Pt.23

343 82 0
                                    

Tomi sama Angga sebenarnya tidak ingin melakukannya, tapi apa daya, jika menolak nasibnya pasti akan hancur.

"Tom gimana kalo kita bilang dulu sama mak, bapaknya Yoonbin tentang perihal ini." Ucap Angga. "Serah."

"Dih gue juga butuh masukan lo kali, ngomong tuh yang bener makanya, jangan irit-irit tuhan ngasih mulut itu buat bicara bukan diem." Lanjut Angga membuat Tomi jengkel.

"Berisik lo, kalo emang lo maunya begitu yaudah gue mah ikut-ikut ajah!" Angga tersenyum. "Nah gitu kek dari tadi."

Selain itu dimobil Farhan. "Den ini kita langsung tiba-tiba masuk atau gimana?" Denny mengedikkan bahunya.

"Kalo kita langsung masuk gak enak."

"Yaudah kita ketok-ketok dulu aja pintunya, terus bilang Hyunsuk mau ketemu sama mereka, pasti mereka gak akan nolak kok." Pastinya tidak akan menolak orang mereka takut pada Hyunsuk.

***

"Kok gue jadi keinget mak gue ya." Kata Jeongwoo kesemuanya.

"Gue juga woo, malah perasaan gue nggak enak dari kemaren." Balas Yoonbin mulai merasa gelisah.

"Mereka pasti aman, mungkin kalian berdua kangen." Sahut Haruto.

Yoonbin dan Jeongwoo diam, sekalinya ia kangen pasti tidak akan merasa ganjal dihati, apa ada sesuatu yang menimpa mereka?.

"Apa mau kerumah kalian?" Tawar Haruto, ia tahu rasa kangen anak kepada orang tua itu besar. "Kalo ketauan?"

"Gak akan ketauan karena kita bakal nyamar sebagai anggota PLN." Waktunya kembali menyamar.

"Gue setuju."

Mereka bersiap untuk pergi menyamar, Yoonbin merasa senang karena ia akan bertemu kembali ibu dan ayahnya setelah sebulan ini tidak bertemu. Begitupun Jeongwoo senyumnya meregah sempurna menghiasi wajah tampannya.

Lima belas menit dalam perjalanan, untungnya rumah Yoonbin dan Jeongwoo hanya berselisih satu gang.

"Ibu!!" Panggil Yoonbin tapi keadaan dirumah hening seperti tidak ada orang.

Yoonbin menggeledah seluruh ruangan, tapi hasilnya tetap sama tidak ada kedua orang tuanya dirumah ini.

Tiba-tiba saja Jeongwoo masuk kedalam rumahnya. "Bang mak, bapak gue juga gak ada dirumah!" Panik sudah Yoonbin.

"Pasti ini ulah Wreed," Sambung Yoshi.

"Maksudnya?"

"Wreed maanfaatin orang tua lo buat ngerencanain sesuatu, dan jalan satu-satunya gue yang harus lo bawa kehadapan mereka." Lanjut Yoshi.

"Tapi gue gak mungkin bawa lo kemereka."

"Gue punya rencana." Tambah pria psycopath itu, berbisik.

"Gimana?"

"Pinter juga ternyata lo Yosh." Puji Jihoon.


































Sekali lagi makasih banyak buat semuanya yang udah mau mampir, apalagi yang udah vote love you banyak-banyak.

Dark Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang