Pt.25

335 77 2
                                    

Sekarang Yoshi sudah dibawa ke hadapan Tuan Choi ayahnya Hyunsuk, tapi sebelum itu mereka meluangkan untuk berbicara sebentar tentang serbuk 'itu'

"Lo udah bawa serbuknya kan?" Tanya Yoshi. "Tenang serbuknya udah sama Haruto dia yang bakal nyusup kedapur sama Jihoon Tomi, Angga." Kata Hyunsuk.

"Terus Yoonbin sama Jeongwoo?"

"Tuh dia ada disana, sewaktu-waktu  kita diserang jadi dia tinggal nembak."

"Tpi gue masih heran deh emang biji apel mengandung sianida ya?" Hyunsuk nggak ngerti kalo masalah kayak gini.

"Kalo yang kemakan cuman satu, dua sih gak masalah, kecuali kayak kita kemarin make 15 peti apel gak kebayang kan sebanyak apa bijinya?" Jawab Yoshi.

"Terus reaksi dari biji apel itu apa?"

"Seandainya bapak lo masih sempet dibawa kerumah sakit yaa dia masih hidup cuman dia lumpuh sama struk selamanya, kalo nggak keburu yaa mati keracunan." Jelas Yoshi tersenyum, pintar.

"Cemerlang juga ya otak lo." Puji Hyunsuk. Sayangnya Jika hastrat bunuh Yoshi keluar, Hyunsuk juga bisa jadi korbannya.

"Yaudah ayok kehadepan bokap lo."

Hyunsuk kembali memimpin jalan untuk membawa Yoshi ke hadapan sang ayah. "Mana ketua lo?" Tanya Hyunsuk pada salah satu penjaga.

"Tuan Choi ada didalam biar saya panggilkan." Jawab penjaga itu

***

Selain itu kondisi didapur cukup tidak terkendali dimana Angga dan Reza selalu menyenggol benda disekitarnya hingga jatuh.

Praaaaang!

"Reza jangan berisik." Tegur Angga yang geram. "Sorry men, gak bermaksud buat ngejatohin." Balas Reza kikuk.

"Udah Haruto cepetan tuker tehnya make biji apel, keburu ketauan." Suruh Jihoon.

"Lalalalalala bawakan teh untuk tuan choi lalallala~"

"Mampus ada pelayan masuk." Ucap Angga panik. Haruto dengan cepat menukarkan teh itu dengan biji apel yang sudah dihaluskan, lalu bersembunyi di bawah meja.

"Loh ko ada piring jatoh?" Heran sipelayan. "Kerjaan tikus nih pasti." Tikus bilaik : saya gak salah apa-apa anj.

"Tumben hari ini tehnya halus." Kayaknya pelayan ini harus dibekep deh, bawel banget soalnya.

Akhirnya pelayan itu selesai membuat teh, dan mereka pun keluar dari tempat persembunyian.

"Udah yuk nyusul Yoonbin ama Jeongwoo." Ajak Jihoon.

Masalah kembali terjadi karena Reza mengulangi hal yang sama bahkan kali ini ia menjatuhkan panci besar.

"Aduhh gimana nih?" Reza dilanda kepanikan.

Angga menarik lengan Reza. "Udah ayok biarin aja dari pada kita ketauan."

Setelah mereka berhasil kabur pelayan itu kembali datang sembari berlari. "Astagaa ini siapa sih yang jatohin udah tau inces capek." Gerutunya.

"Woy lekong." Panggil Tomi. "eh aa Tomi ada apa manggil aku?"

"Idih najis orang gue manggil lo, mau nanya toilet dimana?" Bohong Tomi.

"Itu disebalah kanan. Nanti kalo udah keluar telpon aku yaa a." Tomi bergedik ngeri, ia malah lebih rela bertemu hantu dari pada manusia modelan dia.

Farhan anj, bukannya ikut gue malah ngilang bareng Bima. Batinnya.























Yuk bantu sampai 2k Vote~

Dark Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang