"Hal yang gue takuti adalah ketika orang yang gue sayangi disakiti."
- Keana Rasyafila.
•••
Malamnya, Keana sudah bersiap-siap. Ia memakai hoodie abu-abu besar, celana hitam panjang, sepatu converse, dan masker putih agar tak ada yang mengenalinya. Tak lupa pula ia membawa nasi bungkus beserta air mineral untuk diberikan pada si misterius itu.
Keana sengaja tidak memakai pakaian seperti pelayan toko, selain karena ia tak punya, ia juga bisa beralasan bahwa ia telah mengganti baju pelayannya dikarenakan jamnya bekerja di toko sudah habis.
Dua puluh menit lagi jam akan menunjukkan pukul 10.00 dan kini Keana turun ke lantai bawah dengan was-was. Keana bisa melihat di ruang keluarga ada Mama dan Papanya yang sedang sibuk mengurus berkas. Mama Papanya memang orang yang sangat sibuk.
"Ma, Pa," panggil Keana.
Kedua orang tuanya menoleh.
"Eh, Keana. Jam segini mau ke mana?" tanya Mamanya.
"Hehe, mau ngasi sesuatu ke seseorang Ma."
Syena memicing. "Seseorang? Hm. Temen atau ...."
"Ada deh, Ma. Pokoknya orang oke? Bye assalamualaikum."
Keana menyalami punggung tangan kedua orang tuanya lalu dengan cepat berjalan ke arah pintu depan. Saat akan membuka knop pintu, Papa Keana bersuara.
"Pergi sendirian? Naik apa? Mau Papa anter?" Walaupun orang tua Keana sibuk, namun mereka tetap selalu memerhatikan dan memedulikannya.
Keana memejamkan matanya erat. Lalu membukanya dan menoleh ke belakang. "Iya, Keana pergi sendirian jalan kaki, Pa. Papa nggak usah khawatir, Keana perginya deket kok. Di taman deket rumah sakit aja," jawab Keana jujur.
Taman itu memang agak dekat dengan rumahnya. Papa Keana terdiam sejenak seperti berpikir. Lalu ia mengangguk. "Baik. Hati-hati ya!"
Keana tersenyum. Sepertinya Papanya tidak tahu kalau taman itu dekat dengan rumah sakit angker yang tak berpenghuni.
"Siaap Pa!"
Keana keluar dari rumah. Lampu jalanan di depan rumahnya sangat terang karena sudah diperbaiki. Hal itu membuatnya santai dalam berjalan. Keana mengecek ponselnya. Belum ada tanda-tanda dari si misterius itu.
Keana
Aku udah otwTing!
Si misterius xixi
Sama.Oke, mereka sudah sama-sama dalam perjalanan. Saat ini Keana sudah hampir sampai. Terlihat jelas bahwa jalan menuju ke taman itu gelap. Selain karena jauh dari keramaian kota, lampu di sekeliling jalan ini juga padam. Hanya beberapa saja yang masih nyala.
Dan, sampailah Keana di sini. Di taman yang sepi dan sedikit gelap. Cahaya di taman juga tidak banyak. Lampu di sekeliling taman banyak yang mulai redup bahkan ada yang sudah mati.
Keana
Aku udah ada di siniTidak dibalas ataupun dibaca. Mungkin orang itu masih dalam perjalanan ke sini, pikir Keana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keana's Life Game
Mystery / Thriller• Follow sebelum baca! • Tinggalkan jejak berupa vote atau comment! Fiksi Remaja × Misteri Keana's Life Game = Permainan Hidup Keana ••• Kisah ini berawal dari sebuah kertas aneh dengan bertuliskan sebuah nomor telepon dan sebuah kalimat yang terte...