13. Sekolah

57.5K 3.7K 119
                                    

Hari Senin adalah hari yang paling tidak disukai oleh semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Senin adalah hari yang paling tidak disukai oleh semua orang. Hari dimana mereka harus kembali melakukan kegiatan seperti biasanya.

Begitupun dengan Vale, dia harus membiasakan diri bangun lebih awal dari Mahesa. Berbeda ketika dia berada dirumah nya. Dia akan bangun paling akhir diantara anggota keluarganya.

Saat ini Vale sudah memakai seragamnya dengan lengkap. Perutnya sudah sedikit membuncit. Dia memikirkan bagaimana ia bisa lanjut sekolah dengan keadaan yang makin lama perutnya akan semakin besar, mungkin nanti ia akan homeschooling tapi sayang sekali jika homeschooling, pikirnya.

Pasalnya kurang dari 6 bulan lagi ia akan segera lulus. Sekarang saja mereka sudah disibukkan dengan praktek dan penambahan materi, hal itu dilakukan untuk mempermudah ujian nanti.

Vale melihat kearah ranjang, disana Mahesa masih tertidur pulas. Ia akan membangunkan Mahesa terlebih dahulu lalu turun ke bawah untuk sarapan.

Vale menggoyangkan pundak Mahesa. Tetapi Mahesa tidak kunjung bangun. Vale mempunyai ide untuk membangunkannya. Pertama, ia masih membangunkan dengan cara halus tapi Mahesa masih belum bangkit dari tidurnya. Kedua, ia mulai mencubiti pinggang Mahesa tetapi hasilnya tetap sama. Dan yang terakhir, Vale segera mencabut satu bulu kaki Mahesa sampai Mahesa terbangun dari tidurnya.

"Arghh sakit anjing." umpatnya dengan kasar. Ia segera bangkit dari tidurnya, lalu menyenderkan punggung nya pada dipan kasur sambil mengusap kaki nya yang terasa sakit. "Bisa ga sih bangunin nya ga usah cabut bulu kaki gue?" dumel Mahesa kepada Vale.

"Lagi lo tidur kaya cosplay jadi orang meninggal." ucap Vale merapikan tempat tidur yang berantakan.

"Tapi ga usah cabut bul-"

Ucapan Mahesa terhenti ketika Vale melempar handuk ke mukanya. "Berisik! Mandi sana. Hari ini upacara, gue ga mau sampai telat." ucap Vale mengambil tas sekolah nya lalu melangkahkan kakinya keluar kamar, meninggal Mahesa yang terus mengumpati dirinya.

•••

Vale menuju meja makan. Disana sudah ada Arsen, Arsya dan Maira yang sudah siap di meja makan.

Vale melempar senyuman nya kepada mereka semua. "Pagi."

"Pagi juga." jawab Maira dan Arsya. Arsen hanya menampilkan senyum tipisnya. Vale menduduki bokong nya di bangku sebelah Maira.

"Mahesa mana, Le?" tanya Arsya yang sedang menyendokkan nasi ke dalam piring.

"Mahesa lagi mandi, Ma. Dia baru aja bangun."

"Kebisaan tuh emang bocah, selalu aja telat bangun." dumel Maira.

Vale mulai mengolesi 3 buah roti dengan selai untuk dirinya dan Mahesa. Kebiasaan nya ketika berada dirumah ikut kebawa kesini. Biasanya jika dirumah ia hanya membuat 2 gelas susu dan roti untuk Eron dan dirinya. Karena orang tuanya jarang sekali berada dirumah.

Accident Before Married [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang