010

91 18 0
                                    

"Juara 1 untuk lomba membuat quotes adalah Jeon Soojin!"

Aku yang sedang memainkan ponsel mendongak dengan raut wajah kaget. Tidak pernah ku duga sama sekali. Aku menang!

"Soojin! Selamat!" Hea yang berada di sebelah ku ikut bahagia. Ia memelukku yang masih mematung. "Ayo cepat sana!"

Aku tersenyum kikuk dan maju ke depan, mengambil hadiah dan piala ku. Tanpa sengaja, aku melihatnya. Dia muncul lagi.

"Soojin!" Aku tersadar dari lamunan, ternyata sudah selesai. Aku berlari kecil kearah Hea dan memeluknya. "Kau berhasil, sekarang waktunya untuk membukti-"

"Membukti? Membuktikan apa?" Taehyun muncul dengan baju basketnya. Ia terlihat sangat tampan.

"Ah, ti-tidak ada apa-apa kok,"

"Wah kebetulan sekali! Kak Soojin dan kak Taehyun, akhirnya aku ketemu dengan kalian berdua." Aku, Taehyun dan Hea sama-sama menoleh. Dia lagi. Gadis itu selalu saja ada dimana-mana sejak kejadian di kantin. "Oh, teman kak Soojin, halo senior!"

"Ha-halo Sera," Hea menyenggol ku dan mendekatkan wajahnya. "Dia sok akrab sekali denganmu.." ucaonya sedikit

Aku hanya tersenyum menanggapinya, memang fakta. Jadi, aku tidak bisa mengelak. "Hari ini kau ikut lomba, Sera?"

Sera mengangguk, "aku ikut lomba melukis."

"Melukis? Dulu kau suka menggambar, membuat cerita, menyanyi, sekarang beda lagi? Kau ini terlalu pandai dalam hal seni," Aku membuka mulut ku, takjub. Ternyata Sera berbakat.

Sera terlihat malu-malu, ia memukul pelan lengan Taehyun. "Ah tidak~ jangan seperti itu kak,"

"Kalau begitu, aku dan Hea duluan ke kantin. Aku ada janji dengannya, sampai nanti!" Aku segera menarik lengan Hea. Tidak peduli teman ku ini kebingungan karena mengajaknya ke kantin tiba-tiba.

Sebelum menjauh, Taehyun sempat berteriak padaku. "Jangan lupa semangati aku saat lomba basket!"

-𝕾𝖊𝖈𝖔𝖓𝖉 𝕷𝖔𝖛𝖊-

"Ayo Kim Taehyun!"

Aku dan Hea meneriakkan tim kelas kami. Pertandingan bola basket sudah dimulai sejak tadk. Dan suara ku sepertinya mulai serak karena berteriak tanpa henti. Ini untuk dia. Kim Taehyun.

"Kim Taehyun, jangan patah semangat!" Aku berteriak sekian kalinya. Dan aku pikir, aku yang paling ribut disini.

Taehyun menoleh kearah ku dan tersenyum. Ia mengacungkan jempolnya. Bahkan dipenuhi keringat, ia tetap tampan. Tidak. Sangat sangat sangat, tampan.

"Wajahmu merah padam Soojin," Hea menyelutuk disebelah kanan ku. Aku dengan panik menutup wajah ku dan berkata padanya, "jangan bercanda Hea!"

"Hahah, kau memang mudah di tipu. Tetapi-," ia menggantung ucapannya dan mendekat. "Wajah mu sempat merah saat Taehyun menatapmu."

"Hea!" Aku reflek memukulnya. Ia memang sangat menyebalkan. "Lihat saja dia, jangan menganggu ku!"

Hea tertawa, "baiklah-baiklah. Aku akan fokus padanya, dan kau fokus pada calon pacar mu itu, ya?"

Aku tidak menanggapinya, malas, terkadang Hea sangat menyebalkan jika sudah mulai menggoda ku. Jika aku membalasnya, maka ia tidak akan berhenti.

"Untuk babak pertama, tim Yeonjun pemenangnya!" Aku mendongak dan berteriak heboh. Bukan hanya aku, teman-teman kelas ku juga sama. Tim kelas kami menang di babak pertama.

Taehyun dan yang lainnya menghampiri kami dengan raut wajah bahagia. Aku turut senang melihatnya.

"In-"

Second Love | Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang