Part 44

3.8K 79 1
                                    

Happy Reading❤❤
.
.
.

Razella dan Relvan tertunduk di hadapan Bunda dan Raka abang dari Relvan.

Mereka berdua tak berani menatap mata Bunda dan tentunya Raka.

Ya, perbuatan mereka di ketahui oleh Raka ,Hingga akhirnya mereka harus di sidang seperti ini.



*


“kalo udah gini kalian mau ngapain hmm?” tanya Raka

“gue.. gue mau nikah bang sama Zella, tanya aja Bunda” jawab Relvan sambil menatap mata Bunda nya.

Zella masih tertunduk karna malu sekali astaga..

Bunda hanya menatap jengah putra nya itu sambil memegang pelipisnya sendiri yg terasa pusing.

“iya lo mau nikahin Zella pake uang Papah hah?” tanya Raka lagi

“gue bakal kerja Bang” tegas Relvan.

“udahlah mamah pusing. Nanti mamah mau omongin ini dulu sama papah kalian.” Ujar Bunda.

“Zella?” tanya Bunda

Zella mendongakan kepalanya

“i-iya Bun” jawab Zella terbata karna malu.

Bunda tersenyum menatap Zella

“gausah malu, kan Bunda udah tau lebih dari ini. Besok Bunda mau ketemu orang tua kamu ya” kata Bunda

Zella mengangguk sambil tersenyum canggung.

“mending sekarang anterin Zella pulang Van” uja Raka

“abang ngusir Zella?” tanya Relvan

“enak aja, masa gue ngusir cewe secantik Zella. Maksud gue ini udah sore. Kalo lo gamau nganter Zella pulang, biar gue aja” jawab Raka

“bacot bang. Gue masih mampu nganterin Zella pulang.”

“yaudah, Zella pulang ya, udah sore” ujar Zella

“iya nak, hati-hati ya. jangan lupa, besok Bunda mau ketemu orang tua kamu ya”

Zella hanya mengangguk, lalu bangkit dari duduknya dan menyalami tangan Bunda dan bang Raka secara bergantian.

Lalu pergi.

“hati-hati Zella” ujar Raka sambil melambaikan tangannya dan dibalas senyuman oleh Zella.

Lalu Relvan menatap Raka dengan tatapan ingin membunuh. Pasalnya, Raka bermain-main dengan Zella kekasihnya.

"Cih genit lo bang, gue bilangin ka Raya mampus lo"

Ujar Relvan lalu berlari..


Skippp!!!!



*Rumah Zella*

“Van, mampir ga?” tanya Zella

“ngga sayang, udah sore” jawab Relvan

“Van, gimana aku ngomong sama mamah sama Ayah?” ujar Zella dengan wajah panik.

Relvan menghela nafas

“kamu jangan takut. Kamu bilang aja baik-baik ya”

“iya Van, aku usahain”

Relvan mengangguk lalu mengelus pucuk kepala Zella

“kamu pulang hati-hati. Aku masuk ya” ujar Zella

“iya sayang”

Lalu Zella menyalami tangan Relvan dan Relvan mencium kening Zella seperti biasa.

FRIENDSHIT (TAMAT PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang