Setelah pergulatan panas tadi malam, kini saatnya Vale merapikan pakaian untuk ia bawa kerumah Mahesa. Sebelum kerumah Mahesa ia akan kedokter kandungan terlebih dahulu.
Dilihatnya ke arah kasur, Mahesa masih tertidur pulas. Ia teringat tentang kejadian tadi malam, kejadian yang paling nyata dalam hidupnya disaksikan bintang di langit.
Saat Vale sedang melamun, tiba tiba saja ada seseorang berbicara dari arah kasur.
Mahesa yang baru bangun pun melihat Vale melamun seketika ia menggelengkan kepala.
Bini gue demen banget bengong.
Mahesa segera menghampiri Vale lalu berdiri di belakangnya. "Mikirin apa, hm?"
Vale yang terkejut pun langsung menetralkan wajah nya. "Ga kok. Eh udah bangun?" Mahesa hanya menganggukan kepala. "Ga mandi? hari ini kita kerumah lo kan?"
"Iya, tapi kita ke dokter kandungan dulu." Mahesa melangkah ke kamar mandi sambil membawa handuk.
20 menit kemudian Mahesa keluar dari kamar mandi, ia hanya memakai handuk yang dililit di pinggangnya. Vale yang baru saja balik dari dapur sambil membawa segelas susu pun membuang muka.
"Ngapain buang muka? orang udah lihat kan?" ucap Mahesa menampilkan smirk nya.
"Apaan sih, udah sana pakai bajunya." Vale melempar kemeja dan celana jeans milik Mahesa yang kemarin di berikan oleh Mamanya selepas acara pernikahan.
•••
Pukul 09.00 mereka segera turun dari kamarnya untuk sarapan. Sebenarnya sudah lewat dari waktu sarapan, tapi karena mereka lapar jadi tidak masalah.
"Cyaelah pengantin baru, baru keluar kamar." goda Valeron kepada keduanya.
"Cie iri." Mahesa membalas ucapan
Eron. Eron mendelikkan matanya ke arah Mahesa.Vale mengolesi selai coklat dan strawberry pada roti nya. "Mau ga?" tawar Vale kepada Eron. Eron menganggukan kepala lalu kembali menjelajahi layar handphone nya.
"Nanti lo jadi pindah, Le?" ucapan Eron membuat Vale menghentikan kegiatannya. "Iya jadi, kenapa?"
"Lo bakal sering kesini kan tapi?"
"Iya, kalau weekend. Maybe."
"Awas aja kalau lo bohong." ucap Eron sambil menggigit roti yang sudah dioleskan selai.
Selesai mereka sarapan, mereka segera pamit kepada kedua orang tua Vale untuk ke dokter kandungan dan untuk pindah ke rumah Mahesa.
"Bunda, Papa. Vale pamit dulu ya, nanti Vale langsung ke rumah Mahesa," ucap Vale memegang tangan Bundanya. "Bunda jangan nangis, nanti Vale bakal sering mampir kesini kok sama Mahesa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident Before Married [End]
General FictionSemuanya berawal dari accident yang tidak ada di dalam list hidup seorang Mahesa Artawijaya, Ketua geng Black Lion sekaligus anak dari pengusaha sukses. Mahesa Artawijaya, laki laki berumur 17 tahun sukses mengambil masa depan perempuan bernama Vale...