2. Terbangun

90K 5.5K 58
                                    

Sedikit cahaya muncul dari sela-sela gorden, membangunkan dua pasang manusia yang masih terlelap terbalut selimut dalam tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit cahaya muncul dari sela-sela gorden, membangunkan dua pasang manusia yang masih terlelap terbalut selimut dalam tidurnya.

Salah satu dari mereka sudah membuka mata, yang tak lain adalah Valerina. Valerina menangis meratapi dirinya yang sudah tidak virgin lagi oleh laki laki yang bahkan teman seangkatannya sendiri.

Valerina menatap sprei yang terlihat ada noda darah disana. "Apa yang udah gue lakuin?" gumam Valerina sambil menangis lalu Vale menatap laki laki disebelahnnya. "Bangun lo, brengsek." ucap Vale sambil menggoyangkan pundak Mahesa.

Mahesa mengerjap membuka matanya menyesuaikan dengan sinar matahari lalu menatap perempuan di sebelahnya.

"Apa yang udah gue lakuin, arghhh," ucap Mahesa frustasi  menarik rambutnya yang sudah mulai panjangnya "Sorry, gue benar benar enggak tahu kalau bakal kaya gini."

"K-kalau gue hamil gimana, Sa? tanya Vale sambil nangis sesegukan.

"Lo enggak mungkin hamil, kita baru ngelakuin hal ini sekali, masa iya lo langsung hamil," ucap Mahesa dengan tampang watadosnya.

Vale menatap tajam mata Mahesa, "Brengsek lo, Sa. Gue bisa hamil, belum lagi gue dalan masa subur," jelas Vale mengusap air matanya.

"Gue enggak tahu, bangsat! Lo pikir gue mau kejadian ini terjadi?"

"Bukan cuma lo doang, gue juga enggak mau kaya gini,"

"Mending lo mandi, gue enggak mau berdebat. Percuma, enggak bakal ngembaliin keadaan kaya awal,"

Valerina mengikuti ucapan Mahesa, ia berjalan kekamar mandi dengan membawa selimut untuk menutupi tubuhnya.

•••

Sekarang, perempuan yang sedang menginap dirumah Bila saling menatap dengan pandangan cemas karena memikirkan Valerina.

"Gimana? Vale udah angkat telponnya belum?" tanya Bila kepada mereka.

"Belum anjir, dia terakhir kali izin ketoilet kan? Terus dia belum balik tapi kita udah pulang duluan kesini," jelas Violetta atau Letta.

"Mampus dah kalau Valeron nelpon gue," gelisah Bila.

"Gue dari awal udah curiga sama Vale, sikap dia enggak tenang banget waktu dia minum," tutur Cendana.

"Emang Vale kemana?" ucap Nayla, perempuan paling lola alias loading lama yang berada di White Angel

"Mending lo diem aja deh, Nay, " kesel Letta kepada Nayla.

"Anjir gue baru juga nanya udah disuruh diem," gumam Nayla sambil melanjutkan kegiatan menonton drakor dilaptop milik Bila.

•••

Asap nikotin menggumpal memenuhi ruangan bercat hitam ini yang disebabkan oleh para laki laki yang sekarang berada di markas Black Lion.

"Mahesa belum ada kabar?" tanya Chandra memecah keheningan.

"Belum, paling dia balik kerumahnya," celetuk Arya sambil memakan kacang.

"Dih, mana mungkin dia balik kerumahnya," sahut Chandra sambil menatap Arya.

"Feeling gue dari tadi kagak enak banget," celetuk Bayu, tidak tahu kenapa perasaannya seperti ada yang mengganjal.

"Kebanyakan pakai perasaan lo kaya cewek," ledek Alfino.

"Enggak gitu konsepnya, gue pakai perasaan ya karena gue punya hati, enggak kaya lo pada," ucap Bayu merebut kacang dari genggaman Arya.

"Sialan," umpat mereka semua kecuali Catur yang hanya menyimak.

•••

Hening, satu kata yang menggambarkan kondisi tersebut. Tidak ada yang membuka obrolan selepas mereka berdua membersihkan diri. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Kalau gue hamil gimana, Sa?" gumam Vale dengan lirih. Entah sudah berapa kali pertanyaan itu dipertanyakan oleh Vale kepada Mahesa.

"Bisa enggak lo stop nanya itu? Gue juga bingung kalau lo tanya terus menerus, lagipula kita juga baru ngelakuin sekali kan? mana mungkin bisa jadi langsung," jawab Mahesa dengan santai sambil menghisap rokok ditangannya.

"Masa depan gue hancur, Sa. Lo enak enggak ada bekasnya habis lakuin hal itu, beda sama gue, Sa, perempuan yang kalau hamil pasti bakal ketahuan, belum lagi gue juga mempermaluin keluarga gue,"

Mahesa melihat wajah Vale yang nampak sendu, terbesit rasa kasihan dihatinya, tetapi ia juga bingung harus melakukan apa. "Ayo, sekarang gue anterin lo pulang." ajak Mahesa kepada Vale.

Yang diajak hanya menganggukkan kepala. "Anterin gue kerumah Bila aja jangan kerumah gue," Mahesa hanya nenganggukan kepalanya kemudian menaiki motornya meninggalkan club itu bersama Vale.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hai, gaes.  ya kalau masih berantakan aku baru pertama kali buat cerita jadi maklum aja kalau rada berantakan. kalau misalkan ada yang salah kasih tau aku aja ya🥰

Diketik : 4Januari 2021.
Jangan lupa vote, komen dan follow. Satu vote dari kalian udah bikin aku seneng🥰 See u part selanjutnya💕.

next ga?

Accident Before Married [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang