Jisoo tersenyum melihat Chaeyoung yang menunjuk kearahnya dengan mulut terbuka lebar. Apa kota ini terlalu sempit untuk mereka berdua, tapi untuk apa Jisoo didepannya saat ini, jangan bilang tempat ini punya Jisoo. Chaeyoung memberi isyarat dengan tangannya agar Jisoo menunggunya dan keluar lagi dari ruangan Jisoo, kembali ke meja sekertaris Jisoo meyakinkan dirinya sendiri. Jisoo tertawa melihat kelakuan Chaeyoung yang benar - benar spontan.
" Mimpi apa aku semalam bisa bertemu malaikat penyelamatku lagi. "
" Terlalu alay Chaeyoung. "
" Ya ampun, kamu itu masih muda Jisoo tapi udah keren jadi direktur gini. "
" Hanya beruntung jangan berlebihan. Jadi kamu butuh pekerjaan ? Bukannya kamu itu seharusnya masih kuliah ? Dan panggil aku kakak, aku lebih tua darimu. "
" Yups tahun terakhir tapi terbentur biaya dan sekarang sudah malas berpikir, lebih enak bekerja menghasilkan uang. Hahaha, kak Jisoo, boleh juga. "
" Jadi apa keahlianmu ?"
" Butuh keahlian ?"
" Iya sangat dibutuhkan. "
" Ah aku tahu, aku ahli menulis dan mengarang bebas, merangkai kata - kata. " Jisoo tertawa lepas mendengar jawaban Chaeyoung.
" Kenapa ? Itu benar, aku tidak bohong. "
" Sepertinya cocok kalau dijadikan sekertarisku saja. "
" Huh ?! Jangan, lalu bagaimana dengan sekertarismu yang didepan itu. "
" Mau kerja ngga ?"
" Ya mau tapi apa harus jadi sekertarismu ?"
" Bisa buat laporan keuangan ?" Chaeyoung menggelengkan kepala membuat Jisoo kembali tertawa lebar
" Malah ketawa. "
" Chaeyoung, aku butuh orang untuk bagian keuangan kalau kamu tidak bisa laporan keuangan itu artinya aku bunuh diri. "
" Mwo ?! Benarkah ? Aku tidak membacanya dengan teliti. "
" Nah mau terima ngga jadi sekertarisku saja ? Kerjamu ngga susah kok, ikut saja kemana aku pergi dan setiap meeting kamu yang rekap semua pembicaraan saat meeting dan buat MOM. Bisa ?"
" MOM apa itu ? Ibu ? Mommy ?" Jisoo lagi - lagi dibuat tertawa lebar oleh Chaeyoung sambil menggelengkan kepalanya.
" Minutes of Meetings, dokumen untuk mencatat poin penting dan kesimpulan dalam setiap meeting. Butuh keahlian menulis cocok untukmu. "
" Oohh, jadi aku setiap hari kerjanya hanya mengikutimu saja ?"
" Dan kamu juga harus tahu jadwalku setiap harinya dan memastikan aku tidak lupa jika ada meeting. "
" Apa sekertarismu diluar itu seperti ini juga ? Kenapa sewaktu dulu kita bertemu pertama dia tidak ikut denganmu ?"
" Astaga bisa kram perutku tertawa terus, sudah mau tidak kerja denganku ?"
" Ya sudah daripada aku cari kerja lagi. "
" Sudah punya ponsel baru ?"
" Jangan mengejekku, aku baru saja kamu terima kerja sudah tanya ponsel baru. Uang darimana buat beli ponsel baru. "
Jisoo meraih ponsel dimejanya dan mengulurkan pada Chaeyoung yang melihatnya dengan bingung. Jisoo meraih tangan Chaeyoung agar segera menerima ponselnya.
" Apa lagi ini ?"
" Pakai saja ponsel itu, aku pasti akan sering menghubungimu. "
" Memang kamu tidak butuh ponsel ?" Jisoo mengangkat satu ponsel lain kedepan Chaeyoung yang menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND // BlackVelvet
Fanfiction" Side by side or miles apart Sisters will always be connected by the heart " Second story by PeekaBoo. All credit to the owner.