhh sakit kak,"
"Cepet jalan anak bodoh!."
"Gamauuu!!!."
" Tolonggggg !!!." Gadis itu menangis deras ketakutan, untuk kesekian kalinya dia harap ada orang yang bisa membantunya saat ini.
Plak
"Jangan berisik!. Mending diem sebelum leher indah kamu tergores benda ini," lelaki itu menunjukan pisau lipat di tanganya.
"K-kak aku gamau!. Bundaaa tolonggggg!!!!." Lelaki itu menahan pergerakan gadis di hadapanya.
"Bunda tolong, Ayah tolongin adekkkk!!!,"
"Arghhhhh bangsat!." Rintih lelaki itu saat sang gadis berusaha melawan dengan menggigit bagian tanganya.
Gadis itu berlari sekuat tenaga nya "Tolongggggggg!!!!."
'Bunda.... ayah... abang.. kalian dimana,'
Bughhhhh
Dengan sekali hantaman balok kayu, gadis itu terbaring lemah di jalan. Badannya tak bisa lagi di gerakan, pandanganya juga mulai buram.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIM DINGIN [✓]
FanfictionRajasungga Chana Abrian, Lelaki yang akhirnya bisa mengembalikan dunia Sang ' Musim dingin ' . "Boleh ga? aku jadi bola salju di setiap musim dingin tiba?" (Belum direvisi)