Hari ini sesudah pulang sekolah Vale bersiap untuk menemui Mahesa. Cemas karena takut Mahesa menyuruh menggugurkan bayinya, ya walaupun kemarin dia sempat berpikir begitu, tapi dia berpikir lagi bahwa nyawa yang sedang tumbuh di dalam rahimnya tidak bersalah.
10 menit Vale menunggu Mahesa tapi tidak ada pertanda Mahesa akan muncul. Apa Mahesa lupa akan janjinya untuk bertemu disini?
"Sorry gue telat. Jadi lo mau bahas apa?" to the point Mahesa kepada Vale. Menyadari keberadaan Mahesa, Vale segera memberikan benda tersebut kepada Mahesa. Vale bisa melihat bahwa wajah laki laki itu terkejut, dan keringat memenuhi dahi nya.
Mahesa tidak bego dan tidak buta, dia tahu apa arti dua garis merah tersebut. Dia mencekram erat benda tersebut. Badannya lemas lalu mendudukkan diri di bangku taman tersebut.
"Bercanda lo gak lucu gila," Mahesa terkekeh bodoh.
"Lo pikir gue lagi ngelucu?"
"Lo bohong kan?" ucap Mahesa menatap tajam kepada Vale.
"Gue gak bohong, gue hamil," Vale menatap mata Mahesa dengan mata berkaca kaca pertanda air matanya segera turun.
Mahesa tak menyangka bahwa kejadian malam itu akan membuahkan hasil seperti ini.
Keadaan disana seketika hening. Mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing masing.
"Gue belom siap jadi ayah, jadi mending lo gugurin anak itu." Mahesa memecah keheningan yang terjadi disana. Mahesa benar benar kalut dengan pikirannya, tidak tahu harus bertindak seperti apa. Di dalam pikirannya hanya ada pemikiran seperti itu.
"Lo gila? lo pikir gue siap jadi ibu?" geram Valerina
Plakk
Vale menampar Mahesa, beserta air mata yang terus mengalir di pelupuk matanya.
"Demi apapun, tadinya gue berpikir mau gugurin bayi ini. Tapi setelah gue pikir lagi, gue gak bisa nyakitin nyawa yang gue kandung ini karena ini juga darah daging gue. Gue bingung, Sa, gimana cara gue ngasih tahu orang tua gue," ucap Vale sambil menatap kosong kearah depan.
"Kasih gue waktu dulu," ucap Mahesa lalu meninggalkan Vale yang menangis di sana.
Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan seseorang. Ia mengepalkan tangannya. Merasa gagal melindungi seseorang yang ia sayangi.
•••
"Assalamualaikum, Vale pulang,"
"Waalaikumsalam, neng Vale kok mukanya pucet banget? mau mbok bikinin teh gak?" tanya Mbok Sari kepada Vale.
"Boleh deh. Nanti antar aja ke kamar ya mbok. Makasih mbok," Vale berkata sambil tersenyum kepada Mbok Sari.
Setibanya di kamar Vale dikejutkan oleh Eron yang berada di atas kasurnya.
"Gue gagal ya, Le?" tanya Eron dengan lirih.
"Apa? apa yang gagal, Ron?" Vale mengerti arah kemana pembicaraan Eron.
"Gue gagal jaga lo ya, Le? Gue gagal jadi abang lo ya? JAWAB, LE JAWAB! " bentak Eron kepada Vale. "Sorry, Le. Gue kelepasan." diraihnya tubuh mungil Vale ke dalam pelukannya.
"Sorry, Ron. Gue yang gagal jaga diri gue sendiri." pecah sudah tangis Vale yang sedari tadi dia tahan.
"Terus gimana, Mahesa mau tanggung jawab?"
"L-lo tahu?"
"Gue Tempe."
"Apasih ga jelas lo." tawa Vale pecah ketika mendengar lelucon garing itu.
Ya gitu deh humor orang rendah, padahal gak lucu eh ketawa.
"Iya gue tahu. Gue denger semua percakapan lo di taman tadi."
"Gue gak tahu, Ron. Gue takut kasih tahu Bunda dan Papa." mata Vale kembali berkaca kaca.
"Udah ya, Le. Biar itu gue yang urus, mending lo makan dulu. Kasihan calon ponakan gue." Vale pun menyetujui perkataan Eron. Setidaknya bayi nya tidak boleh kenapa kenapa.
aku update untuk menemani malming kalian🤗. kalian malming kemana? kalo aku cuma dirumah, rebahan sambil ngehalu🤣. kalo kalian keluar rumah jangan lupa pake masker dan atuhi protokol kesehatan yaa💗
hai, gaes. maaf ya kalo masih berantakan. kalo ada yang typo silahkan komen aja hehe. smg kalian ga bosen sama cerita aku ini🥰
Diketik : 24 Januari 2021.
Jangan lupa vote, komen dan follow. Satu vote dari kalian udah bikin aku seneng🥰 See u part selanjutnya💕.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident Before Married [End]
General FictionSemuanya berawal dari accident yang tidak ada di dalam list hidup seorang Mahesa Artawijaya, Ketua geng Black Lion sekaligus anak dari pengusaha sukses. Mahesa Artawijaya, laki laki berumur 17 tahun sukses mengambil masa depan perempuan bernama Vale...