Jennie menggerutu karena yg awalnya mereka sepakati akan membaca hasil test di luar tapi justru kini berpindah tempat di kediaman rumah Bae. Yeri terlihat senang - senang saja akhirnya bisa datang kerumah Seulgi. Chaeyoung dan Joy yang hanya diam pasrah saja saat Wendy menjemput mereka. Hanya Jisoo yang belum terlihat batang hidungnya, saat dihubungi Jennie, kakaknya itu mengatakan akan pergi sendiri karena dia masih bersama dengan Sana.
Irene memberi kode pada Seulgi agar menanyakan dimana Jisoo sekarang karena mereka sudah cukup lama menunggu Jisoo. Kedua orang angkat Bae juga sudah ikut berkumpul bersama mereka. Cukup mengejutkan saat Irene menjelaskan pada mereka tentang ke lima sosok yang mereka yakini adalah adik mereka yang hilang.
" Yeri, dimana Jisoo ?"
" Kak Jisoo agak telat kak Seul, ban mobilnya kempes tadi. "
" Masih lama ?"
" Engga, udah dalam perjalanan kesini kok. "
Seulgi mengalihkan perhatiannya saat seseorang mengetok pintu rumah mereka. Lisa dengan cekatan tanpa menunggu lama langsung membuka pintu karena pasti ini adalah Jisoo yang mereka tunggu sejak tadi. Lisa melotot saat melihat sosok dibalik punggung Jisoo, Lisa menelan ludahnya kasar dan melirik kedua orang tuanya. Lisa merasa sangat gugup membiarkan keduanya masuk kedalam. Tak jauh berbeda dengan Lisa, Irene dengan hati - hati melirik kearah ibunya yang juga sudah melihat Sana di belakang Jisoo.
" Malam, maaf saya sedikit terlambat. "
" Tidak apa - apa Jisoo, silahkan duduk. "
" Untuk apa dia ikut kesini ?"
Jisoo memalingkan wajahnya kearah nyonya Bae yang terdengar tidak senang. Jisoo mengalihkan pandangannya ke arah Sana, Lisa dan nyonya Bae bergantian dan teringat dengan cerita Sana sebelum mereka datang kesini. Jisoo memandang ke arah Irene dan Seulgi sebelum kembali memandang kearah nyonya Bae.
" Dia bersama saya, kalau anda tidak keberatan. "
" Jelas aku sangat keberatan, bukankah aku sudah jelas mengatakannya kemarin Hyun ?!"
" Tapi bu. "
" Tapi apalagi Hyun ?"
" Ada masalah apa dengan Sana, kalau boleh saya tahu ?"
Irene memandang Lisa, Sana dan Jisoo bergantian, Jisoo tidak tahu atau hanya berpura - pura tidak tahu. Bukannya Lisa bercerita bahwa dia sudah mengatakan pada Sana, tidak mungkin Sana tidak mengatakan apapun pada Jisoo. Seulgi menyenggol lengan Irene yang masih terdiam dengan pemikirannya.
" Dia memberi efek buruk pada Lisa. "
" Efek buruk pada Lisa ? Contohnya ?" Jisoo memandang nyonya Bae yang membalas tatapan mata Jisoo.
" Dia wanita panggilan dan juga menyewakan dirinya pada banyak orang. "
" Apa Lisa juga melakukan hal itu ? Tidakkan ? Jadi dia tidak memberikan efek apapun pada Lisa. "
" Jauhkan dia sebelum hal itu terjadi. "
" Nyonya Bae sudah mengenal Sana atau hanya mendengar dari apa yang dikatakan orang ?"
" Apa maksudmu ?"
" Maaf, tapi jika anda belum mengenal Sana dengan baik dan anda menghakimi Sana hanya karena satu dua dari omongan orang, jelas anda juga tidak memberikan contoh yang baik pada Lisa. "
" Maksudmu aku harus membiarkan anakku bergaul dengan gadis sepertinya ?"
" Gadis seperti apa nyonya ? Anda hanya melihat apa yang anda lihat, jika saya menjelaskan pada anda alasan dibalik Sana melakukannya apa anda akan percaya atau anda hanya akan mengatakan ' masih banyak pekerjaan di luar sana. '. Nyonya, tidak semua orang beruntung lahir dari keluarga kaya raya dan tidak semua orang beruntung bisa mendapat pekerjaan yang bisa menjamin hidup mereka. "
![](https://img.wattpad.com/cover/253436453-288-k617201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND // BlackVelvet
Fanfikce" Side by side or miles apart Sisters will always be connected by the heart " Second story by PeekaBoo. All credit to the owner.