Cahaya matahari masuk di sela sela gorden. Tetapi tidak membangunkan kedua insan yang masih berpelukan di dalam selimut. Keduanya seakan melupakan masalah yang terjadi kemarin.
Tangan halus nan lembut melingkar di pinggang Mahesa. Membuat ia terbangun dari tidur. Dilihatnya seseorang yang masih tertidur pulas menggunakan piyama bermotif doraemon. Beberapa helai rambut menutupi wajah cantik itu. Disingkirkan lah rambut itu ke belakang telinganya.
Kepalanya masih sedikit pusing karena efek pengaruh wine yang semalam ia minum. Ia sadar bahwa kemarin Vale menjemputnya di club. Entah atas perintah siapa tapi ia berterimakasih karena ia bisa kembali tidur bersama Vale.
Diliriknya perut buncit yang sekarang sudah berumur 24 minggu yang berarti dalam waktu 3 bulan lagi, makhluk kecil itu akan lahir ke dunia. Dikecupnya terus menerus perut itu membuat sang empunya bergerak gelisah dari tidurnya.
"Eughh." Vale menggeliat ketika perutnya seperti ada yang menciumnya. Ia membuka lebar matanya ketika melihat wajah suaminya berada di tepat di depan wajahnya.
"Tidur lagi aja." ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Kamu ganggu tidur aku." Vale marah karena tidurnya terganggu.
"Iya iya maaf." Mahesa meminta maaf seraya memanyunkan bibirnya.
Vale teringat sesuatu, ia ingin memberi hukuman pada Mahesa karena sudah pergi ke club.
Vale menarik telinga Mahesa. Membuat Mahesa meringis kesakitan. "Kok aku di jewer sih?"
Vale seraya duduk bangkit dari tidurnya. "Kamu ya, kalau ada masalah tuh minta petunjuk sama Tuhan, bukannya malah ke club. Ga inget apa udah mau jadi orang tua juga." ucap Vale tanpa melepas jeweran di telinga Mahesa.
"Lepasin dulu, sakit tau, Yang." Vale melepas jeweran di telinganya. "Aku kemarin ke club karena males aja pulang ke rumah karena ga ada kamu, eh tahunya aku malah bablas minum."
"Ih tihinyi iki milih biblis minim." Vale menurunkan ucapan Mahesa dengan bibir di monyong monyongkan.
Mahesa yang gemas melihat Vale seperti itu seketika berbisik di telinganya. "Kamu ngapain bibir nya di gituin? Kode minta di cium, hm?"
Vale langsung mencubit pinggang Mahesa. "Udah udah. Punya istri sadis banget mainnya cubitan."
"Oh kamu ngatain aku sadis, iya? Jadi kalau mainnya bukan cubitan terus mainnya apa? Mau aku mainnya mutilasi kamu?"
"Mainnya kuda kudaan aja." Mahesa tersenyum mesum menggoda Vale.
"Yaudah sana main sama kuda." Sebenarnya Vale mengerti apa maksud Mahesa, tapi dia malas menanggapi. Ia segera bangkit berdiri dari ranjang untuk ke kamar mandi. Tapi pergerakan nya terhenti karena Mahesa menarik tangannya hingga ia jatuh kembali ke ranjang dan sekarang Mahesa sudah berada di atas tubuhnya. Saat ini posisi mereka benar benar intim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident Before Married [End]
General FictionSemuanya berawal dari accident yang tidak ada di dalam list hidup seorang Mahesa Artawijaya, Ketua geng Black Lion sekaligus anak dari pengusaha sukses. Mahesa Artawijaya, laki laki berumur 17 tahun sukses mengambil masa depan perempuan bernama Vale...