Pt.9

446 92 9
                                    

Hari ini niatnya Haruto akan pergi bebelanja cemilan untuk stocknya dikamar. Tapi saat ingin beranjak pergi teriakan Jihoon menggema mengisi kekosongan.

"We lah tono suara apaan tuh?" Yoshi yang tadinya sedang fokus menatap layar laptop langsung menutupnya karena kaget. "Perasaan dirumah gue kaga ada jin dah."

"Apa jangan-jangan ini suara Jihoon?." Terka Yoshi. "Coba ayo cek."

Mereka berdua naik keatas dengan sedikit berlari saat didepan pintu Terlihat lah dua orang asing yang masuk melalui jendela kamar Jihoon.

"Heh siapa lo?!" Tanya Haruto ngegas. Dua pemuda itu menodongkan pistol yang berada didalam sakunya. "Maju selangkah teman lo bakal mati." Ancam satu pemuda yang berkulit tan.

"Cihh pengecut." Yoshi berdecih. "Apa lo bilang?."

"Pengecut?, kenapa kurang jelas gue ngomongnya?."

"Turunin pistol lo, kita gak bakal apa-apain lo." Kata Haruto.

Dan bodohnya mereka berdua percaya saja, padahal itu hanyalah pengalihan kata, untuk Yoshi mengambil alih semuanya.

"Lepasin gue." Ronta keduanya.

"Ada tujuan apa lo nyelinap masuk kerumah gue?" Kedua pemuda itu masih bungkam tidak mejawab. "Bukan urusan lo!!"

"Oh ok gue tarik pelatuk pistol ini dikepala lo ya." Yoshi gak sabaran, tapi menurutnya dua pemuda ini akan menjawab.

"Ok, ok gue jawab, pertama-tama kenalin nama gue Yoonbin dan ini Jeongwoo partner gue." Sebenarnya mereka gak butuh perkenalan, yang mereka butuh adalah alasannya untuk menyelinap masuk.

"Gue gak butuh nama lo berdua, yang gue butuhin adalah alesan masuk kesini."

"Gue minta maaf, gue kesini karena disuruh sama ketua untuk nyulik yang namanya Yoshi." Balas Jeongwoo.

"Hah?, nyulik gue buat apaan?" Ia terkejut jangan-jangan mereka yang membuntuti Yoshi waktu itu.

"Kita juga nggak tau maksud dari ketua nyuruh itu buat apa, intinya kalo kita nggak bawa lo kehadapan ketua, kita bakalan jadi santapan anaconda punya dia."

"Ebuseh serem amat ketua lo," Sahut Jihoon. "Makanya itu kita mau balik takut." Balas Yoonbin.

"Gimana to?" Bisik Yoshi.

"Ok gimana kalo lo berdua kita tawarin buat tinggal disini?."

"Gue takut kalo ketua ngancem kalian kayak kita." Pria tinggi itu makin dibuat bingung.

"Begini, kita masuk ke gang ketua aja karena diancem, kalo kita gak masuk ke gang, keluarga kita bakal dibunuh satu persatu." Jelas Yoonbin.

"Kejam banget gila, kalo boleh tau nama gang nya apa?."

"Wreed yang dalam bahasa indonesianya kejam." Jihoon bertanya. "Wreed bahasa apaan?"

"Bahasa belanda." Ide mulai terlintas di otak Haruto, setelah ini ia akan melacak semua identitas gang Wreed termasuk kedua pria ini.

"Jadi gimana?, mau tetep tinggal disini atau balik ke Wreed?" Keputusan yang sangat sulit.

"Nanti gue bantu kalo kalian ada masalah." Yoonbin dan Jeongwoo hampir ingin menangis.

"Makasih banyakk, kita mau kok tinggal disini."

"Ok, ayo gue anter kekamar kalian masing-masing."


































Ok sekian dari, terima vote:v
Teu-Baaaaa

Dark Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang