Pt.10

442 84 7
                                    

/MY TREASURE/

Saat pagi rumah Haruto di pantau oleh segerombolan laki-laki didalam mobil dengan kaca full black dan ia rasa itu adalah gang Wreed. Apa dua pemuda itu yang memberi kabar bahwa mereka ada disini dan bersiap untuk menyerang?.

"Lo berdua kasih tau gang lo, kalo lo berdua ada di sini huh?!" Marah Haruto.

"Hah?, maksud lo Wreed ada disini?" Mereka berdua mulai panik, bagaimana jika keluarga mereka benar akan dibunuh?. Tepis semua pikiran itu otak!.

"Iyaa, pasti kalian kan yang udah ngundang mereka?" Jeongwoo menggeleng. "Enggak serius kita gak ngundang mereka buat kesini, kita berani sumpah." Haruto pusing bagaimana cara mengusir gerombolan itu.

"Emang mereka ada dimana?." Tanya Yoonbin.

"Dari jendela sini juga keliatan." Tunjuk Haruto. Jihoon, dan Yoshi ikut mengintip dari celah sebelahnya. "Itu bang Hyunsuk, Junkyu ama, mashiho." Ucap Yoonbin.

"Emang kenapa kalo Hyunsuk?"

"Dia ketua Wreed dia juga yang ngancem kita berdua." Oh jadi dia ketuanya, cukup fashionnable juga.

"Terus cara ngusir dia gimana?." Tambah Yoshi. "Jalan satu-satunya ada yang keluar rumah, otomatis yang keluar  bakal ditanya."

"Jihoon lo keluar sana, pura-pura mau kemana ke." Suruh Haruto. "Dih ko gue si Yoshi aja noh."

"Justru si Yoshi lagi diincer sama Wreed, udah gue bakal jagain lo dari sini." Jihoon hanya bisa memercayai omongan Haruto.

"Yaudah bentar gue mau ngambil hoodie." Setelah mengambil hoodie Jihoon bergegas turun kebawah.

Jantungnya sudah berpacu tak beraturan seperti ingin bertemu pujaan hati, tapi ini bukan bertemu pujaan hati melainkan bertemu orang yang terkenal kejam.

Jihoon berjalan santai seperti biasa, dan benar yang diucapkan Yoonbin salah satu dari dalam mobil itu keluar dengan pakaian serba hitam.

"Berenti." Walaupun otot Jihoon kekar tapi ia tidak punya nyali melihat orang satu ini.

"Iya ada apa?" Ia tidak boleh gugup jika ia gugup pasti akan ketahuan.

"Lo pemilik rumah ini?" Lelaki bernama Junkyu itu bertanya dengan nada yang dingin.

"Bukan, saya anak pembantu disana." Jawab Jihoon sedikit kesal karena jawabannya. Junkyu kembali kemobil tanpa mengucapkan kata terakhir.

"Anak pembantu bang, udah yok balik." Kata itu yang terakhir Jihoon dengar.

Penghuni didalam rumah bernafas lega, untung Jihoon tidak diapa-apakan.

"Gila sih rasanya kayak jantungan gue, mana tadi yang boncel ngeliatin gue kayak dendam, belom aja gue colok matanya." Sunggut Jihoon menghentakkan kakinya.

"Maaf ya gara-gara kita kalian jadi ikut-ikutan kena masalah." Yoonbin dan Jeongwoo merasa tidak enak.

"Udah santai aja, kita bakal bantu lo ko."








Teu-baaa👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teu-baaa👋

Dark Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang