Pt.7

461 94 4
                                    

Yoshi pulang kerumah dengan keadaan tangan kanannya membawa sepasang bola mata dan tangan kirinya membawa lengan si wanita tadi.

"Gue pulang!!" Haruto dan Jihoon menoleh ke arah Yoshi, tapi ada yang aneh, apa yang di sembunyikan pria itu di belakang tubuhnya?.

"Apaan tuh dibelakang lo?, terus itu baju lo ngapa ada noda warna merah?, lo abis minum sirup?." Yoshi menghela malas, Haruto sebenarnya lupa atau pura-pura lupa si?.

Ia baru ingat jika ada Jihoon kesempatan yang bagus nih buat ngejahilin, ide yang bagus hahaha.

"Hoon gue punya sesuatu buat lo." Jihoon mulai ragu, ia tahu ini pasti bukan benda atau barang yang benar pasti ini barang aneh.

"Apaan tuh?"

"Nih khusus buat lo, masih ada soflensnya lagi, apa mau jarinya?, masih ada cincinnya juga, perak lagi mahal keknya nih."

"AAAAAA ANJENG LO YOSHI JAUHIN GAK III JIJIK!!"

"Apaan jijik si orang bagus gini,  ya gak to?" Haruto cuman ngangguk bisa-bisanya ia lupa bahwa Yoshi psycopath.

"Udah sono lo, ganti baju nanti kelacak aja." Suruh Haruto.

"Cuci apa buang?." Masalah cuci apa buang ajah harus nanya.

"Udah si yosh buang ajah tapi ilangin dulu bercak darahnya." Ucap haruto tanpa menoleh ke Yoshi.

"Good idea." Yoshi pergi ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya serta mengawetkan mata si wanita tadi, untuk lengan ia berencan untuk menyiramnya dengan air raksa jadi yang tersisa hanya tulang. Lebih menarik kan kalo dibuat jadi gantungan kunci.

"Yosh lo bunuh berapa orang?" Tanya Haruto.

"Tiga."

"Buseh banyak bener, terus itu lo apain?" Yoshi tertawa geli. "Ya gue bunuh lah jir, terus gue apain lagi."

"Engga mak一"

"Liat ajh besok." Yoshi langsung menyela omongan haruto lalu pergi ke kamarnya.

"To temen lo serem amat." Kata Jihoon menyipitkan sebelah matanya.

"Gue bilangin lo biar di bunuh juga." Ancam Haruto langsung membuat Jihoon kaget.

Jihoon langsung terkejut. "eh jangan dong, lo kan baik." Bujuk Jihoon.

"Bodo amat gue bilangin." Haruto bangkit dari sofa lalu berlari menuju kamar Yoshi.

Gedubrakkk

"JIHOOON!!! BANGSAT LO AWAS AJAH NANTI BAKAL GUE BALES LEBIH DARI INI!!" Teriak Haruto. Yang ngelakuin kesalahnya malah lari ga nolongin sama sekali.

"Aduhh sakit, sake banget nih si jihoon lutut gue jadi ga suci kan gara-gara nyium lantai, biarin si bakal gue bales nanti." Oceh Haruto.

"Mampus makanya jangan ngada-ngada." Teriak Jihoon dari lantai atas.

07.30 Am

'Telah terjadi pembunuhan di jalan benalu no.1 telah tewas 2 orang dengan kepala yang bolong, dan perutnya yang terkena tusukkan. Pihak kepolisian masih belum menemukan si pelaku, dan terjadi lagi pembunuhan di jalan benalu no.3 seorang perempuan yang kepalanya di pukul oleh senjata tajam dan matanya yang hilang serta lengan tangan kanannya juga hilang, kepolisian belum juga menemukan si pelaku sampai saat ini bahkan sidik jari si pelaku tak kunjung di temukan'

"Ini pembawa acara ngomongnya gimana si, ngejelasinnya kaya orang gibah, mana muter-muter lagi mending gue ajh yang jadi pembawa acaranya di jamin makin ancur sipp." Ucap Jihoon bangga.

"Muda-muda nontonya politik, orang mah kartun." Sarkas haruto

"Apaan si orang gue lagi liat pembunuhan lo tau jalan benalu no.1 ?" Tanya Jihoon.

"Tau."

"Kalo jalan benalu no.3."

"Tau,itu kan di deket rumah yang ga jadi." Balas Haruto yang di angguki oleh Jihoon.

"Lo pada ngapain si kawaaan?." Yoshi datang dan langsung merangkul keduanya.

"Eh kaget gue, ini katanya ada pembunuhan di jalan benalu no.1 sama no.3." Balas Jihoon. "Ohh." Yoshi hanya ber-oh ria.

"Mau tau nggak siapa pembunuhnya?." Lanjutnya sambil menaik turunkan kedua alisnya. Jihoon menggeleng polos. "Gue." Terang-terangan sekali yaa.




























Votenya saya punguut>_~.

Dark Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang