Pt.1

1.3K 168 13
                                    

Di suatu jalan yang sepi seorang remaja laki-laki mengitari jalan dengan kondisi cuaca yang dingin. Tapi secara tiba-tiba langkahnya di hentikan oleh dua orang yang bahkan dirinya tidak tahu itu siapa.

"Berenti." Suruh seorang preman yang wajahnya penuh dengan tato.

Yoshi hanya menoleh tanpa sepatah kata lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Kuping lo, masih berfungsi?." Tanya pria yang wajahnya penuh tato.

Yaa, dia Yoshinori laki-laki yang dihalangi jalannya itu, terpaksa berhenti dan menjawabnya dengan nada yang sewot.

"Masih lah anjing, lo ga liat nih kuping gue masih nempel, apa mata lo yang bermasalah," dua preman itu tersenyum remeh. "Wahh nyari mati,nih bocah."

"Bukan lo yang bunuh gue, tapi gue yang bakal bunuh lo." Balas Yoshi remeh.

"Haha bocah kentang belagu banget lo, lo tau ga siapa gue?." Tanya sang preman.

"Tau lah, lo orang kan bukan setan?." Rupanya ucapan Yoshi membuat hati sang preman tersinggung.

"Kurang ajar!!." Tanpa menunggu lama pria itu langsung menonjok pipi Yoshi hingga memar.

"Sakit juga tonjokan lo, tapi gue rasa tonjokan gue lebih mantep dibanding punya lo." Kata Yoshi dengan memegang pipi sebelah kirinya.

"Ahh banyak bacot lo." Preman itu kembali menghajar Yoshi dan memukul berkali-kali hingga sudut bibirnya mengeluarkan cairan bewarna merah.

Yoshi mengelap sudut bibirnya dengan santai dan membalas preman tersebut lebih dari 1x bahkan berkali-kali

"Mati lo sekaranggg anjinggg!!!!." Ketika seseorang berani memancing amarah Yoshi akan berakhir seperti ini.

Preman itu pun terjatuh tak berdaya hingga akhirnya yoshi pun melihat balok di sudut jalan lalu memukul preman tersebut hingga tak bernyawa lagi.

"Sini lo maju, temen lo gue pukul abis-abisan malah ngeliatin aje, sini gantian." Satu orang itu hanya meminta maaf pada Yoshi dan pergi dengan mengucapkan janji bahwa ia tidak akan memberitahu kepada pihak berwajib.

Yoshi mulai panik, sebelumnya ia tidak pernah membunuh seseorang, walaupun aksi pembunuhan itu sudah menjadi tontonannya setiap hari. Awal pertama ia bergegas menghilangkan jejak yang tertempel pada tubuh preman yang sudah tak bernyawa itu, masalah mayatnya itu urusan belakang.

 Awal pertama ia bergegas menghilangkan jejak yang tertempel pada tubuh preman yang sudah tak bernyawa itu, masalah mayatnya itu urusan belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Sampai nya di rumah]

"Paman." Panggilnya.

"Kenapa sii?." Tanya pamannya. "T-t-tadi aku b-bunuh orang, tapi aku panik." Ucapnya gemetar.

Pamannya tidak menampilkan wajah sedih namun sebaliknya, pamannya malah terlihat bahagia

"Yoshi sudah besar ya." Ucap pamannya. "Maksud paman" Bingung Yoshi.

"Ya paman senang ajah." Alis pria itu bertaut. "Ko seneng si ponakannya abis bunuh orang malah seneng."

"Kamu tau kan keluarga kita kaya mana, bunuh itu udah jadi hal biasa kamu harus melestarikan kebiasaan ini."

Lalu yoshi teringat masa lalunya dimana kedua orang tuanya memperlihatkan kejadian yang tak seharusnya di lihat oleh anak seumurannya dulu.

"Oh iya ya paman, kenapa aku harus panik."

"Ya sudah jangan di pikirkan, sudah sana masuk kamar tidur." Suruh pamannya






























Jangan lupa votenya ok, bantu sampai 2k votes♡.

Dark Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang