3. Cerita

69.1K 4.8K 30
                                    

Sesampainya dirumah Bila, Mahesa langsung pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata pamit kepada Vale, ia hanya mengumpati Mahesa dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya dirumah Bila, Mahesa langsung pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata pamit kepada Vale, ia hanya mengumpati Mahesa dalam hati.

Vale melangkahkan kakinya kedepan pintu, sebelum memencet bel ia menarik napas panjang, dia bingung harus bercerita kepada teman-temannya atau tidak. Dengan hati yang gelisah, ia memencet bel rumah Bila sampai orang yang ada di dalam rumah itu keluar.

"Valeeee, lo kemana aja njir?" ucap Letta dengan heboh, sambil memeluk Vale. "Ayo, masuk dulu. Bila lagi di dapur," Letta membawa masuk Vale kedalam rumah Bila. Sebenarnya tanpa disuruh masuk pun, Vale juga akan tetap masuk, karena mereka sudah biasa menganggap rumah Bila seperti rumah sendiri.

Tiba di kamar Bila, mereka berdua menjadi sorotan. Terlebih lagi tatapan Cendana yang seakan meminta pejelasan padanya.

Bila memasuki kamarnya dengan pandangan penuh tanya. Terlihat dari mata Vale bahwa ia seperti menyembunyikan sesuatu, tetapi Bila tidak mau menyudutkan lebih dalam.

"Omg, Vale lo enggak kenapa-kenapa kan? enggak ada yang luka kan?" tanya Nayla.

"I'm fine," jawab Vale sambil tersenyum kecil. "Gue kira kalian pada enggak jadi nginep,"

"Tadinya enggak jadi, tapi nih bocah satu mau nginep," ucap Cendana sambil menunjuk Nayla.

"Kok gue sih? " Nayla yang tidak terima karena dituduh.

"Emang elo!" jawab mereka serentak kecuali Vale tentunya.

"Shut up," jengah Bila menatap tajam mereka semua. "So, lo kemana habis dari toilet ga balik balik?" tanya Bila kepada Vale. Yang ditanya hanya melamun sambil menatap kosong.

"Woi Vale," ucap Andini yang sedari tadi diam.

"Hm? iya kenapa?"

"Ck, lo kemana aja dari toilet kok ga balik," tanya Letta.

"Jadi ceritanya gini, enggak cukup lanjut part 2," ucap Vale bercanda kepada mereka.

"Eh bangsat, lo kata ini lagi bikin video di tiktok yang pake part segala?" kesel Cendana sambil memutar bola matanya.

"Ya kan katanya suruh cerita,"

"Yang bener ceritanya, Pale," ucap Bila mempelesetkan nama Vale.

"Oke, jadi gini ceritanya..." ucap Vale menarik napas panjang, sebenarnya berat untuk menceritakan ini kepada teman-temannya, namun akan lebih baik jika Vale ceritakan lebih awal daripada mereka mengetahui bukan dari mulutnya.

Vale menceritakan awal kejadian kepada teman temannya, tidak peduli mau mereka mau menjauh atau tidak. Karena jika mereka tulus berteman pada Vale maka mereka akan selalu ada disisi Vale ketika dia merasa senang atau sedih.

"Udah ya, Vale. Jangan nangis ada kita disini yang selalu ada buat elo," ucap Letta sambil megusap air mata Vale yang mengalir terus dipipinya.

"Vale, sorry karena gue ajak lo ke club semua jadi kaya gini," ucap Bila yang sedari awal merasa bersalah karena Bila yang mengajak Vale kesana.

"It's okay, Bil. Emang udah takdir kaya gini." ucap Vale sambil memeluk Bila lalu disusul dengan yang lainnya.

"Terus gimana, Mahesa mau tanggung jawab enggak?" tanya Andini ketika mereka sudah selesai berpelukan.

"Gue enggak tahu, gue takut kalo ketahuan keluarga gue," ucap Vale dengan lirih.

"Awas aja kalau Mahesa enggak mau tanggung jawab bakal gue cincang-cincang tuh badannya kayak daging rendang," ucap Letta menggebu-gebu karena kesal.

"Masa? mending lo berani sama Mahesa, yang ada lo ketemu dia udah kabur duluan," sindir Cendana seraya terkekeh kecil.

"Enggak usah buka kartu kali," Letta mengerucutkan bibirnya tanda dia ngambek. Cendana melempar bantal ke arah Letta membuat Letta melempar balik.

"Udah sih, kenapa jadi lempar-lemparan bantal?" tanya Andini seraya menyindir.

"Noh Cendana duluan," serkah Letta karena bukan dia yang memulai. Cendana hanya diam tidak menanggapi ucapan Letta.

"Ada kita, Le. Enggak usah takut," ucap Nayla sambil mengusap punggung Vale.

"Betul, nanti gue yang jelasin semua ke keluarga lo," jelas Bila, memeluk Vale lalu disusul dengan yang lainnya.

Ya begitulah persahabatan mereka, jika satu terkena masalah maka semua akan maju walaupun yang lain tidak bersalah. Bukan untuk membela tetapi untuk meluruskan masalah agar tidak terjadi kesalahpahaman.

hai, gaes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai, gaes. maaf ya kalo masih berantakan. kalo ada yang typo silahkan komen aja hehe. smg kalian ga bosen sama cerita aku ini🥰

Diketik : 4 Januari 2021
Jangan lupa vote, komen dan follow. Satu vote dari kalian udah bikin aku seneng🥰 See u part selanjutnya💕.

next ga?

Accident Before Married [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang