015

84 13 0
                                    

"Tunggu, apa-apaan berita ini?" Mata ku tertuju pada sebuah kertas putih di papan pengumuman. "Siapa yang berani mengetik cerita sampah seperti ini?"

Srak-

Aku mengambil lalu merobeknya menjadi serpihan-serpihan kecil. "Permisi, tapi bukankah it-"

"Ini berita buatan kalian, ya?" Aku menoleh dan menunjukkan seperihan yang sudah ku buat dengan sangat kecil itu di hadapan salah seorang yang hendak berbicara tadi, yang ku yakini ketua dari klub berita. "Kalian tahu, cerita ini sangat sampah?"

Fyuh~

"Sama seperti kalian," aku meninggalkannya dengan wajah yang tertempel sobekan kertas. Tapi, baru selangkah kaki ku menginjak, aku kembali menatapnya. "Oh iya, aku lupa satu hal."

Aku mendekatinya, menatapnya dengan datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mendekatinya, menatapnya dengan datar. "Kau sudah lihat name tag ku 'kan? Jadi kau sudah pasti mengenal ku, maka dari itu, tolong sebagai ketua organisasi berita untuk memanggilkan seseorang yang sudah membuat berita sampah tadi. Terima kasih,"

Tatapan orang-orang menjadi berbeda setelah aksi ku maupun saat membaca kisah yang sangat tidak menarik tadi. Yang tadinya bingung dan sedikit heboh kini menjadi sedikit suram dan bertanya-tanya.

"Bukankah dia bersikap seperti itu karena Soojin?"

"Aku pikir Soojin anak yang baik-baik saja, walau sedikit. Namun, ternyata sangat berbeda,"

"Aku jadi semakin tidak menyukai gadis itu."

"Soojin merubahnya, lagipula kenapa Taehyun tertarik pada gadis itu?"

"Setelah Hueningkai, Soojin merubah targetnya menjadi Taehyun. Kasihan mereka,"

Entah sudah ke berapa kalinya aku menghela napas di sekolah ini, dimulai dari memasuki pagar sekolah hingga sekarang. Tidak dapat ku hitung hanya karena gosip-gosip dari murid yang terus saja memasuki area pendengaranku.

"Sangat menyebalkan," gumam ku.

Puk!

Aku terkejut, lalu menoleh kearah pelaku. "Kurang kerjaan, kau tidak bersama pac.. hmmpph!" Dia menutup mulutku. Ah, aku lupa. Ini rahasia.

"Diam kau," ucapnya sambil menatapku tajam. Kemudian dia melepaskan tangannya dari bibirku. Kembali menarik pundakku sedikit lebih dekat dengannya. "Kau hampir saja membuatku membanting mu disini." Bisiknya.

"Membanting? Wah, jahat sekali. Aku hanya hampir mengatakannya dan secara tidak sengaja ingin keluar dari mulutku bahwa ka–.. hmph!" Mulutku kembali dikunci olehnya. Benar-benar bodoh, aku sepertinya sedang kacau jadi seperti ini.

 Benar-benar bodoh, aku sepertinya sedang kacau jadi seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Love | Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang