14. Kantin

50K 3.6K 45
                                    

Suara riuh membuat suasana kantin menjadi ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara riuh membuat suasana kantin menjadi ramai. Banyak siswa-siswi berhamburan ke stand kantin yang ingin mereka tuju. Tak jarang banyak siswi yang hanya cari perhatian kepada Black Lion.

Saat ini White Angle sedang menikmati istirahatnya dengan memakan mie ayam.

"Eh lo pada tahu ga?" ucap Letta menggigit es batu. Kebiasaan itu Letta lakukan selepas ia makan.

Biasanya kalau sudah mendengar kata kata itu tandanya perghibahan sudah mau dimulai. Letta bisa di bilang dia adalah sumber gosip di antara teman temannya.

"Kagak." ucap mereka berbarengan. "Emang ada apa, Let?" tanya Bila penasaran.

"Itu si Gevan udah balik dari Singapura," Letta menyebutkan nama Ketua osis Victoria High School. "Kemarin kan dia habis menangin lomba OSN tingkat Asia Tenggara."

Tiba tiba saja ada seseorang yang duduk di samping Vale yang kebetulan masih kosong.

"Wayo, gibahin gue ya kalian?" tanya Gevan kepada mereka dengan tatapan mengintimidasi.

"Anjir kaya setan tiba tiba nongol." celetuk Nayla.

Gevan hanya mengedikkan bahunya acuh. Gevan ini juga termasuk siswa popuuler di sekolahnya, selain ketampanan nya ia juga siswa yang pintar. Sehingga ia selalu menjadi siswa yang dikenal oleh para guru.

Gevan juga terbilang cukup dekat dengan White Angle. Khusus nya dengan Vale, banyak gosip yang mengatakan ia suka kepada Vale. Jika ditanya gosip itu benar atau tidak jawabannya benar. Bisa dibilang Gevan itu terjebak friendzone dengan Vale. Hampir satu sekolah mengetahui itu, tapi mereka tak kunjung jadian juga. Kasihan.

Gevan sudah seringkali memberikan kode kepada Vale. Gevan juga sudah menyatakan cinta nya. Tetapi yang ia dapatkan hanyalah penolakan, ia masih ingat kata kata Vale waktu itu.

Sorry, Gev. Gue tahu lo orang baik, tapi gue ga bisa nerima lo. Lo udah gue anggap kaya sodara sendiri.

Tapi penolakan itu membuat Gevan semakin semangat untuk mendekati Vale.

"Btw selamat ya, Gev." ucap Vale menjilati permen berbentuk kaki di tangannya.

"Iya, makasih ya, Le." Gevan mengelus rambut Vale lalu ia mengambil permen kaki yang ada di meja kantin.

"Ih anjir, permen kaki gue diambil," rengek Vale menatap tajam Gevan. "Bodoamat lo harus gantiin permen kaki gue!"

Gevan terkekeh mendengar rengekan Vale. Lalu ia mencubit pipi kanan Vale dengan pelan. "Iya tar gue ganti, lo mau minta sepabrik juga gue kasih."

"Gaya banget lo." Vale membalas mencubit pinggang Gevan. Ia haya meringis dicubit oleh Vale

"Aduh aduh dunia serasa milik berdua, yang lain mah ngontrak." sindir Bila kepada mereka berdua.

Accident Before Married [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang