Malam ini merupakan malam terakhir Keana menginap di rumah Kayla. Setelah 2 hari ia tinggal di rumah Kayla, akhirnya tibalah waktu bagi Keana untuk pulang ke rumahnya besok. Orang tua Keana juga sudah bilang bahwa mereka akan pulang sekitar sore hari besok.
"Kay! Besok kan gue udah harus balik ke rumah nih. Jadi, lo nggak mau ngelakuin sesuatu gitu? Gue rasanya gatel pengen jailin anak orang hahaha," ucap Keana girang.
"Hm, kebetulan tugas diagram dari Bu Fiya udah gue selesaiin nih, jadi yaudah ayuk. Gue mah ngikut aja." Kayla lalu merapikan peralatan menulisnya dan menuju ke kasurnya untuk ikut berbaring di samping Keana.
"Emm wait. Gimana kalau kita prank si Daniel?" usul Keana.
"Daniel ketua kelas kita atau Daniel kakak kelas?" tanya Kayla. Karena Daniel yang mereka kenal itu memang ada dua.
"Si ketua kelas gesrek ituu. Gue pengen ngeprank dia kalau dia itu belum nyelesaiin tugas dari Bu Fiya hahaha."
"Ih kasihann. Tapi ya ... terserah lo aja deh. Gue pengen jadi penonton aja."
Keana mengangguk setuju lalu melancarkan aksinya dengan cara menelepon Daniel.
Setelah agak lama, sambungan telepon akhirnya terhubung.
"Halo? Dengan Kang Daniel ganteng di sini."
Keana mengernyit geli. "Dih, sok ganteng lo! Eh btw kuda nil, lo udah ngerjain tugas dari Bu Fiya nggak?"
"Tugas yang tata kepengurusan kelas ya? Nih ya gue kasi tahu, yang pertama gue emang ganteng, kedua nama gue bukan kuda nil, dan yang ketiga gue udah nyelesaiin tugas tata kepengurusan itu. Kurang cakep apalagi coba gue jadi ketua kelas? Hahaha."
"Idih belagu. Maksud gue bukan tugas yang ituu Daniel!! Maksud gue itu tugas yang diagram," ujar Keana dengan suara geram yang dibuat-buat.
"Lah? Bukannya itu tugasnya si Kayla?"
"Aelah, itu emang tugasnya si Kayla, tapi Bu Fiya juga nyuruh lo ngebuat diagram!"
"Lo lagi bercanda kan? Lagi ngeprank ya? Haha. Nggak percaya deh gue." Daniel hapal betul bagaimana sifat Keana, makanya ia tidak ingin percaya begitu saja.
"Aelah lo mah! Gue seriuss. Yaudah nih denger Kayla sendiri yang bilang."
Keana lalu menyerahkan ponselnya ke Kayla dan memohon kepada Kayla untuk berbicara pada Daniel. Setelah agak lama dibujuk, Kayla akhirnya mau membantu aksi prank Keana.
"Daniel, emang bener apa yang Keana bilang. Bu Fiya emang nyuruh gue untuk ngebuat diagram, tapi dia juga nyuruh lo untuk ngebuat diagram. Terus besok kita udah harus ngumpulin di mejanya Bu Fiya," ujar Kayla yang langsung membuat Daniel terlonjat dari kasurnya.
"Se-serius? Anjir! Gue belum ngerjain woy! Kok gue bisa lupa ya arghhh!" jerit Daniel yang membuat Keana tertawa puas. Namun ia tidak mengeluarkan suara tawanya karena takut ketahuan.
"Bentar-bentar, Kay! Fotoin diagram lo cepetan! Gue mau lihat!"
"Eitss, ada syaratnya dong. Gimana kalau lo traktir gue sama Kayla di kantin besok?" tawar Keana.
"Anjir, pake nawar segala lo Ana! Ck, oke deh besok gue traktir," ujar Daniel tanpa basa-basi.
"Janji ya?"
"Iyee. Udah ah buruan! Mana ini udah malem lagi."
"Haha, emm btw sorry kuda nil ganteng, BUT THIS IS A PRANK!! HAHAHA." Keana berteriak membuat Kayla menjauhkan telinganya dari Keana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keana's Life Game
Mystery / Thriller• Follow sebelum baca! • Tinggalkan jejak berupa vote atau comment! Fiksi Remaja × Misteri Keana's Life Game = Permainan Hidup Keana ••• Kisah ini berawal dari sebuah kertas aneh dengan bertuliskan sebuah nomor telepon dan sebuah kalimat yang terte...