OohallooooJangan lupa vote yaww:))
Maaf kalo ada typo, hehe
Happy Reading 💚
.
.
.
.Setelah sarapan berdua saja dengan Jeno karena Jaehyun yang lebih dulu masuk ke kamarnya, Jeno menahan Arin agar tidak langsung pulang setelah membereskan piring-piring itu.
Arin masih cukup tau diri, setelah makan, Arin mencuci semuanya piring bekas mereka makan, karena tidak enak kalau langsung pulang meninggalkan cucian piring yang menumpuk. Apalagi ini rumah Irene, sebisa mungkin Arin harus berperilaku yang baik disini.
Biasanya kalau di rumahnya sendiri, harus di omelin oleh ibunya dulu baru Arin mau mencuci piring bekas mereka makan, memang kebiasaan buruk Arin itu banyak sekali. Jadi di sini Arin mau merubah kebiasaan buruk itu, itung-itung latihan. Hehe.
"Mau ngapain sih? Aku mau pulang." protes Arin saat Jeno menahannya untuk pulang dan malah membawa Arin ke ruang TV di rumahnya.
Jeno menyuruh Arin duduk di sofa dan Jeno memposisikan tubuhnya agar nyaman berbaring di sofa dengan paha Arin sebagai bantalannya.
"Nuna, Jeno ngantuk banget."
"Ya kan emang belum tidur, lagian siapa suruh gak tidur malah main game, kalo di ulang lagi aku bilangin tante Irene nih."
Jeno tersenyum mendengar Arin yang mengomel karena dirinya, menatap wajah Arin yang sedang mengomel dari bawah karena posisinya kepala Jeno berada di atas paha Arin.
"Jeno ngantuk mau tidur sebentar."
"Yaudah ke kamar sana, aku mau pulang."
"Ga mau, maunya sama nuna di sini."
"Aku mau pulang Jeno."
"Sebentar aja ya, gini dulu setengah jam aja."
"Gak mau."
"Yaudah lima belas menit, kepala aku pusing banget nih." gunam Jeno sambil memijat pelan keningnya.
Arin langsung saja bangun membuat kepala Jeno menghantam sofa, untung sofa bukan lantai.
"Sakit nuna, kalo mau bangun bilang dong." Jeno mau marah juga tidak bisa walaupun perlakuan Arin membuat kepalanya menjadi lebih pusing.
"Eh? Maaf ya, aku gak bermaksud buat kepala kamu tambah pusing." Arin sedikit menunduk agar bisa mengusap kepala Jeno.
"Udah gapapa."
Arin memukul pundak Jeno, "lagian kamu juga sih, aku mau pulang, mau ke supermarket."
"Ngapain?" Jeno menahan tangan Arin saat Arin hendak pergi begitu saja setelah memukul pundaknya.
"Mau beli keperluan apartemen, udah pada abis, sekalian beli bahan-bahan buat makan siang sama malem nanti."
Jeno bangun dan masih dengan memegang tangan Arin. "Aku anterin ya."
"Gak usah, kamu katanya tadi ngantuk."
"Nuna tunggu di sini, Jeno siap-siap dulu." kata Jeno mengabaikan perkataan Arin tadi.
"Nggak ah, kamu kan belum mandi. Lama pasti, aku sendiri aja biar kamu bisa tidur."
"Jeno gak mandi kok, tunggu disini ya." Jeno langsung berlari menuju kamarnya yang ada di lantai dua untuk mengganti celananya menjadi celana panjang dan mengambil kunci motornya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Noona - Lee Jeno [END]
Fanfiction(WALAUPUN PART UDAH LENGKAP JANGAN LUPA VOTE NYA YA) "Jeno akan selalu ada di belakang nuna, jadi kalau nuna sedih, lihat ke belakang ada Jeno yang siap membuat nuna tersenyum." Warning!!! *Mengandung unsur ke bucinan *Bahasa kasar *Bahasa campur...