1.5K 238 19
                                    

Chaeyoung terbengong melihat Jisoo yang berjalan masuk kedalam kantornya, sama halnya dengan Chaeyoung, Mina juga terheran - heran bukannya barusan Chaeyoung mengatakan atasannya itu masuk rumah sakit tapi kenapa justru sekarang dia ada disini. Chaeyoung yang kembali dari rasa terkejutnya mengikuti Jisoo masuk kedalam ruangannya dan menutupnya pelan tapi kembali lagi keluar ruangan.






" Kok keluar lagi ?"

" Belum bikin kopi. "

" Jangan salah, gula jangan garam. "

" Berisik Mina. "









Chaeyoung meletakkan gelas kopi Jisoo di tempat biasa. Chaeyoung dengan ragu duduk didepan meja Jisoo melihat wajah Jisoo yang masih sedikit pucat tapi tetap fokus dengan pekerjaannya.






" Diwajahku ada data kerjaan ?"

" Hehe, kak Jisoo kenapa udah berangkat kerja. Bukannya istirahat dulu dirumah. "

" Aku sehat Chaeng, temani aku ke perusahaan Bae. Kemarin kita belum selesai atau bahkan belum bahas kerjaan. "

" Kakak yakin ? Ngga ditunda dulu aja kak ?"

" Kita harus segera jalan proyeknya Chaeyoung, kalau ngga bisa rugi dua perusahaan. "

" Iya deh bu boss, aku siapin berkasnya. Mau aku telepon kesana dulu kak ?"

" Ngga usah, langsung aja. Sekalian aku juga mau keluar ada janji daripada dia ke kantor bikin pusing. "

" Kencan kak ? Cakep pasti cowoknya kak Jisoo. " Jisoo menangkup mulut Chaeyoung agar diam, dengan satu tangannya yang bebas Jisoo menunjuk meja kerja Chaeyoung yang mengangguk paham barulah Jisoo melepaskan tangannya.









Wendy merasa terkejut mendapat telepon dari receptionistnya yang mengatakan bahwa Jisoo berada di bawah dan ingin bertemu. Wendy menelan ludahnya kasar sepertinya dia harus menyiapkan diri mendapat amukan dari ayahnya. Kemungkinan Jisoo datang untuk membatalkan kontrak kerja mereka. Kacau pikir Wendy yang stress mengacak rambutnya. Joy mengulurkan sisir pada Wendy yang melonggo memandang tangan Joy.





" Rambut miss berantakan, nanti kurang wibawa kalau ketemu miss Kim. "

" Udah ngga mikir itu Joy, aku udah siap kalau diamuk sama ayah, pasrah. "






Belum sempat Joy menjawab suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya mereka. Joy memberikan sisir pada Wendy yang masam menerimanya dan mulai menyisir rambutnya. Dirasa Wendy sudah rapi, Joy membuka pintu dan menyambut Jisoo dan Chaeyoung adiknya yang sudah tersenyum lebar dan lambaian tangannya. Jisoo yang melihat wajah Joy memasang wajah galak dengan mata tertuju pada Chaeyoung menenggok Chaeyoung yang justru meledek Joy dengan menjulurkan lidahnya.






" Silahkan masuk miss Kim. Jangan bikin malu keluarga Park kamu Chaeyoung. " Joy menahan tangan Chaeyoung dengan berbisik pada kalimat terakhir.

" Kerja kok serius banget sih kak. " Chaeyoung membalas berbisik pada Joy.




" Silahkan duduk miss Kim. "

" Panggil saja Jisoo. Maaf tapi saya tidak bisa terlalu lama disini, saya harus pergi ke tempat lain. "

" Jadi ?"

" Saya sudah tanda tangan di berkas ini, kami sudah membaca detail pekerjaannya juga. Jadi bisa miss Bae mulai kerjakan proyek kita. "

" Anda seriuskan miss Kim ?"

" Jisoo. "

" Ah iya, seriuskan Jisoo ?"

 BOND // BlackVelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang