003

133 26 0
                                    

"Taehyun!"

Seseorang baru saja memanggil namaku. Aku berbalik badan dan tersentak kaget saat orang itu langsung saja menaruh tangannya di bahu ku dan merangkul ku.

"Kak! Ini di sekolah, kau jangan terlalu menempel padaku." Aku menatapnya sinis. Ya. Bisa dibilang aku tidak terlalu suka bergaul dengan saudara ku yang satu ini.

Ku lihat ia memajukan bibirnya cemberut, "iya-iya." Ia menarik tangannya kembali.

Karena sepertinya ada kesempatan untuk kabur, aku mulai melangkah dan berjalan dengan cepat, namun ia malah menarik kerah bajuku. "Jangan berani kabur, aku hanya ingin bicara sebentar denganmu."

"Katakan,"

Aku melihatnya melirik-lirik sekitar, kemudian mendekatkan bibirnya di telinga ku. "Pacarmu itu ternyata punya kekasih lain, ya?"

Aku sontak mendorongnya jauh, aku menatapnya tajam. Jika ia hanya bercanda, itu tidak lucu sama sekali. Kami bahkan baru satu hari berpacaran. Tidak mungkin dia secepat itu beralih ke orang lain.

"Jika kau butuh bukti. Katakan saja padaku, aku pergi ke kelas duluan. Sampai nanti,"

Aku tidak meresponnya. Pikiran ku sekarang dipenuhi oleh dia. Aku tidak bisa percaya pada kakakku. Tapi, entah mengapa perkataannya membuat perasaanku jadi tidak enak.

"Ah, masa bodoh. Dia tidak mungkin melakukan itu."

-𝕾𝖊𝖈𝖔𝖓𝖉 𝕷𝖔𝖛𝖊-

Saat aku berjalan masuk, aku melihatnya bersama saudaranya. Aku mengenal kakaknya karena ia satu kelas dengan kakakku.

"Hey, kau suka Taehyun?"

Aku membulatkan mataku mendengar suara kakakku, "kenapa terkejut seperti itu? Ketahuan, ya?"

"Ah, tidak! Siapa yang bilang?" Elakku. Tapi, kakakku malah menertawakan perkataanku. Hea pasti yang mengatakan ini. Anak itu memang harus diberi balasan yang setimpal setelah ini.

"Ayolah, katakan saja. Aku akan mendekatkan mu dengannya."

"Tidak, tidak!" Aku menggeleng sambil menutupi telingaku. Kakakku jika sudah seperti ini, dia selalu menggodaku secara berlebihan. Ia menjengkelkan.

Terus berjalan tanpa melihat, aku tidak sengaja menabrak seseorang. Aku membuka mata dan kedua telingaku dan membungkuk, "maaf aku tidak se-" saat kembali mengangkat badanku, aku melihatnya. Ia berdiri tepat di depanku. "..sengaja."

Ia menatap ku datar, "sekali lagi maaf." Setelah membungkuk sebentar, aku berlari menjauh. Wajahku terasa panas, aku yakin ia melihat wajah tomat ku.

Setelah berlari menuju kelas, aku diam di depan loker. Mengatur napasku yang cepat. Melihatnya tadi membuatku terpesona akan ketampanannya.

"Kau kenapa?"

Hae bertanya sambil membuka lokernya. "Kau habis berlari?" Ia kembali bertanya.

"Oh? i-iya." Ucapku berbohong. Jika aku mengatakannya, mungkin aku akan menjadi korban godaan lagi olehnya. Mungkin.

"Ngomong-ngomong, kau sudah dengar berita hari ini?"

Aku menggeleng, "tidak, ada berita apa?"

Hae menutup lokernya, "katanya murid baru bernama Lee Hueningkai pernah berpacaran." Bisiknya di telingaku.

Aku membulatkan mata, "kau dengar darimana?" Tanyaku.

"Kenapa terkejut seperti itu? Aku mendengarnya dari siswi-siswi lain. Katanya berita itu sedang banyak dibicarakan murid perempuan. Aku tidak tahu siapa yang memberitahu duluan."

Second Love | Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang