이십사

1.3K 233 12
                                    

Chaeyoung menarik lengan Joy yang berjalan didepannya agar memperlambat jalannya, Joy melirik ke arah Chaeyoung dan memastikan Irene atau Wendy tidak memperhatikan mereka berdua sebelum memperlambat jalannya sejajar dengan Chaeyoung. Chaeyoung segera menarik Joy dengan cepat masuk kedalam salah satu ruangan yang terbuka yang bisa di temukan. Joy melepaskan tangan Chaeyoung dengan mengintip keluar memeriksa tidak ada orang yang mengikuti mereka masuk kedalam.



" Apalagi Chaeng ?"

" Kak kita yakin pindah kesini ?"

" Mau bagaimana lagi ? Sudah jelas hasil DNA nya kan, kita memang bagian keluarga mereka. "

" Tapi kak Jisoo tidak langsung pindah dengan mereka juga. "

" Chaeyoung, kakakmu yang satu itu masih punya masalah dengan nyonya rumah ini. Dan kamu juga lihat sendiri Jennie juga sama kerasnya. "

" Aku takut kak. "

" Kita sudah bicarakan ini Chaeyoung, sekarang mau pakai alasan apa lagi ?"

" Aku masih belum bisa sepenuhnya percaya hal ini kak, semua serba tiba - tiba dan terlalu cepat. "

" Kamu pikir aku sudah bisa menerimanya gitu ? Sama Chaeyoung, aku juga masih belum percaya sepenuhnya. Tapi bukti nyata sudah didepan mata, kita hanya harus bisa menerimanya. "



Lisa menyandarkan tubuhnya dibalik dinding ruang keluarga dimana dia bisa mendengar dengan jelas pembicaraan kedua saudara barunya. Mungkin jika dia berada di posisi mereka saat ini, perasaan ini pula yang akan dia rasakan. Bukan penolakan hanya rasa tidak percaya dan juga seperti semua terlalu dipaksakan dengan secara cepat. Mereka harus mengetahui bahwa orang tua yang selama ini mengasuh mereka bukanlah orang tua kandungnya itu sudah terlalu berat, dan sekarang mereka harus menerima bahwa mereka sudah bersama keluarga asli mereka yang masih asing untuk mereka.


Belum dengan masalah kakak barunya yang satunya yang belum apa - apa sudah harus bersitegang dengan ibu angkatnya. Yang awalnya dia berpikir semua akan baik - baik saja ketika mereka sudah bersama utuh menjadi satu keluarga lagi tapi tidak, dia melupakan bahwa mereka sudah dewasa dengan permasalahan mereka masing - masing dan dengan pendirian mereka sendiri. Lisa menghela nafasnya pelan mencoba mendengarkan lagi pembicaraan didalam.


Chaeyoung mendudukkan dirinya memghempaskan badannya di sandaran sofa. Pikirannya masih dipenuhi dengan banyak tanda tanya, dan entah apalagi tapi rasanya sangat penuh kali ini. Joy memeluk tubuh Chaeyoung dari samping membawa adiknya kedalam pelukannya, apapun yang adiknya rasakan dia juga paham betul.



" Kita sudah tidak bisa kembali ke masa lalu Chaeyoung, sekarang hanya ada masa sekarang dan masa depan. Kemana perginya Chaeyoung yang memberiku semangat kemarin ?"

" Ada kalanya aku juga bisa down seperti ini kak, satu sisi aku senang tapi disisi lain ini masih diluar akal sehatku kak. "

" Kita pasti bisa Chaeng, kita hanya harus belajar beradaptasi dengan lingkungan baru kita. Dan apapun yang terjadi, kita masih saling memiliki satu sama lainnya. "

" Dan menurutmu apa mereka akan mencari kita sekarang kak ? Kita hilang sudah cukup lama. "

" Hahaha, itu sudah pasti. "



Joy menarik tangan Chaeyoung agar segera bangkit dan keluar dari ruangan tersebut kembali berjalan kearah terakhir mereka mengikuti Wendy dan Irene yang ternyata berdiri mengobrol didepan sebuah kamar yang tak jauh dari sana. Kedua tersenyum melihat Joy dan Chaeyoung yang justru merasa canggung. Irene membuka pintu kamar mempersilahkan keduanya masuk.



 BOND // BlackVelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang