이십이

1.3K 238 18
                                    

Chaeyoung menopang dagunya memandang kosong kedepan, hari ini mereka akan mengambil test DNA yang sudah mereka lakukan sebelumnya. Kakaknya Joy masih belum sepenuhnya mau percaya jika mereka hanya anak angkat terlihat selalu murung. Jisoo menyentil dahi Chaeyoung yang mengusap dahinya kesakitan, wajah Chaeyoung berubah berseri dan berdiri dari duduknya mengitari mejanya melihat Jisoo yang sudah berdiri didepannya.






" Kakak udah ngga pakai kursi roda lagi ?"

" Udah dong, bosen kalau kelamaan. "

" Beneran udah kuat jalan sendiri ?"

" Wah meremehkan. "

" Kak kita ketemu terakhir waktu test DNA, Yeri masih dorong kursi roda kakak ya jelas aja aku kaget dong tiba - tiba kakak udah jalan pakai kaki lagi. "

" Kerenkan aku ?"

" Ngga jadi muji kak, dah aahh balik kerja lagi aja. "

" Mikir apaan tadi ?"

" Kepikiran soal hasilnya kak. "





Jisoo mengangguk dan duduk didepan meja kerja Chaeyoung yang juga sudah duduk kembali di kursi kerjanya. Saat ini dia bingung harus merasa bagaimana, banyak hal yang dia pikirkan dengan kemungkinan terburuknya. Tapi sangat sulit berpura - pura bahwa semua akan baik - baik saja.





" Tebakanmu apa ?"

" Aku tidak tahu kak, bingung. "

" Bingung apa lagi ?"

" Kak, kalau kita ternyata saudara bagaimana ?"

" Hahaha, ya tidak bagaimana - bagaimana. Memang kamu tidak mau jadi adikku ?"

" Hishh bukan gitu kak Jisoo. "

" Belajar menerima apa yang sudah menjadi jalan takdir kita. Ingatanku terputus - putus, tidak semua kembali dalam satu waktu. Seperti puzzle yang harus aku tata satu persatu melengkapi setiap bagian yang sudah terbuka. Satu waktu aku merasa sangat marah pada diriku sendiri tapi satu waktu aku merasa marah pada ingatan yang tidak utuh. "

" Kak. "

" Aku marah pada mereka ketika sebagian ingatan itu kembali tapi saat ingatan lain muncul tidak ada alasan aku harus marah pada mereka. "

" Jadi kakak ?"

" Aku mulai mengingat mereka, tapi aku belum seutuhnya ingat kenapa kami bisa terpisah, apa yang terjadi setelah kami terpisah. Hanya sebagian kecil, saat aku teringat pada mereka amarah tiba - tiba datang tapi aku mencoba menahan rasa marah dalam diriku karena aku belum sepenuhnya ingat. Kita tidak boleh membenci orang tanpa alasan yang pasti dan hanya karena ingin. "

" Karena ini sikap kakak akhir - akhir ini sedikit berubah ?"




Chaeyoung menunggu Jisoo yang justru hanya diam memandangnya, Chaeyoung yang akan kembali bertanya pada Jisoo menghentikan niatnya saat suara pintu kantor Jisoo diketuk dari luar dan tak lama muncul kepala Mina yang mencari sosok Jisoo.




" Ada apa Mina ?"

" Miss Kim di bawah nyonya Kim sedang membuat keributan. "

" Ok. Terima kasih Mina. Aku akan segera turun. "





Jisoo dengan malas bangun dari duduknya diikuti oleh Chaeyoung yang mengekor dibelakang Jisoo, saat Mina menahan lengan Chaeyoung segera melepaskanya dan berlari kecil mengikuti Jisoo. Mina meremas tangannya kesal saat Chaeyoung berbalik dan mengejeknya.


 BOND // BlackVelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang