십육

1.4K 240 20
                                    

Wendy membantu Lisa yang berusaha makan sendiri, walau Wendy menawarkan akan menyuapinya tapi dia memilih untuk makan sendiri. Seulgi masuk kedalam kamar Lisa dengan wajah yang sangat sulit diartikan oleh keduanya. Seulgi mencomot buah apel yang terletak dimeja.






" Darimana kak ?"

" Habis jengukin Jisoo, Wen. "

" Kak Jisoo udah sadar kak Seul ?"

" Belum Li tapi tadi tangannya udah gerak kata dokter sih udah bagus ada kemajuan berarti paling ngga besok dia udah bangun. "

" Terus kenapa wajah kamu ditekuk ngga jelas gitu kak ?"

" Aku diusir lagi Wen, sedih hatiku dek. "






Wendy dan Lisa memasang wajah malas melihat Seulgi berlagak seperti orang yang teramat tersakiti didepan mereka. Wendy menyuruh Lisa agar segera menghabiskan makanannya dan meminum obatnya daripada harus melihat kakaknya yang sangat alay saat ini.







" Li, kok kamu ngga pernah cerita kalau dekat sama Jisoo. Kalian bisa pergi berdua itu berarti kalian cukup dekatkan. "

" Itu pertama kalinya aku janjian sama kak Jisoo kok kak Seul, sebelumnya belum pernah sama sekali. "

" Kok bisa janjian sama Jisoo ?"

" Kebetulan teman kak Jisoo itu kuliah dikampusku kak Wen. Terus pas kak Jisoo anterin temennya itu aku dikasih nomer telepon kak Jisoo. Dan akhirnya kita janjian siang itu sepulang aku kuliah, cuma ketemuan biasa aja kok kak. "

" Bukannya kamu kakak tanyain katanya pergi sama Sorn ? Bohongin kak dong kamu ?"

" Bukan maksud Lisa mau bohongin kak Seulgi. Tapi kalau Lisa jujur pasti jadi kemana - mana deh jadi Lisa sedikit bohongnya. "

" Terus kamu juga belum cerita sama kakak kenapa bisa kalian kecelakaan gitu. "

" Kan Lisa udah jelasin waktu polisi datang kak Seul, itu Lisa ngga boong. Lisa lihat kak Jisoo kayak kesakitan gitu, Lisa ngrasa kok kak Jisoo udah mau nepi tapi justru ada yang dari kiri kenceng banget, ya udah kejadian. "

" Iya kakak percaya Li. Kakak juga ngga salahin siapa - siapa, yang penting kalian selamat. "







Lisa menerima uluran obat yang disodorkan oleh Wendy dengan tangannya yang sehat. Seulgi mendadak bangun dari duduknya, Seulgi menarik tubuh Wendy dan memeluk adiknya yang keheranan tapi membiarkan kakaknya melakukan apa yang ingin dia lakukan.






" Jisoo sudah sadar, Yeri barusan chat aku Wen. Dia udah bangun Wen, dia dengar do'a kita Wen. Aku seneng banget Wen. "

" Kakak mau kesana ?"

" Engga, kata Yeri jangan dulu. Ini dokter masih didalam cek keadaan dia. "

" Kak, kalau kesana Lisa diajakin kak. "

" Tapi Li, penunggu disana galak. "

" Biarin aja kak, masa dia masih mau marah - marah sama Lisa yang sakit gini sih kak. "

" Kita tunggu Yeri ya, setidaknya masih ada yang baik sama kita. "

" Iya kak Seul, asal Lisa bisa ketemu kak Jisoo aja. "








Seulgi bernafas lega, walau masih belum jelas bagaimana keadaan Jisoo saat ini paling tidak dia sudah bangun dari tidurnya itu sudah memberi udara segar baginya. Seulgi meraih lagi ponselnya, sekarang keadaan disini sudah sedikit membaik sudah saatnya untuk dia menjadwal ulang pertemuannya dengan seseorang yang dia harapkan bisa membantunya.










 BOND // BlackVelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang