Pt.2

860 122 13
                                    

06.00 Am

"Yoshi sarapaan sini,"teriak pamannya

"Iya paman." Yoshi pun menuruni anak tangga satu persatu, yaiyalah satu-satu masa langsung lima anak tangga wkwk canda.

"Paman masak apa?." Tanya Yoshi.

"Paman cuman bikin nasi goreng doang gaada menu lain, apalagi good's menu." Yoshi hanya mengangguk lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan pamannya.

"Yoshi bakat bunuh kamu harus di kembangkan lagi, karna apa?, karna paman ga selalu ada di samping kamu setiap menit, dan setiap detik. Jadi paman mau kamu harus sudah terbiasa dengan bunuh membunuh, seperti kelurga kita yang lain, awalnya paman juga seperti yoshi tapi ibu paman bilang membunuh itu seru, paman juga pernah membunuh seseorang, tapi setelah itu paman jadi ketagihan yang membuat paman kaya gini." Cerocos pamannya panjang x lebar

"Tapi paman apa mungkin ini baru pertama kali, makanya Yoshi panik?." Pamannya berhenti mengunyah.

"Sekarang paman tanya, mayat itu kamu apakan??."

"Yoshi mutilasi tapi kepala, tangan dan, kakinya yoshi kubur, terus potongan badan yang lainnya yoshi cincang terus di buang ke tong sampah tapi di kasih tulisan daging babi busuk gitu paman." Jelasnya

"Good idea." Puji pamannya.

"Paman aku sudah selesai makannya aku ingin ke kamar sebentar." Ucap Yoshi lalu pergi meninggalkan pamannya.

Paman Yoshi itu langsung menghampiri sebuah sticky note di dekat gucci yang fungsinya hanya sebagai penghias,lalu menuliskan sebuah kata.

Yoshi paman minta maaf, paman harus pergi, ingat kata paman, paman ga bisa ada di samping kamu setiap jam, jadi jangan panik lagi jika sudah membunuh orang.

Setelah menulis itu pamannya langsung bergegas pergi entah kemana.

"Paman, paman, paman." Panggil Yoshi yang tidak di balas oleh pamannya.

"Eh paman kemana perasaan tadi masih di sini dah." Gumamnya

Yoshi mengedarkan matanya dari sudut rumah hingga sudut rumahnya lagi, eh gimana si oh maksudnya dari sudut ke sudut ia melihat sticky note yang tertempel pada gucci di samping kulkas.

"Ah ilah pergi kaga ngajak-ngajak terus gue gimana ini?."

Mana saya tau saya kan ikan-authr:))

"Gue ga nanya lo"

"Gue ikut pergi ajh dah, keknya ni rumah udh di tandain." Ucapnya

Yoshi pun pergi ke kamarnya untuk mengambil bajunya yang akan di masukan kedalam tas ranselnya,setelah itu yoshi mengambil hoodienya yang ada di belakang pintu dan pergi meninggalkan rumah

"Heuh byee rumah." Pria itu melambaikan tangannya, walau ia tahu tidak akan di balas oleh si rumah

Berjalan tidak tahu arah ingin kemana itu sangat menyesakkan sperti halnya membunuh orang tapi lupa organnya tidak di jual terasa hampa.

Tuk tuk tuk

Yoshi mendengar langkah kakinya itu menggema padahal dia bukan di dalam ruangan ini di gang sepi mana mungkin suara kakinya menggema suasana di gang ajh terbuka kan tidak logis, yoshi menoleh kebelakang namun tidak ada siapa-siapa, ia berjalan kembali namun dengan cepat Yoshi membalikan badannya dan benar ada yang mengikutinya yoshi yang panik, langsung berlari dengan cepat hingga menabrak seseorang.

Gedebugg

"Eh一"

"Woy bro apa kabar lo udh gue tungguin juga bukannya gercep malah lemot bener." Yoshi harus sksd sama orang yang baru ia temuinya ini.

Penguntit itu melihat ke arah Yoshi dan berkata bukan hari ini kali dan penguntit itu langsung pergi

"Lo siapa si sksd banget jadi orang, gue ajh ga tau lo siapa?."

"Eh sorry tadi gue di ikutin ama orang dan pas banget lo lewat kan, jadi ya gitu."

"Btw nama gue Yoshi." Sambil mengulurkan tanggannya. "Dihh."

"Lah knapa emng salah?!,kan sebagai tanda terima kasih." Orang itu bergedik malas. "Tanda terima kasih kenalan."

"Ywdh gue jadi temen lo dah."

"Ga perlu."

"Ywdh sahabat-sahabat." Tambah Yoshi. Pria itu tetap tidak meladeni omongan Yoshi dan kembali melangkah maju, baru menginjak satu langkah yoshi tiba-tiba berbicara.

"Ywdh dah pacar pacar!!." Teriak yoshi

Pria itu mengembalikan badannya menghadap Yoshi sambil berbicara sewot.

"Gue ga gay bangsat!!." Sewotnya

"Eh selon selon, ya makanya kenalan ajah." Ucap yoshi sambil merebut pergelangan tangannya.

"Ck!! Haruto."

"Hah Naruto, Lo kembaran Naruto gila keren, berarti lo tinggal di desa konoha dong." Ujar Yoshi.

Gini nih kalo kenalan ama orang disangkanya gue Naruto mulu heran. Batinnya. "Bacot banget si lo, ini tangan gue kapan di lepasin, tangan lo kasar." Yoshi melepaskan genggaman dari tangan Haruto dan mengelap tangannya ke bajunya.

Btw tangannya lembut bett dah. Batin Yoshi.

"Wajar lah tangan gue kasar orang gue psy-" Yoshi memberhentikan ucapannya.

"psycho?." Tegas Haruto.

"Umm emmm um emm?." Bngung Yoshi.

"Gue tau kali tampang-tampang psycho." Lanjut Haruto.

"Tapi kayanya lo noob deh kalo bunuh." Lanjutnya lagi dengan remeh.

"Meremehkan skill gue banget, sekali tonjok langsug you are dead." Ucap Yoshi.

"Udh lah berisik gue mau pulang." ketus Haruto.

"Tunggu-tunggu." Tahan Yoshi

"Kenapa, butuh tumpangan lo?." Yoshi menggeleng.

"Gue bukan butuh tumpangan, gue gaada rumah, boleh gak gue numpang di rumah lo berapa hari doang sambil nyari-nyari kerja?."

"Ko psycho modelan lo ga punya rumah?." Heran Haruto.

"Panjang ceritanya, boleh ya boleh." Mohonnya.

"Gak." Haruto pergi menjuh dari Yoshi.

Yoshi hanya menatap punggung haruto yang kian menjauh.

Tapi jika Haruto pikir Yoshi ada gunanya juga untuk kerjaannya. "ywdh ayo ikut gue!!."

"Boleh?." Tanyanya dengan mata yang berbinar.

Haruto tidak menjawab dan kembali melanjutkan langkahnya, Yoshi berlari menyusul haruto dan merangkulnya lalu di tepis mentah-mentah oleh Haruto.

Haruto tidak menjawab dan kembali melanjutkan langkahnya, Yoshi berlari menyusul haruto dan merangkulnya lalu di tepis mentah-mentah oleh Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Hiii gaysss jangan lupa vote cerita aku,biar aku makin semangat buat ceritanya. Makasih yang udah mau baca cerita aku.
See you next chap>>>
Teu-baaaa👋💜
_👇_

Dark Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang