020

69 13 4
                                    

"Bukankah itu Jeon Soojin?"

"Kali ini dia sama siapa?"

"Aku mendengar dia anak pindahan,"

"Bukannya Soojin masih sakit setelah memotong nadinya?"

"Aku pikir dia sudah tiada,"

"Hah, memuakkan jika melihat wajahnya."

Suara-suara terus bermunculan dan memasuki area pendengaran mereka. Beomgyu tidak mengerti, apa yang dilakukan Soojin sampai dia dibenci seperti ini? Semua menggosipkan dirinya.

"Soojin!" Aku menoleh, Hea menghampiri kami. Aku dan Soojin. "Selamat pagi kalian berdua,"

"Pagi Hea," aku tersenyum. Tapi, seperti biasa, Soojin hanya menatapnya datar.

"Tunggu, wajah Soojin kenapa?"

"Dia tidak senang melihat temannya?"

"Mereka bertengkar?"

"Bukankah karena kedua orangtuanya yang tiada?"

Aku menoleh, baru saja ingin memarahinya. Soojin sudah mendahului ku.

Plak!

"Hei!" Gadis itu tidak terima, tapi aku segera menepisnya sebelum masalahnya bertambah.

"Itu pantas untukmu. Kau tahu, mulutmu itu penuh dengan racun, pantas saja wajahmu terlihat seperti ular yang menjijikkan." Aku melepas tangannya dan menarik Soojin. Aku tidak ingin membuat Soojin terlibat banyak masalah. Aku sudah janji pada kak Jungkook.

Hea tersenyum senang, "kau penyelamat. Harus berapa kali aku ucapkan terima kasih padamu."

Aku terkekeh, "seharusnya Soojin yang berterima kasih, tapi untuk saat ini sepertinya tidak perlu." Ucapku padanya. Hea ikut terkekeh mendengarnya.

"Aku harap Soojin cepat pulih, agar aku bisa memeluknya sepuasku."

Aku mengangguk, "aku harap juga demikian."

Sesaat aku berjalan ke kelas, seseorang yang sedang berjalan membuat mataku tertarik dan refleks memanggilnya. "HUENINGKAI!"

Hueningkai berbalik, dia menatapku dan tersenyum lalu mendatangiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hueningkai berbalik, dia menatapku dan tersenyum lalu mendatangiku. "Beomgyu? Kau pindah ke sini?"

Aku menunjuk Soojin disebelah kiriku yang tengah bersembunyi. "Soojin? Jeon Soojin?"

"Iya, kenapa? Kau mengenalnya?" Hueningkai membalas dengan anggukan.

"Tentu, dia dulu.."

"Dia dulu?" Aku penasaran. Soojin jarang berbicara dengan orang lain, bahkan laki-laki. Dia terlalu fokus belajar sampai-sampai melupakan orang-orang disekitarnya. "Katakan, kalian ada hubungan apa dulu?"

Second Love | Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang