Pt.3

598 105 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak:))




Ketika sampai didepan rumah Haruto mata Yoshi seketika berbinar melihat rumah yang berada dihadapannya. "Woah ini bener rumah lo gede banget anjir." Kagum Yoshi.

Penampakan rumah si tono eh ralat maksudnya ruto:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampakan rumah si tono eh ralat maksudnya ruto:v.

"Yaiyalah rumah gue, hasil kerja keras selama sebulan nih." Pamer Haruto dengan tampang sombongnya yang rasanya Yoshi ingin tonjok.

"Sebulan?, kerja apaan lo, jual daging manusia ilegal?." Tanya Yoshi sudah seperti reporter.

"Lo kali itu mah yang jual daging manusia ilegal." Timbal Haruto.

"Gue hacker." Lanjut pria tinggi itu bangga. Yoshi terkejut sekaligus bingung ia belum mendengar kata hacker selama ini dan malah baru dengar hari ini.

"Hacker itu apa?." Tanyanya polos.

"Serius lo ga tau apa itu hacker?." Seru Haruto tak percaya.

Yoshi menggeleng selama ia besar ia hanya tau bunuh, bunuh, dan bunuh selain bunuh tidak ada lagi yang ia tau.

"Lo hidup di jaman apa bro ini udh moderen masa hacker lo gatau dasar norak, Nolep apa lo sampe hacker ga tau?." Haruto tertawa, ia baru tau ada orang yang tidak mengetahui apa arti hacker.

Yoshi berasa kuno banget ngobrol sama Haruto, tapi dia pengen tau arti kata hacker. "Seterah lo mau ngatain gue norak ke nolep ke, tapi jelasin ke gue apa itu hacker ok."

"Jadi hacker itu seorang Peretas ahli komputer yang terampil menggunakan pengetahuan teknis mereka untuk mengatasi masalah yang mereka alami." jelas Haruto yang hanya di angguki oleh Yoshi.

"Ngerti?." Tanya Haruto.

"Ngerti, ajarin gue dong biar bisa hacker." Ucap Yoshi dengan senang.
 
"Bisa ajh, tapi lo harus kerja bareng gue." Pria berkulit putih itu menautkan alisnya. Seperti tidak mengerti.

"Begini gue kan hacker suruhan, setiap orang ada lah ya yang tipu-tipu minta bantuan gue tapi ga bayar, nah jadi posisi lo itu bunuh orang yang udah nipu mau bayar tapi ga di bayar, bisa kan?."

"Bisa lah, tapi bagian gue berapa?." Haruto diam sejenak. "Nanti kita fifty fifty deal gak?."

"Gue takut lo curang." Heii kamu psyco loh bapak Yoshi.

"Lo psycho bro kalo gue curang kenapa ga tinggal bunuh, otak pake." Kata Haruto dengan menunjuk ke jidat Yoshi.

"Ywdh deal gue mau." Yoshi mengiyan ajakan Haruto. "Lo bisa masak?," Tanya Haruto. "Bisa, kenapa." Jawab Yoshi.

"Bikinin gue makan ke, gue ga bisa masak." Lanjut Haruto sambil senyum manis.

"Terus lo selama ini makan apaan?!"

"Gue beli,jadi karna ada lo yaa. Duitnya ga kebuang lah ya, beli mulu mah nnti boros." Padahal mereka baru bertemu tapi sudah akrab seperti kakak beradik.

"Ck! Pinternya di komputer doang, padahal masak lebih gampang." Justru dia juga bingung kenapa bisa seperti itu.

"Lah gue juga ga tau."

"Ywdh gue masakin dulu." Yoshi juga lapar si makanya dia mau masak.

Yoshi pun beranjak pergi ke dapur untuk memasak. "Emang lo tau dapurnya di mana?."

"Engga." Jawab Yoshi.

"Maen asal pergi ajah, ga pake nanya. Nih dapurnya lurus nanti ada tangga nah maju dikit itu dapur." Jelas Haruto.

"Sipp."

dengan secepat kilat yoshi pun menyelesaikan tugasnya

"Naruto!!, ini udh selesai!!" Teriak Yoshi

"Haruto bangsul."

Mereka pun menikmati makanan yang di buat oleh yoshi barusan,tidak ada dari mereka yang mengeluarkan satu kata pun hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar hingga akhirnya haruto memecahkan keheningan itu dengan...

"Yoshi!!" Panggil Haruto sambil mengebrak meja.

"Apaan si jing kaget gue, manggilnya biasa ajh napa gausah ampe gebrak meja." Kesal Yoshi.

"Sorry, gue cuman mau bilang kamar lo ada di atas,gue baru inget soalnya."

"Hogheyy"

Mereka pun selesai dan menuju kamarnya masing-masing

Mereka pun selesai dan menuju kamarnya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Gomawoyo yang udah mau baca💜:o
See you next chap>>>
Teu-baaaaa👋

Dark Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang